PIK II

🏠 PANI: Estimasi NAV Pasca Akuisisi Mencapai ~Rp219 T by Edi Chandren

👋 Stockbitor!

  • Koreksi harga saham sejak awal Oktober 2023 membuat risk-reward saham PANI menjadi menarik 

  • Dengan diskon 60% terhadap NAV – yang menurut kami wajar – masih terdapat ~24% upside

  • PANI masih memiliki beberapa katalis: persetujuan OJK (kepastian right issue), potensi kenaikan marketing sales pada 2024, dan peluang untuk masuk ke indeks LQ45 & IDX30


Executive Summary


Sejak mengumumkan rencana right issue untuk mengakuisisi lahan tambahan di PIK 2 pada 9 Agustus 2023, harga saham Pantai Indah Kapuk Dua ($PANI) melesat +150% dalam 2 bulan dan resmi menjadi emiten properti dengan market cap terbesar di BEI. Namun, koreksi harga saham sejak awal Oktober 2023 membuat risk-reward saham PANI menjadi menarik. 

Dengan total lahan sebesar ~1.569 ha nantinya (efektif: ~1.008 ha), kami mengestimasikan NAV PANI dapat mencapai ~Rp219 T. Asumsi utama dalam estimasi ini adalah: 1) ASP lahan di kisaran Rp29–51 juta/m2 (bergantung lokasi lahan); 2) Land direct cost sebesar Rp1,7 juta/m2; dan 3) 60% Net Saleable Area.

Kami menilai diskon 60% terhadap NAV sebagai angka yang wajar, yang menghasilkan valuasi sebesar ~Rp88 T. Angka ini mencerminkan ~24% upside dari valuasi PANI saat ini di Rp70,8 T, yang merupakan gabungan dari market cap sebesar Rp61,3 T (per 24 Oktober 2023) dan asumsi rights issue untuk akuisisi lahan senilai Rp9,5 T. 

Valuasi sebesar ~Rp88 T di atas adalah skenario base-case kami. Perbedaan asumsi blended ASP dan diskon terhadap NAV akan mengubah estimasi valuasi PANI yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 

Pic: Sensitivitas valuasi berdasarkan ASP dan diskon terhadap NAV beserta downside/upside dibandingkan valuasi saat ini.
Sumber: Stockbit analysis

Beberapa katalis positif bagi PANI, menurut kami, adalah: 

  1. Certainty: persetujuan OJK atas rencana rights issue

  2. Growth: kami memperkirakan target marketing sales pada 2024 akan naik signifikan dibandingkan target 2023, didorong oleh penambahan lahan dan tingkat intensitas launching yang meningkat

  3. Index inclusion: PANI berpeluang masuk ke indeks LQ45 dan IDX30 pada review terdekat (Januari 2024) berdasarkan estimasi kami.

Sementara itu, risiko bagi PANI adalah:

  • Tren permintaan di bawah ekspektasi yang akan terefleksi pada angka marketing sales; dan

  • Keterlambatan progres pembangunan.


NAV PANI Pasca Akuisisi hingga ~Rp219 T

Dengan tambahan lahan sebesar 816 ha (efektif: 777ha) melalui akuisisi ini, total lahan yang dimiliki PANI akan meningkat menjadi ~1.569 ha (efektif: ~1.008 ha). Kami mengestimasikan bahwa NAV dari total lahan tersebut mencapai ~Rp222 T, yang kemudian kami adjust dengan utang bersih perseroan dan uang muka pelanggan sehingga menghasilkan estimasi final NAV di angka ~Rp219 T

Pic: Perhitungan estimasi NAV PANI.
Sumber: Stockbit analysis

Berikut adalah beberapa asumsi utama dalam perhitungan estimasi NAV beserta penjelasan dan perbedaan pada perhitungan estimasi sebelumnya:

1. Harga jual lahan rata-rata (ASP)*

  • Kami menggunakan tiga asumsi ASP yang bergantung kepada lokasi (kecamatan) lahan

    • Kecamatan Kosambi: Rp51 juta/m2

    • Kecamatan Teluknaga: Rp40,5 juta/m2

    • Kecamatan Pakuhaji: Rp29 juta/m2

      Di balik perhitungan ketiga ASP di atas, terdapat dua asumsi yang kami gunakan yakni: 1) komposisi produk komersial dan residensial sebesar 60/40% pada setiap lahan berdasarkan perencanaan umum pembangunan, dengan produk komersial memiliki harga jual yang lebih tinggi per m2 dibandingkan produk residensial; dan 2) semakin dekat lokasi (kecamatan) suatu lahan dengan PIK 1, maka semakin tinggi harga jual rata-rata yang dimiliki. Dengan begitu, kami mengasumsikan harga jual rata-rata2 lahan di Kecamatan Kosambi sebagai yang tertinggi dan Kecamatan Pakuhaji yang terendah.

