🕷#MusimLaba 3Q 2022 / by Stockbit Snips

Halo Stockbitor,

3Q 2022 is dawning upon us. Banyak hal yang telah terjadi selama kuartal ketiga tahun 2022, dari menguatnya mata uang AS (Dollar AS) ke titik terkuat dalam 20 tahun terakhir, kenaikan bbm dan tarif ojek online, meningkatnya suku bunga acuan dari BI, hingga melantainya Global Digital Niaga ($BELI) - perusahaan yang membawahi Bli-Bli, Ticket.com dan Ranch Market.

Di pasar saham domestik Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh level all time high nya di 7.378 sebelum terkoreksi ke level 7.000-an

Tapi sebenernya, gimana sih performa perusahaan-perusahaan di BEI selama 3Q 2022 ini? Di kesempatan kali ini, kita bakal bahas performa perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor. So, stay tune Stockbitor!


🏦 Sektor Bank Dan Finance

Bank menghimpun dana dari orang yang memiliki kelebihan dana dan menyalurkan dana itu dalam bentuk kredit ke orang yang membutuhkan. 

Dan pendapatan utama dari bank juga didapat dari selisih itu, walau bank juga mendapat fee dari layanan yang diberikannya. 

🏛 4 Bank Besar
($BBNI), ($BMRI), ($BBCA), ($BBRI)

Musim rilis laporan keuangan 1H22 telah tiba. 'Big 4 banks' di Indonesia — yang terdiri dari $BBCA$BBRI$BMRI, dan $BBNI — telah merilis laporan keuangan dengan kinerja laba bersih yang meningkat.

Selama 3Q22, Bank Central Asia mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $BBCA: Bank Central Asia mengalami peningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih tumbuh +24,7% menjadi 10,9 triliun rupiah dibandingkan 8,7 triliun rupiah pada Q3 2021. Pendapatan bunga dan syariah naik +13,8% YoY, sedangkan beban bunga dan syariah turun -11,2% YoY sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +18,1% YoY menjadi 16,3 triliun rupiah.

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih BBCA tumbuh +24,8% dari 23,2 triliun rupiah menjadi 29 triliun rupiah. Hal ini didorong pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) yang naik +9,6% dari 41,9 triliun rupiah pada 9M21 menjadi 46 triliun rupiah pada 9M22. Selain itu, beban provisi turun signifikan sebesar -48,8% dari 7,6 triliun rupiah menjadi 3,9 triliun rupiah. (IDX)

    Dari segi operasional (bank only), total pinjaman disalurkan meningkat +12,6% YoY menjadi 682 triliun rupiah. Total dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan +11% YoY, yang didukung oleh tabungan dan giro (CASA) yang meningkat +15,1%, sedangkan deposito turun -3,4%. Kualitas aset juga mengalami perbaikan, dimana gross Non-Performing Loan (NPL) turun 20 basis poin dari 2,4% pada 9M21 menjadi 2,2% pada 9M22.


    Pencapaian laba bersih BBCA pada 9M22 setara dengan 77,5% dari estimasi laba bersih FY22 konsensus analis senilai 37,3 triliun rupiah (naik dari konsensus analis pada 6M22: 36,5 triliun rupiah).

Source: Stockbit

Sepanjang 9M22, Bank Mandiri telah membukukan pertumbuhan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $BMRI: Bank Mandiri mengalami peningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih tumbuh +55,2% menjadi 10,4 triliun rupiah dibandingkan 6,7 triliun rupiah pada Q3 2021. Pendapatan bunga dan syariah naik +17% YoY, sedangkan beban bunga dan syariah naik lebih landai (+2,9% YoY) sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +22% YoY menjadi 22,2 triliun rupiah.

