❌ The Fed Indikasikan Tunda Pemangkasan Suku Bunga, Rupiah Melemah / by Stockbit Snips

17 April 2024

Daily Market Performance 🚀

IHSG

7.131

-0,47%

Coal

136,4

-0,07%

Crude Oil

84,9

-0,55%

Gold

2.393

+0,67%

CPO

4.222

+0,18%

Nickel

18.005

+1,57%

👋 Stockbitor!

Kepala The Fed, Jerome Powell, memberikan sinyal bahwa dimulainya pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) akan membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan seiring inflasi yang melampaui ekspektasi dan kondisi pasar tenaga kerja yang kuat. Powell juga menyebut bahwa jika tekanan inflasi terus berlanjutThe Fed dapat mempertahankan suku bunga tetap stabil selama diperlukan.

Pada Maret 2024AS mencatat inflasi 3,5% YoY (vs. Februari 2024: inflasi 3,2%), melampaui ekspektasi konsensus di level 3,4%. Hasil ini menandai untuk ketiga kalinya secara berturut-turut tingkat inflasi berada lebih tinggi dari ekspektasi.

Tekanan inflasi tersebut menguatkan narasi bahwa tingkat suku bunga AS akan bertahan pada level yang tinggi untuk waktu lebih lama (higher for longer). Berdasarkan analisis dari CME FedWatch Tool, probabilitas The Fed untuk memangkas suku bunga dalam pertemuan Juni 2024 turun drastis dari 61,1% pada 2 April 2024 menjadi 15,2% per 17 April 2024.

Saat ini, market mengekspektasikan bahwa The Fed baru akan mulai memangkas suku bunga pada 3Q24, dengan jumlah pemangkasan hanya sebanyak 1–2x selama 2024Sebelumnya, The Fed memproyeksikan pemangkasan suku bunga sebanyak 3 kali pada 2024. 

Dampak negatif dari narasi higher for longer juga dirasakan Indonesia, ditandai dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sempat melemah hingga sempat menyentuh level 16.300 pada Rabu (17/4) pagi. Bank Indonesia sendiri telah melakukan intervensi di pasar spot dan non-deliverable forward untuk menjaga stabilitas nilai tukar.

Pada Oktober 2023Bank Indonesia pernah secara di luar dugaan menaikkan BI Rate sebesar 25 bps setelah nilai tukar rupiah melemah ke level 15.860, yang merupakan kurs terendah sejak April 2020.

Key Takeaway

Sinyal The Fed untuk menunda pemangkasan suku bunga AS berpotensi berdampak pada mundurnya ekspektasi pemangkasan BI Rate. Sebelumnya konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg masih memproyeksikan bahwa Bank Indonesia akan mulai memangkas suku bunga acuan pada 3Q24.

Narasi higher for longer juga berpotensi berdampak negatif bagi saham-saham pada sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan, properti, dan teknologi. Di sisi lain, penguatan dolar AS dapat menjadi angin positif bagi emiten yang memiliki porsi penjualan ekspor cukup besar, seperti ITMG, ADRO, INKP, TKIM, MYOR, ICBP.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia juga mengalami kenaikan seiring dengan ekspektasi suku bunga yang masih akan bertahan tinggi, dengan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun telah naik 58 bps sejak awal tahun. Investor dapat memanfaatkan peluang untuk mengunci yield yang lebih menarik pada instrumen obligasi FR (jika dipegang hingga jatuh tempo), seperti seri FR0097 yang per 17 April 2024 imbal hasilnya mencapai 7,05% per tahun. Beli obligasi FR melalui Bibit!


Berita Korporasi

🤘 TINS Incar Pendapatan Tumbuh hingga +75% YoY pada 2024

  • $TINS: Sekretaris Perusahaan Timah, Abdullah Umar, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 70–75% YoY pada 2024. Untuk mencapai target tersebut, TINS berupaya memacu volume penjualan ke pasar ekspor, mengingat harga timah di London Metal Exchange telah naik +25,2% YTD. TINS sendiri menargetkan volume produksi sebesar 30 ribu ton pada 2024, naik sekitar +100% YoY dari realisasi 2023.

  • $ARCIArchi Indonesia mengumumkan bahwa kegiatan penambangan di salah satu pit yang dimiliki anak usahanya, PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya, dihentikan sementara akibat gangguan bencana alam banjir dan tanah longsor. Bencana alam tersebut disebabkan oleh hujan lebat selama lebih dari 24 jam di Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada 6–7 April 2024. ARCI menyebut bahwa kejadian ini berpotensi menghambat aktivitas penambangan di pit terkait serta arus kas perseroan selama proses perbaikan.