Dalam perhitungan sebelumnya, kami hanya menggunakan angka Rp30 juta/m2 sebagai satu-satunya asumsi harga jual lahan rata-rata, yang didasarkan oleh survei harga penjualan properti di kawasan PIK 2 dari berbagai situs penjualan online. Angka ini kemudian kami gunakan sebagai asumsi bagi semua lahan perusahaan tanpa memandang lokasi (kecamatan) lahan dan komposisi produk (komersial/residensial) lahan.

Pic: Perhitungan ASP berdasarkan lokasi (kecamatan) dan komposisi produk. Detail perhitungan ASP residensial dan komersial dapat dilihat pada Appendix. Definisi harga jual lahan rata-rata (ASP) adalah harga penjualan bersih yang telah dipotong biaya bangunan (building cost) sebesar Rp9 juta/m2 untuk produk premium dan Rp6 juta/m2 untuk produk standar. Kami juga mengasumsikan perusahaan tidak mendapatkan profit dari bangunan, melainkan hanya sebagai sarana untuk menjual lahan. Informasi-informasi di atas ini adalah berdasarkan diskusi kami dengan tim Investor Relations PANI.
Sumber: Stockbit analysis
Pic: Asumsi harga jual bersih lahan per entitas.
Sumber: Company filings, Investor Relations PANI, Stockbit analysis
Pic: Kecamatan-kecamatan letak lahan PIK 2.
Sumber: Google Maps

2. Biaya langsung perolehan lahan (land direct cost)

  • Kami menggunakan asumsi land direct cost sebesar Rp1,7 juta/m2 berdasarkan dua hal:

    • Catatan keuangan persediaan lahan (inventori) dalam laporan keuangan per Juni 2023, di mana lahan yang telah siap dijual memiliki nilai rata-rata sebesar Rp1,7 juta/m2

    • Harga akuisisi lahan dalam rights issue pada 2023 sebesar Rp1,2 juta/m2 plus biaya pengembangan lahan Rp500.000/m2 hingga lahan siap dijual. Biaya pengembangan lahan sebesar Rp500.000/m2 ini kami ambil dari selisih nilai rata-rata lahan yang sedang dikembangkan (land under development) dan lahan yang belum dikembangkan (undeveloped land) pada catatan keuangan nilai persediaan lahan. Angka Rp500.000/m2 ini juga terlihat konsisten dengan informasi tim Investor Relations PANI yang menyebutkan bahwa lahan yang akan diakuisisi memiliki kondisi yang cukup baik, sehingga hanya membutuhkan sedikit biaya tambahan untuk mempersiapkannya hingga siap dijual.

Dalam perhitungan sebelumnya, kami menggunakan GPM sebesar 53,8%, berdasarkan informasi segmen real estate dalam laporan keuangan 1Q23, untuk mendapatkan nilai bersih lahan per m2. Berdasarkan diskusi kami dengan tim Investor Relations PANI, level GPM tersebut merefleksikan penjualan 3–4 tahun lalu, yang mana harga jual pada saat itu lebih rendah. Untuk merefleksikan margin yang lebih sesuai dengan kondisi saat ini, kami mengganti metode penggunaan asumsi land direct cost sesuai penjelasan di atas

Pic: Nilai persediaan tanah per 30 Juni 2023.
Sumber: Laporan Keuangan PANI 2Q23
Pic: Definisi ‘tanah yang sedang dikembangkan’ (land under development).
Sumber: Laporan Keuangan PANI 2Q23
Pic: Lahan yang akan diakuisisi dan nilai transaksinya.
Sumber: Keterbukaan informasi mengenai Transaksi Material (September 2023)

3. Net Saleable Area: 60%
Persentase ini adalah berdasarkan perencanaan pembangunan secara umum, menurut tim Investor Relations PANI.