     

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih BMRI tumbuh +59,4% dari 19,2 triliun rupiah menjadi 30,7 triliun rupiah. Hal ini didorong pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) yang naik +20% dari 53 triliun rupiah pada 9M21 menjadi 64 triliun rupiah pada 9M22. Selain itu, beban provisi turun -23,5% dari 15,7 triliun rupiah menjadi 12 triliun rupiah. (IDX)

     

    Dari segi operasional, total pinjaman disalurkan meningkat +14,3% YoY menjadi 1.167,5 triliun rupiah. Total dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan +12,1% YoY, yang didukung oleh tabungan dan giro (CASA) yang meningkat +12,1% dan deposito naik +12,2%. CASA Ratio (bank only) turun dari 75% pada 2Q22 menjadi 73,3% pada 3Q22. Consolidated CASA Ratio 69,7%, relatif stabil YoY. Kualitas aset mengalami perbaikan, di mana gross Non-Performing Loan (NPL) turun 72 basis poin YoY dari 2,96% pada 9M21 menjadi 2,24% pada 9M22.


    Pencapaian laba bersih BMRI pada 9M22 setara dengan 81% dari estimasi laba bersih FY22 konsensus analis senilai 37,8 triliun rupiah.

Source: Stockbit


Selama 3Q22, Bank Negara Indonesia  mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $BBNI: Bank Negara Indonesia mengalami peningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih tumbuh +79,8% menjadi4,9 triliun rupiah dibandingkan 2,7 triliun rupiah pada Q3 2021. Pendapatan bunga dan syariah naik +12,4% YoY, sedangkan beban bunga dan syariah naik lebih landai (+10,5% YoY), sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih ( Net Interest Income atau NII) naik +12,9% YoY menjadi 10,6 triliun rupiah.

     

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih BBNI tumbuh +76,8% menjadi 13,7 triliun rupiah dibandingkan 7,7 triliun rupiah pada 9M21. Hal ini didorong pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) yang naik +5,2% dari 28,7 triliun rupiah pada 9M21 menjadi 30,2 triliun rupiah pada 9M22. Selain itu, beban provisi turun signifikan sebesar -35,3% dari 13,8 triliun rupiah menjadi 8,9 triliun rupiah. (IDX)

     

    Dari segi operasional, total pinjaman disalurkan meningkat +9,1% YoY menjadi 622,6 triliun rupiah. Total dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan +2,5% YoY, yang didukung oleh tabungan dan giro (CASA) yang meningkat +4,3%, sedangkan deposito turun -1,6%. Kualitas aset juga mengalami perbaikan, dimana gross Non-Performing Loan (NPL) turun 80 basis poin dari 3,8% pada 9M21 menjadi 3% pada 9M22.


    Pencapaian laba bersih BBNI pada 9M22 setara dengan 82,1% dari estimasi laba bersih FY22 konsensus analis senilai 16,7 triliun rupiah.

Sepanjang 9M22, Bank BTPN Syariah dan Bank CIMB Niaga membukukan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $BTPS: Laba Bersih Bank BTPN Syariah naik +44,4% YoY menjadi 471,4 miliar rupiah pada Q3 2022 dibandingkan 326,3 miliar rupiah pada Q3 2021. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan bagi hasil bersih sebesar +24,3% YoY menjadi 1,3 triliun rupiah.

     

    Secara kumulatif selama 9 bulan pertama tahun 2022 (9M22), laba bersih BTPS tumbuh +21,1% YoY dari 1,1 triliun rupiah menjadi 1,3 triliun rupiah. Hal ini didorong pendapatan bagi hasil bersih yang naik +18,9% dari 3,1 triliun rupiah pada 9M21 menjadi 3,7 triliun rupiah pada 9M22.

     

    Pencapaian laba bersih BTPS pada 9M 2022 setara dengan 72% dari target laba bersih FY22 konsensus analis senilai 1,8  triliun rupiah. 

     

    Dari segi operasional (bank only), total pembiayaan disalurkan (gross) meningkat +11% YoY menjadi 11,3 triliun rupiah. Total dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan +12% YoY, terutama didukung oleh tabungan dan giro (CASA) yang meningkat +13%. (IDX

     

  • $BNGA: Bank CIMB Niaga mengalami peningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih tumbuh +28,5% YoY menjadi 1,3 triliun rupiah dibandingkan 1 triliun rupiah pada Q3 2021. Pendapatan bunga dan syariah turun -1,1% YoY, sedangkan beban bunga turun -21,3% YoY sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +2,6% YoY menjadi 3,4 triliun rupiah.