  • $TMAS: Sekretaris Perusahaan Temas, Marthala Vigita, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan kontrak baru sebesar +8–10% YoY pada 2024, dengan target pendapatan tumbuh +16,3% YoY ke level 5 triliun rupiah. Untuk 2024, TMAS mengalokasikan capex sebesar 1,3 triliun rupiah (vs. alokasi 2023: 1 triliun rupiah), dengan 20–30% di antaranya untuk ekspansi bisnis dekarbonisasi melalui anak usahanya, PT Temas Energy.

  • $METAPengendali Nusantara Infrastructure, PT Metro Pacific Tollways Indonesia, mengumumkan perpanjangan periode penawaran tender sukarela hingga 17 Mei 2024 pukul 16.00 WIB. Sebelumnya, jadwal tender offer sukarela META berlangsung pada 19 Maret–17 April 2024. Adapun pembayaran kepada pemegang saham yang telah menyampaikan formulir penawaran tender sukarela hingga 17 April 2024 akan tetap dilakukan pada 24 April 2024.

  • $DOIDDelta Dunia Makmur mengumumkan bahwa entitas usahanya, BUMA Australia Pty. Ltd., telah menandatangani kontrak dengan Blackwater Operations Pty. Ltd. untuk menyediakan layanan penambangan pre-strip. Nilai kontrak tersebut tidak diumumkan. DOID mengatakan bahwa kontrak tersebut diprediksi akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan BUMA Australia hingga Juni 2026, dengan produksi rata-rata tahunan sekitar 36 juta bcm overburden removal.


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$WIFI

+9,77%

$TKIM

+4,78%

$PTRO

+6,58%

$AMRT

+3,33%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$MBMA

-9,24%

$UNVR

-6,69%

$ARTO

-7,83%

$EXCL

-6,61%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Bank Indonesia mencatat bahwa penjualan retail di Indonesia tumbuh +1,7% MoM dan +6,4% YoY pada Februari 2024 (vs. Januari 2024: -3,5% MoM dan +1,1% YoY), ditopang oleh peningkatan kegiatan masyarakat pada periode Imlek, pemilu, dan persiapan Ramadan. Bank Indonesia memprakirakan penjualan retail pada Maret 2024 tumbuh +4,1% MoM dan +3,5% YoY.

  • Bank Indonesia mengumumkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen pada Maret 2024 naik menjadi 123,8 (vs. Februari 2024: 123,1).

  • Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICPpada Maret 2024 sebesar 83,79 dolar AS per barelnaik 3,69 dolar AS per barel dari Februari 2024. Kenaikan ICP tersebut didorong oleh potensi pengetatan pasokan global seiring serangan Ukraina pada kilang-kilang minyak Rusia dan penurunan stok minyak mentah AS pada pertengahan Maret 2024.

  • CEO Apple (Nasdaq: AAPL), Tim Cook, mengatakan bahwa pihaknya akan menjajaki kemungkinan membangun fasilitas manufaktur di Indonesia. Apple saat ini memproduksi sebagian besar iPad, AirPods, Apple Watch, dan MacBook di Vietnam.

  • Kontan melaporkan bahwa pemerintah berencana memberikan Izin Usaha Pertambangan (IUP) ke pihak organisasi kemasyarakatan (ormas) melalui revisi Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2021.

  • Kementerian Perdagangan merevisi Permendag No. 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Dalam revisi yang tertuang dalam Permendag No. 3 Tahun 2024, pemerintah tidak lagi membatasi jumlah dan jenis barang bawaan dari luar negeri. Sebagai gantinya, pemerintah membatasi nilai barang maksimal 1.500 dolar AS per tahun untuk dibebaskan dari bea masuk, PPN, PPnBM, dan PPh.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🔬 Pelajaran Sederhana Tapi Sering Dilupakan Oleh Investor Pemula

Photo by: Stockbit

"Ketahui Model Bisnis dan Industrinya pada Perusahaan yang ingin anda Beli."— Husin1030

 

Price to earnings ratio (PER), price to book value (PBV), dan earning per share (EPS), merupakan beberapa indikator populer yang kerap digunakan dalam menganalisa value suatu saham. Dalam tulisannya, Husin1030 membagikan beberapa hal penting yang mesti diperhatikan dalam melihat ketiga indikator tersebut. Selengkapnya dapat kamu lihat pada tulisan berikut ini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis & Editor: Team Stockbit Research

Copyright 2024 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.