Diskon 60% terhadap NAV: PANI Layak Premium

Kami menilai bahwa PANI layak diperdagangkan lebih premium dibandingkan emiten-emiten properti lain yang memiliki valuasi di kisaran ~70% terhadap NAV. Seperti yang telah kami jabarkan sebelumnya, dengan profil single big continuous landbank, PANI memiliki keunggulan karena setiap perkembangan positif yang dialami oleh sebagian lahan (daerah) proyek dapat membawa dampak positif bagi bagian lahan (daerah) proyek lainnya. Terdongkraknya pamor PIK 2 oleh keberhasilan PIK 1 adalah contoh nyata dari efek positif berantai ini. Oleh karena itu, kami menilai bahwa translasi landbank ke penjualan PANI akan menjadi lebih cepat dibandingkan developer dengan profil landbank yang terpencar-pencar (scattered). Selain itu, kami juga memprediksi PANI dapat bertumbuh lebih cepat dibanding emiten developer lainMarketing sales PANI tumbuh berturut-turut secara kuartalan pada 1Q23 (Rp543 M), 2Q23 (Rp602 M) dan 3Q23 (Rp611 M). Dengan dua alasan ini, kami menggunakan diskon terhadap NAV yang lebih rendah, yakni sebesar 60%.

PANI Memiliki Rasio Market Cap/Marketing Sales yang Besar?

Mengenai kekhawatiran mengenai rasio market cap terhadap marketing sales PANI yang jauh lebih besar dibandingkan developer lain, kami berargumen bahwa marketing sales PANI memiliki ruang pertumbuhan yang besar ke depannya

Pada 2024, kami memperkirakan bahwa marketing sales PANI dapat naik hingga 2x lipat ke kisaran ~Rp4 T dari target FY23 di ~Rp2,1 T. Peningkatan ini, menurut kami, akan didorong oleh tambahan 816 ha lahan setelah akuisisi kali ini. Berdasarkan informasi dari tim Investor Relations PANI, launching produk tidak perlu menunggu penyelesaian dari lahan existing, sehingga lahan yang akan diakuisisi juga bisa secara paralel dirilis oleh perseroan. Selain itu, kami juga memprediksi bahwa intensitas launching juga dapat ditingkatkan setelah pemerintah menerbitkan insentif PPN pemberian rumah.


Peluang Cukup Besar Bagi PANI untuk Masuk Indeks LQ45 dan IDX30

Kami menilai bahwa PANI memiliki peluang yang cukup besar untuk dimasukkan ke dalam beberapa indeks utama yakni LQ45 dan IDX30. Penilaian kami didasarkan oleh faktor-faktor berikut:

  • Market cap & liquidity – Per 24 Oktober 2023, PANI memiliki free float market cap sebesar Rp7,3 T dan likuiditas (rata-rata nilai transaksi harian) sebesar ~Rp19 T dalam 12 bulan terakhir. Dalam hal market cap, PANI sudah lebih besar dibandingkan beberapa anggota terkecil pada indeks LQ45 dan indeks IDX30, terkecuali MEDC. Namun, secara likuiditas dalam 12 bulan terakhir, PANI masih tertinggal. Walaupun demikian, PANI telah mengalami peningkatan likuiditas ke level ~Rp50 M dalam 3 bulan terakhir, sementara beberapa anggota terkecil justru mengalami penurunan likuiditas. Oleh karena itu, jika tren likuiditas yang kontras ini berlanjut hingga perhitungan indeks berikutnya pada Januari 2024maka PANI berpotensi memiliki likuiditas transaksi yang lebih tinggi dibandingkan beberapa anggota terkecil di kedua indeks ini.

  • Sektor – Tidak adanya satupun saham dari sektor properti yang termasuk di dalam indeks LQ45 dan IDX30, walaupun PANI perlu mengganti kategori sektornya dalam anggaran dasar terlebih dahulu.

Pic: Free float market cap dan liquidity 3 ter bawah  dalam indeks LQ45 dan IDX30 vs. PANI.
Sumber: IDX, Stockbit analysis

Sementara itu, untuk MSCI Indonesia, kami menilai PANI masih belum memiliki peluang yang cukup besar untuk dimasukkan ke indeks tersebut dalam waktu dekat. Sebab, free float market cap PANI kini masih belum memadai dengan gap di antara PANI dengan anggota terkecil di MSCI Indonesia masih berkisar ~Rp7 T. 


Appendix: Perhitungan ASP Produk Residensial dan Komersial

Pic: Pricelist produk
Sumber: tim Investor Relations

Berdasarkan pricelist produk oleh masing-masing entitas anak usaha PANI, yani PT Bangun Kosambi Sukses (BKS) dan PT Mega Andalan Sukses (MAS), kami menghitung harga jual lahan setelah dikurangi biaya bangunan. Menurut informasi dari tim Investor Relations PANI, biaya bangunan berkisar Rp9 juta/m2 untuk produk premium dan Rp6 juta/m2 untuk produk standar.