     

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih BNGA tumbuh +22% YoY dari 3,2 triliun rupiah menjadi 3,8 triliun rupiah. Pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) yang naik +0,9% YoY. Selain itu, beban provisi turun -9,3% dari 3,1 triliun rupiah menjadi 2,8 triliun rupiah. (IDX)

     

    Dari segi operasional, total pinjaman disalurkan meningkat +10% YoY menjadi 194,7 triliun rupiah. Total dana pihak ketiga mengalami penurunan -2,7% YoY, yang didukung oleh time deposit (TD) yang turun -17,8% YtD. Kualitas aset juga mengalami penurunan, dimana gross Non-Performing Loan (NPL) naik 20 basis poin dari 3,4% pada 9M21 menjadi 3,6% pada 9M22.

    Pencapaian laba bersih BNGA pada 9M22 setara dengan 84,7% dari estimasi laba bersih FY22 konsensus analis senilai 4,5 triliun rupiah. 

Berikut adalah rincian performa Bank Tabungan Negara dan Bank Syariah Indonesia selama 3Q22:

  • $BBTN: Bank Tabungan Negara mengalami peningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih naik +35% menjadi 804 miliar rupiah dibandingkan 595 miliar rupiah pada Q3 2021. Pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +24,3% YoY. Dibandingkan Q2 2022, laba bersih Q3 2022 meningkat +15%.

     

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih BBTN tumbuh +50,1% menjadi 2,3 triliun rupiah dibandingkan 1,5 triliun rupiah pada 9M21. Pencapaian laba bersih BBTN pada 9M22 setara dengan 79% dari estimasi laba bersih FY22 konsensus analis sebesar 2,9 triliun rupiah. Pendapatan bunga dan syariah naik +2,4% YoY, sedangkan beban bunga dan syariah turun -23,9% YoY sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +32,8% YoY menjadi 11,4 triliun rupiah. (IDX)

     

  • $BRIS: Bank Syariah Indonesia mengalami peningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih tumbuh +43,4% menjadi 1,1 triliun rupiah dibandingkan 749 miliar rupiah pada Q3 2021. Total pendapatan usaha naik +14,9% YoY, sedangkan beban bagi hasil turun -12,4% sehingga pendapatan bagi hasil bersih naik +32,3% YoY. Peningkatan laba bersih juga didorong oleh kenaikan pendapatan operasional lainnya sebesar +26,5% YoY dan penurunan beban provisi (CKPN) sebesar -3% YoY.


    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih BRIS tumbuh +42% menjadi 3,2 triliun rupiah dibandingkan 2,3 triliun rupiah pada 9M21. Pendapatan usaha naik +8,1% YoY menjadi 14,3 triliun rupiah. Peningkatan laba juga didorong kenaikan pendapatan operasional lainnya sebesar +27,2% YoY dan penurunan beban provisi (CKPN) sebesar -5,5% YoY. (IDX)

Beberapa bank pembangunan daerah telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $BJBR: BPD Jawa Barat dan Banten mengalami peningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih tumbuh +21% menjadi 603 miliar rupiah dibandingkan 497 miliar rupiah pada Q3 2021. Hal ini didorong pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest & Sharia Income atau NII) yang naik +6,2% YoY menjadi 2,1 triliun rupiah.  Namun, dibandingkan dengan Q2 2022 (QoQ), laba bersih turun -5%.

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih BJBR tumbuh +29,2% dari 1,4 triliun rupiah menjadi 1,8 triliun rupiah. Pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest & Sharia Income atau NII) naik +9,2% dari 5,7 triliun rupiah pada 9M21 menjadi 6,2 triliun rupiah pada 9M22.  Selain itu, beban cadangan kerugian penurunan nilai atau CKPN turun -42% YoY.