Pic: Contoh perhitungan harga jual lahan bersih. Keterangan * adalah asumsi yang kami gunakan untuk harga bangunan.
Sumber: PANI, Stockbit analysis

Berikut adalah ringkasan ASP produk BKS dan MAS yang kemudian kami ambil rata-ratanya dan kami bulatkan sebagai asumsi ASP masing-masing produk dan entitas:

Pic: Kisaran harga jual bersih lahan BKS dan MAS berdasarkan pricelist produk dengan asumsi Rp.
Sumber: PANI, Stockbit analysis

________________
Penulis: 

Edi Chandren, Investment Analyst Lead

Editor:

Vivi Handoyo Lie, Head of Investment Research

Aulia Rahman Nugraha, Sr. Investment Journalist

Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved.

Disclaimer: 

Semua konten dalam artikel ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.

PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”),  Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. 

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.

🏡 PANI: Calon Emiten Properti Terbesar di IHSG dari Unlocking Value PIK 2? by Edi Chandren

👋 Stockbitor!

Walaupun baru resmi berganti nama, manajemen, dan lini usaha ke bisnis properti sejak RUPS pada 19 Juni 2023, harga saham PANI sudah naik +88% YTD per 4 Agustus 2023. Kenaikan harga tersebut membuat PANI menjadi emiten properti dengan market cap terbesar ke-2 di IHSG, hanya di belakang BSDE. Jumlah pemegang saham dan porsi kepemilikan publik (free float) di PANI masih jauh lebih rendah dibandingkan perusahaan properti besar lainnya, namun minat dan diskusi investor terus meningkat dan terfokus pada potensi proyek real estate PIK 2. Apalagi, 88% saham PANI dimiliki oleh PT Multi Artha Pratama (MAP), yang merupakan joint venture antara Agung Sedayu Group (ASG) dan PT Tunas Mekar Jaya (Salim Group).

Tulisan ini mencoba menjawab beberapa pertanyaan terkait:

  • Bagaimana memvaluasi lahan PIK 2?

  • Katalis PANI ke depan dan faktor-faktor penting apa yang perlu diperhatikan?

  • Apa saja keunikan PANI dan proyek PIK 2 ini dibandingkan dengan developer dan proyek lain?

Meningkatnya minat investor terhadap PANI memang tak lepas dari seksinya prospek proyek PIK 2, yang merupakan kelanjutan dari kesuksesan proyek PIK 1. Pada Agustus 2022, PANI menuntaskan rights issue sebesar ~Rp6,5 T, yang digunakan untuk mengakuisisi 755 hektare lahan PIK 2 melalui anak dan cucu usaha (lihat apendiks di akhir artikel). 

Berdasarkan presentasi perusahaan edisi Juli 2023, total luas lahan proyek PIK 2 berada di kisaran ~6.000 hektare. Artinya, masih terdapat lebih dari 5.000 hektare lahan tambahan yang bisa dibawa ke dalam buku PANI, yang akan meningkatkan nilai perusahaan (value unlocking). Inilah yang menjadi daya tarik sekaligus risiko utama PANI.

Secara singkat: Apabila progres proyek PIK 2 berjalan lancar dan akuisisi lahan tambahan dilakukan pada harga yang wajar, harga saham berpotensi akan bergerak positif dan sebaliknya. Penjelasan mengenai harga akuisisi wajar akan dibahas lebih lanjut. Read on!


Perhitungan Valuasi Lahan PIK 2 (NAV)


Nilai perusahaan properti terletak pada nilai bersih aset (lahan) yang dimilikinya, yang biasa disebut sebagai Net Asset Value (NAV). Dalam kasus PANINAV-nya adalah nilai bersih 755 hektare lahan yang telah dimiliki perusahaan. Selain itu, terdapat potensi NAV tambahan dari lahan yang masih akan diakuisisi ke depannya. Perhitungan NAV dari lahan tambahan ini dapat mengacu kepada perhitungan NAV lahan existing.

Berdasarkan estimasi kami, NAV lahan existing (755 hektare) mencapai ~Rp23,5 T. Angka ini lalu kami adjust dengan kas milik perusahaan dan uang muka pelanggan yang sejatinya bukan merupakan hak perusahaan, agar menghasilkan perhitungan yang lebih konservatif. Setelah di-adjust, maka estimasi NAV final adalah Rp21,4 T. Asumsi utama dalam perhitungan NAV ini adalah profit per meter persegi sebesar Rp14,5 juta yang terdiri dari:

  • Harga jual lahan sebesar Rp30 juta per meter persegi, berdasarkan survei harga properti di PIK 2 pada sejumlah website penjualan properti.

  • Margin laba kotor penjualan lahan sebesar 53,8%, berdasarkan hasil segmen pada LK 1Q23.

  • Biaya operasional sebesar 3% dari penjualan, berdasarkan realisasi pada LK 1Q23.

  • Pajak final penjualan lahan sebesar 2,5%, berdasarkan peraturan yang berlaku.

Pic: Perhitungan profit penjualan lahan per meter persegi PANI.
Sumber: Sesuai keterangan
Pic: Perhitungan NAV PANI. Lahan milik FCS tidak terkonsolidasi ke dalam buku perseroan, sehingga total lahan yang terkonsolidasi hanya 751 hektare. Angka ini sedikit berbeda dengan 743 ha yang tercatat pada presentasi perusahaan edisi Juli 2023, yang mungkin disebabkan oleh perbedaan definisi. Net saleable land menggunakan asumsi 65% dari gross area. Perhitungan kepemilikan saham efektif dapat dilihat pada apendiks di akhir artikel.
Sumber: Prospektus rights issue PANI, Stockbit analysis

Estimasi NAV sebesar Rp21,4T tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan market cap PANI yang mencapai Rp24,4T, per 4 Agustus 2023. Artinya, pasar sudah sepenuhnya menghargai lahan existing (fully valued) dan mulai memperhitungkan potensi nilai lahan tambahan.

Berdasarkan perhitungan di atas, lahan existing seluas 755 hektare yang dimiliki PANI menghasilkan NAV sebesar Rp23,5 T. Ini berarti setiap 100 hektare lahan memiliki nilai sebesar Rp3,1T, setara 12,7% dari market cap PANI.


Katalis PANI ke Depan: Akuisisi Lahan dengan Harga Wajar

Penambahan NAV…

Nilai lahan sebesar Rp3,1 T per 100 hektare di atas dapat kita jadikan acuan estimasi NAV tambahan dari lahan yang akan diakuisisi PANI. Namun, perlu diperhatikan bahwa asumsi utama untuk menggunakan estimasi ini adalah:

  • Profit per meter persegi yang sama di angka Rp14,5 juta. Perubahan harga jual properti akibat perkembangan pasar dan/atau perbedaan margin akan mengubah estimasi ini. Mengenai harga jual, kami menilai bahwa seiring dengan progres pembangunan tol baru (dibahas lebih lanjut di bawah), harga memiliki tendensi untuk naik dibandingkan turun. Sedangkan untuk margin, faktor utama yang mempengaruhinya adalah harga perolehan tanah (cost).

  • Kepemilikan efektif yang sama pada setiap lahan yang diakuisisi. Sebagai pengingat, lahan yang terkonsolidasi ke dalam buku perusahaan dimiliki oleh entitas anak (baik langsung maupun tidak langsung), di mana perseroan memiliki tingkat kepemilikan yang berbeda-beda. Sehingga, kepemilikan yang lebih besar akan meningkatkan NAV per hektare dan sebaliknya.

Pic: Perhitungan kepemilikan lahan efektif perusahaan
Sumber: Prospektus rights issue PANI

…vs. Potensi Dilusi

Potensi penambahan NAV di atas memerlukan pendanaan akuisisi lahan yang kami prediksi akan dilakukan menggunakan ekuitas via rights issue. Ini berarti investor harus menambah modal untuk mendapatkan NAV tambahan dari lahan yang akan diakuisisi, sehingga menimbulkan potensi dilusi kepemilikan. Untuk mengukur seberapa besar potensi dilusi, investor perlu memperhatikan detail transaksi akuisisi yang akan datang untuk menghitung harga akuisisi lahan. Semakin rendah harga akuisisi, akan semakin kecil pendanaan yang dibutuhkan, sehingga semakin kecil potensi dilusi. Ini adalah faktor penting lainnya dalam menilai saham PANI, menurut pandangan kami.

Bagaimana Menilai Kewajaran Harga Akuisisi Berikutnya?

Perlu diingat, kita perlu menghitung harga akuisisi lahan per meter persegi dengan mempertimbangkan kepemilikan efektifnya. Sebagai contoh, pada transaksi sebelumnya, kami menghitung bahwa, secara efektif, perseroan mengakuisisi lahan dengan harga Rp2,6 juta per meter persegi.