    Pencapaian laba bersih BJBR sepanjang 9M22 setara dengan 83% dari estimasi laba bersih FY22 konsensus analis sebesar 2,2 triliun rupiah. (IDX)

     

  • $BJTM: BPD Jawa Timur mengalami peningkatan kinerja secara moderat pada Q3 2022. Laba bersih tumbuh +1,6% menjadi 388 miliar rupiah dibandingkan 382 miliar rupiah pada Q3 2021. Pendapatan bunga & syariah naik +3,8% YoY, tetapi beban bunga & syariah naik lebih tinggi (+9,9% YoY) sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest & Sharia Income atau NII) tumbuh moderat +1,9% YoY. Selain itu, beban operasional lainnya naik +19,7% YoY. Dibandingkan dengan Q2 2022 (QoQ), laba bersih naik +7%.

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih BJTM tumbuh moderat +1,5% dari 1,19 triliun rupiah menjadi 1,2 triliun rupiah. Pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest & Sharia Income atau NII) naik +8,3% YoY menjadi 3,7 triliun rupiah. Selain itu, pendapatan operasional lainnya meningkat +248% YoY menjadi 1,1 triliun rupiah, terutama akibat adanya pemulihan CKPN sebesar 683 miliar rupiah. Namun, peningkatan laba bersih tertahan karena peningkatan beban operasional lainnya (+45,6% YoY) akibat melonjaknya beban penyisihan kerugian penurunan nilai (+181% YoY)(IDX)

Source: Stockbit

Beberapa perusahaan perbankan telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $NISP: Bank OCBC NISP mengalami peningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih tumbuh +60% menjadi 898,5 miliar rupiah dibandingkan 562 miliar rupiah pada Q3 2021. Pendapatan bunga & syariah naik +17% YoY, sedangkan beban bunga & syariah hanya naik +5,6% YoY sehingga pendapatan bunga & syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +22,1% YoY.

    Dibandingkan dengan Q2 2022 (QoQ), pendapatan bunga & syariah bersih (Net Interest Income atau NII) naik +8,5%. Namun, beban provisi (CKPN) melonjak +374% sehingga laba bersih turun -12,6%.

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih NISP tumbuh +25,2% dari 2 triliun rupiah menjadi 2,5 triliun rupiah. Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income atau NII) naik +10% YoY menjadi 6,3 triliun rupiah. Peningkatan laba juga didorong penurunan beban provisi (CKPN) sebesar -23,2% dari 1,4 triliun rupiah pada 9M21 menjadi 1 triliun rupiah pada 9M22. (IDX)

  • $BNII: Bank Maybank Indonesia mencatatkan penurunan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih turun -27,4% menjadi 401 miliar rupiah dibandingkan 552 miliar rupiah pada Q3 2021. Pendapatan bunga dan syariah turun -0,1% YoY, tetapi beban bunga & syariah naik +5,6% YoY sehingga pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest Income atau NII) turun -2,5% YoY. Selain itu, penurunan laba bersih juga didorong kenaikan beban provisi (CKPN) sebesar +1,4% YoY dan penurunan pendapatan operasional lainnya sebesar -14,5% YoY.

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih BNII mencapai 1 triliun rupiah (+0,2% YoY). Pendapatan bunga dan syariah bersih (Net Interest & Sharia Income atau NII) turun tipis -0,5% YoY menjadi 5,3 triliun rupiah. Penurunan biaya provisi sebesar -23,5% YoY mengompensasi penurunan pendapatan operasional lainnya sebesar -10,4% YoY. (IDX)

🤖 Bank Digital

Beberapa emiten di sektor perbankan digital telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $BBYB: Bank Neo Commerce membukukan laba bersih 10,3 miliar rupiah pada Q3 2022, berbalik dari rugi bersih 131,9 miliar rupiah pada Q3 2021. Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income atau NII) naik +453,3% YoY menjadi 494,7 miliar rupiah dan pendapatan operasional lainnya meningkat +162% YoY.