Pic: Perhitungan harga akuisisi lahan efektif.
Sumber: Prospektus rights issue PANI, Stockbit analysis

Apabila terdapat perbedaan kepemilikan efektif pada transaksi akuisisi berikutnya, kita perlu membandingkan harga akuisisi efektif per meter persegi dengan yang sebelumnya. Namun, apabila tidak terdapat perbedaan kepemilikan efektif, kita bisa langsung membandingkan harga headline akuisisi yang baru dengan harga akuisisi pada transaksi sebelumnya. Harga headline sendiri adalah nominal total transaksi dibagi dengan total luas lahan yang diakuisisi.

Apabila terdapat kenaikan harga akuisisi lahan, namun harga tersebut masih dapat dianggap wajar menimbang kondisi lahan dan potensi profit dari penjualan yang bisa didapatkan ke depannya, kami menilai pasar akan bereaksi positif dan sebaliknya.


Keunikan dan Keunggulan Proyek PIK 2

Meningkatnya minat investor terhadap PANI memang tak lepas dari seksinya prospek proyek PIK 2, yang merupakan kelanjutan dari kesuksesan PIK 1. Kota mandiri yang terletak di kawasan Jakarta Utara tersebut telah menjelma menjadi salah satu kawasan elit di Jakarta. Harga tanah pada kawasan PIK 1 merupakan salah satu yang tertinggi di Jakarta. Sebagai kelanjutan dari PIK 1, PIK 2 akan dikembangkan menjadi dua area – yakni PIK2 dan PIK2 Extension (EXT) – dengan total luas lahan berkisar 6.000 hektare, berdasarkan presentasi perusahaan edisi Juli 2023.

Pic: Daftar area dengan harga tanah termahal di Jakarta.
Sumber: Dekoruma.com, Jendela360.com, rumah.com,Stockbit analysis
Pic: Peta pengembangan PIK 1 dan PIK 2.
Sumber: Presentasi PANI edisi Juli 2023

PANI dan PIK 2: Proyek Tunggal dengan ‘Continuous Landbank’ yang Besar

Kami menilai bahwa PANI dan proyek PIK 2 memiliki keunikan jika dibandingkan emiten properti dan proyek lain yang sejenis. Pertama, PANI merupakan pengembang dengan proyek tunggal (single project) karena hanya fokus menggarap PIK 2. Di sisi lain, emiten properti lain di IHSG memiliki banyak proyek (multi projects) yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Bagai pisau bermata dua, karakteristik ini membuat prospek dan risiko utama PANI terletak pada kesuksesan proyek PIK2.

Jika kita melihat lebih dekat ke proyeknya sendiri, proyek PIK 1 dan PIK 2 sama-sama tidak melewati daerah pemukiman lain yang bukan merupakan bagian dari proyek. Eksklusivitas jalan dan akses ini membuat lahan proyek menjadi terkoneksi dan menyatu karena setiap area baru yang dikembangkan adalah kelanjutan dari area existing. Ditambah dengan skala proyek PIK 2 (~6.000 hektare), ini akan menjadikan PANI sebagai developer dengan landbank continuous yang besar, suatu profil yang tidak banyak ditemui pada developer-developer lain.

Keunggulan ‘Continuous Land’ dibandingkan ‘Scattered Land’

Profil lahan berkelanjutan (continuous land) memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan lahan yang tersebar (scattered land)

  • Konsep pembangunan yang lebih fleksibel

Lahan yang luas dan berkelanjutan memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas dan kelengkapan konsep pembangunan. Selain itu, developer juga dapat melakukan pengembangan konsep di area pembangunan berikutnya berdasarkan hasil yang sudah berjalan dan/atau tren ke depan.

  • Integrasi dan sharing fasilitas yang akan meningkatkan daya tarik
    Area pengembangan baru dalam proyek continuous land dapat menikmati fasilitas-fasilitas – seperti jalan tol, mall, hingga taman, – yang telah dimiliki oleh area pengembangan existing. Sebaliknya, pembangunan fasilitas-fasilitas pada area pengembangan baru juga bisa diintegrasikan dengan fasilitas-fasilitas yang sudah ada di area pengembangan existing. Fasilitas yang terintegrasi ini dapat meningkatkan daya tarik khususnya area pengembangan baru, sehingga berdampak positif terhadap keunggulan proyek secara keseluruhan.

  • Efisiensi meningkatkan tingkat pengembalian proyek
    Selain menambah daya tarik, integrasi dan sharing fasilitas juga membuat kebutuhan investasi fasilitas relatif lebih sedikit. Biaya yang lebih efisien ini akan meningkatkan return proyek secara keseluruhan bagi perusahaan.

  • Mendongkrak harga jual area baru (premiumisasi)
    Harga pasar di area existing bisa menjadi acuan bagi area pengembangan baru, sehingga membantu mendongkrak harga jual lahan baru. Dari sisi psikologis, konsumen memiliki persepsi nilai yang baik terhadap area pengembangan baru karena area tersebut adalah kelanjutan pengembangan area existing.

  • Meningkatkan daya tarik bagi tenant
    Penyewa (tenant) akan lebih tertarik dan berani berinvestasi karena prospek populasi yang akan dilayani lebih besar, yang mencakup area pengembangan existing dan baru. Dengan meningkatnya pilihan, developer kemudian dapat menghadirkan tenant-tenant yang berkualitas sehingga semakin menaikkan daya tarik proyek bagi konsumen.

Akses Lahan Baru yang Mudah

Permasalahan akuisisi lahan dapat meningkatkan ketidakpastian terhadap prospek pertumbuhan kedepannya. Umumnya, developer lain memiliki tantangan terkait akuisisi lahan baik dari ketersediaan, spesifikasi yang diinginkan, lokasi, hingga harga akuisisi lahan. Tantangan tersebut tidak dihadapi oleh PANI karena perseroan merupakan pihak yang memiliki akses eksklusif terhadap lahan PIK 2, walaupun harga akuisisi lahan tetap perlu menjadi perhatian investor.

Daya Tarik Utama Proyek PIK 2 bagi Konsumen

Konsep Fasilitas yang Unik dan Tenant Ternama

Minat konsumen untuk pembelian properti di kawasan PIK tidak hanya didorong oleh akses yang sangat baik – seperti terhubung dengan tol dalam kota, tol lingkar luar Jakarta, hingga bandara – tetapi juga didorong oleh fasilitas dan tenant ternama yang hadir di kawasan tersebut dengan konsep yang unik dan menarik. Berikut adalah beberapa daftar fasilitas dan tenant yang telah dibangun atau beroperasi:

Pic: Beberapa fasilitas dan tenant di PIK 2.
Sumber: Presentasi PANI


Berdasarkan informasi dari channel marketing PIK 2, developer masih akan mengembangkan berbagai fasilitas dan tenant ternama, seperti Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Universitas Prasetiya Mulya. RANS Entertainment milik Raffi Ahmad dan Prestige Motors milik Rudy Salim juga dikabarkan akan meramaikan tenant di PIK 2.

Peningkatan Konektivitas dan Akses via Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg

Pada aspek konektivitas dan akses, Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR mengumumkan bahwa pembangunan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajegtol yang akan terhubung dengan proyek PIK 2akan segera dimulai dan ditargetkan rampung pada 2026

Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg akan digarap oleh PT Duta Graha Karya, konsorsium bentukan Salim Group dan Agung Sedayu, dengan nilai investasi sebesar 23,22 triliun rupiah. Jalan tol tersebut akan membentang sepanjang 38,6 km dan terdiri dari 8 seksi. Seksi 1 hingga 4 (tol Sedyatmo hingga Kohod) ditargetkan selesai pada 2025, sementara seksi 5 hingga 8 (tol Kohod hingga Rajeg) direncanakan rampung pada 2026.

Kami menilai, pembangunan jalan tol ini sebagai bentuk keseriusan dan komitmen kedua grup tersebut pada proyek PIK 2.

Pic: Rencana pengembangan jalan Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg.
Sumber: Situs web Kementerian PUPR
Pic: Jalan Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg yang melewati proyek PIK (garis merah).
Sumber: sedayuindocity.com

Potensi Peningkatan Permintaan dari Pelonggaran Kepemilikan Properti bagi WNA

Pemerintah juga baru saja memperlonggar aturan kepemilikan rumah bagi WNA, yang berpotensi meningkatkan permintaan hunian. Dalam peraturan terbaru ini, WNA tidak perlu lagi memiliki izin tinggal terbatas (KITAS) atau izin tinggal tetap (KITAP) untuk membeli rumah di Indonesia. WNA hanya perlu menunjukkan paspor untuk membeli rumah atau unit tempat tinggal di Indonesia. 

Hunian yang dibeli oleh WNA tidak boleh disewakan serta nilai minimumnya dibatasi berdasarkan jenis dan wilayah. Di Jakarta, misalnya, harga minimum rumah tapak yang dapat dibeli WNA adalah Rp5 M, dengan harga rumah susun bernilai minimum Rp3 M.