    Namun, secara kumulatif selama 9M22, BBYB membukukan rugi bersih yang membesar dari 264,7 miliar rupiah pada 9M21 menjadi 601,2 miliar rupiah. Meskipun pendapatan bunga bersih (Net Interest Income atau NII) naik +387,6% YoY menjadi 989,3 miliar rupiah, beban kerugian penurunan nilai (impairmentmelonjak lebih dari 22x lipat menjadi 652 miliar rupiah. (IDX)

    Dari segi operasionalnet interest margin (NIM) BBYB meningkat dari 5,81% pada 9M21 menjadi 12,74% pada 9M22. Loan to deposit ratio (LDR) meningkat dari 57,55% pada 9M21 menjadi 70,5% pada 9M22. Cost to income ratio (CIR) turun dari 177,92% pada 9M21 menjadi 95,93% pada 9M22.

  • $BBHI: Laba bersih Allo Bank Indonesia turun -7% menjadi 58 miliar rupiah pada Q3 2022 dibandingkan 63 miliar pada Q3 2021. Pendapatan bunga meningkat +92% YoY dan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income atau NII) naik +142% YoY menjadi 189 miliar rupiahPenurunan laba bersih didorong oleh non-operasional, yaitu beban pajak dan adanya kerugian atas penjualan agunan yang diambil alih.

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih BBHI tumbuh +143,8% dari 85,7 miliar rupiah pada 9M21 menjadi 209 miliar rupiah. Hal ini didorong pendapatan bunga bersih (Net Interest Income atau NII) yang naik +209% dari 132 miliar rupiah pada 9M21 menjadi 406 miliar rupiah. Selain itu, pendapatan operasional lainnya juga naik ~8x lipat, dari 15,3 miliar rupiah pada 9M21 menjadi 127,9 miliar rupiah. (IDX)

🙏 Bank Syariah


💸 Multifinance

Beberapa perusahaan multifinance mencatatkan kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $ADMF: Adira Dinamika Multi Finance mengalamipeningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih tumbuh +73% menjadi 485 miliar rupiah dibanding 280 miliar rupiah pada Q3 2021. Meskipun total pendapatan turun -2% YoY, peningkatan laba bersih didorong penurunan beban bunga & keuangan (-31% YoY) dan beban cadangan kerugian penurunan nilai atau CKPN (-39,5% YoY).

    Dibandingkan dengan Q2 2022 (QoQ), pendapatan naik +0,6%, sedangkan beban provisi (CKPN) turun -25% sehingga laba bersih naik +36%.


    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih ADMF naik +52,1% menjadi 1,1 triliun rupiah dibanding 753,3 miliar rupiah pada 9M21. Meskipun pendapatan turun -1,3% YoY, peningkatan laba didorong oleh penurunan beban bunga & keuangan (-36,3% YoY) dan beban cadangan kerugian penurunan nilai atau CKPN (-30,5% YoY). (IDX)

  • $BFIN: BFI Finance mengalamipeningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih tumbuh +56% menjadi 481 miliar rupiah dibanding 309 miliar rupiah pada Q3 2021. Pertumbuhan laba bersih didorong oleh pendapatan yang naik +38% menjadi 1,4 triliun rupiah dibandingkan 1 triliun rupiah pada Q3 2021. Selain itu, total beban usaha naik lebih landai (+27% YoY).

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih BFIN naik +64,5% menjadi 1,3 triliun rupiah dibanding 796 miliar rupiah pada 9M21. Hal ini didorong oleh pendapatan yang naik +29,6% YoY menjadi 3,8 triliun rupiah. Selain itu, beban cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN atau provisi) juga turun -9,3% YoY. (IDX)

  • $WOMF: Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) mengalami peningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih tumbuh +65% menjadi 43 miliar rupiah dibandingkan 26 miliar rupiah pada Q3 2021. Pertumbuhan laba bersih didorong oleh pendapatan yang naik +8% menjadi 423 miliar rupiah dari 391 miliar rupiah pada Q3 2021. Selain itu, total beban usaha naik lebih landai (+1,5% YoY).