Pic: Harga minimal rumah tapak dan rumah susun yang bisa dibeli oleh WNA per wilayah.
Sumber: detik.com

Menimbang harga pasar PIK 2 dan harga minimal per wilayah di atas, kami menilai PANI akan merasakan dampak positif dari aturan tersebut.


PANI Berpotensi Menjadi Emiten Properti Terbesar di IHSG

Dilihat dari angka operasional, dalam kasus ini marketing sales, PANI masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan emiten properti ternama di IHSG. Target marketing sales PANI yang sebesar Rp2,1 T pada tahun ini masih jauh tertinggal dari BSDE, CTRA dan SMRA. Namun, kami menilai investor perlu mencermati PANI dari aspek lainnya, yaitu market cap. Dengan skala proyek PIK 2 yang masif, PANI berpotensi menjadi emiten properti terbesar di IHSG. Market cap PANI saat ini yang sudah mencapai Rp24,4 T, per 4 Agustus 2023, menjadikan perseroan sebagai emiten properti terbesar ke-2 di IHSG secara market cap setelah BSDE. Potensi peningkatan NAV dari lahan tambahan akan semakin memperbesar market cap PANI dan menjadikannya emiten properti terbesar.

Dengan menjadi salah satu emiten properti terbesar di IHSG, ke depannya PANI berpeluang untuk dimasukkan ke dalam indeks saham, yang mana akan meningkatkan daya tarik perseroan bagi investor. Selain market cap, tentunya terdapat kriteria penilaian lain dalam perhitungan indeks, yakni likuiditas saham, free float, dan fundamental perusahaan. 

Saat ini, tidak ada satupun emiten properti yang masuk ke dalam indeks utama seperti LQ45, IDX30, dan MSCI Indonesia. Sebelumnya, BSDE dan PWON sempat menghuni indeks LQ45, tetapi kemudian dikeluarkan sejak Februari 2022. PANI sendiri saat ini masih memiliki likuiditas, free float, dan partisipasi investor publik – baik individual maupun institusi – yang lebih rendah dibandingkan peers-nya. Sebagai contoh, PANI saat ini hanya memiliki ~6.000 pemegang saham dibandingkan ~24.000 pada BSDE. Seiring meningkatnya optimisme investor dari peningkatan value perusahaan, aspek-aspek kepemilikan di atas dapat membaik, sehingga meningkatkan peluang PANI dimasukan ke dalam indeks.

Dari sisi fundamental perusahaan, seiring meningkatnya kinerja perusahaan ke depan, hal tersebut juga berpotensi memperluas opsi pendanaan perusahaan seperti penerbitan obligasi atau pinjaman perbankan yang dapat meningkatkan return (ROE) kepada investor.

Pic: Market cap per 4 Agustus 2023 dan target marketing sales 2023 emiten properti.
Sumber: Company, Stockbit analysis
Pic: Kepemilikan saham PANI berdasarkan jenis investor.
Sumber: Stockbit
Pic: Kepemilikan saham BSDE berdasarkan jenis investor.
Sumber: Stockbit

Dengan prospek dan risiko yang ada, apakah saham PANI layak dibeli? We provide, you decide


Apendiks: Detail Mengenai Right Issue

Pada 20 Agustus 2022, perusahaan menuntaskan right issue dengan total pendanaan sebesar Rp 6,56 T. Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk mengakuisisi 755 hektare lahan PIK 2 melalui penyertaan atas 104.082 (51%) saham baru yang diterbitkan oleh PT Bangun Kosambi Sukses (BKS), perusahaan terafiliasi di bidang usaha real estate. Selanjutnya BKS akan melakukan investasi dan pengembangan bisnis melalui MAS, CKI, CGIC dan FCS, masing-masing sebesar 51%. Lahan 755 hektare tersebut tersebar di antara entitas-entitas ini.

Setelah transaksi, berikut adalah struktur kepemilikan PANI:

Pic: Struktur kepemilikan PANI dan entitas anak
Sumber: Presentasi perusahaan, Stockbit analysis

________________
Penulis: 

Edi Chandren, Lead Investment Analyst

Arvin Lienardi, Research Associate

Editor:

Vivi Handoyo Lie, Head of Investment Research

Aulia Rahman Nugraha, Sr. Investment Journalist

Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved.

Disclaimer: 

Semua konten dalam artikel ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.

PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”),  Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. 

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.