    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih WOMF naik +62,3% menjadi 122,8 miliar rupiah dibanding 75,6 miliar rupiah pada 9M21. Hal ini didorong oleh pendapatan yang naik +9,2% YoY menjadi 1,3 triliun rupiah. Selain itu, beban cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN atau provisi) juga turun -11,4% menjadi 135 miliar rupiah dibanding 152 miliar rupiah pada 9M21. (IDX)

Source: Stockbit


💊 Sektor Consumer Goods dan Farmasi

Perusahaan consumer goods dan farmasi biasanya menjual barang dengan mengandalkan kekuatan merek dagang yang dimilikinya. Biasanya, barang yang dijual adalah barang yang dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat Indonesia:

Selama 3Q22, Sido Muncul  mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $SIDO: Laba bersih Sido Muncul turun -24,4% YoY menjadi 275 miliar rupiah pada 3Q22. Penjualan turun -10,7% YoY menjadi 1 triliun rupiah. Di sisi lain, beban pokok penjualan turun lebih lambat dari penjualan (-5,5% YoY) sehingga laba kotor tergerus -14,7% YoY dan margin laba kotor turun menjadi 53,8% (3Q21: 56,3%).

     

    Namun, dibandingkan dengan 2Q22, kinerja Sido Muncul mulai membaik. Penjualan tumbuh +36,9%, disertai kenaikan laba bersih +82,6% dan peningkatan seluruh margin laba.

     

    Secara kumulatif selama 9M22, laba Sido Muncul turun -16,8% YoY menjadi 720 miliar rupiah. Penjualan turun -5,9% menjadi 2,6 triliun rupiah, didorong penurunan segmen jamu herbal (-6,3%) serta makanan dan minuman (-6,3%), sedangkan segmen farmasi tumbuh +5,2%.

     

    Di sisi lain, beban pokok penjualan naik +0,5% sehingga laba kotor turun -10,8% dan margin laba kotor tergerus menjadi 53,3% (9M21: 56,3%). Penurunan kinerja 9M22 juga dipengaruhi efek tingginya kinerja pada 9M21 (high base). (IDX)

     

    Penjualan 9M22 Sido Muncul telah mencapai 69% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 3,8 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 67% dari estimasi laba sebesar 1,1 triliun rupiah.

Source: Stockbit

🚬 Rokok & 🍻 Beer

Selama 3Q22, emiten sektor consumer goods mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $GGRM: Kinerja Gudang Garam mulai membaik setelah membukukan kerugian pada 2Q22. Laba bersih tumbuh +548% QoQ menjadi 541 miliar rupiah meskipun penjualan turun tipis -0,4% QoQ. Hal ini didorong penurunan beban pokok penjualan (-2,7%) serta beban umum dan administrasi (-20,2%).

     

    Namun, secara tahunan (YoY) laba bersih Gudang Garam masih turun -69,6%. Meskipun penjualan tumbuh +2,4% menjadi 32,2 triliun rupiah, beban pokok penjualan naik +8% sehingga GPM turun menjadi 7,9% (3Q21: 12,7%).

     

    Secara kumulatif selama 9M22, laba GGRM turun -63,8% YoY menjadi 1,5 triliun rupiah. Penjualan tumbuh moderat +2% menjadi 93,9 triliun rupiah, didorong segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang tumbuh +1,9% dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) tumbuh +3,9%.

     

    Beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+5,6%), didorong kenaikan beban pita cukai, PPN, dan pajak rokok (+6%). Hal ini menyebabkan laba kotor tergerus -26,1% dan GPM turun menjadi 8,2% (9M21: 11,3%). Selain itu, beban penjualan naik +6,2% serta beban umum dan administrasi naik +9,4%. (IDX)

     

    Penjualan 9M22 Gudang Garam telah mencapai 72,4% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 129,7 triliun rupiah, sedangkan laba bersih baru mencapai 46,6% dari estimasi sebesar 3,2 triliun rupiah. 

     

  • $KLBF: Laba bersih Kalbe Farma tumbuh +7,4% YoY menjadi 849 miliar rupiah pada 3Q22. Penjualan tumbuh +8,6% menjadi 7,3 triliun rupiah, didorong pertumbuhan seluruh segmen kecuali obat resep yang turun -1,5%. Namun, beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+13,6%) sehingga GPM turun menjadi 40,2% (3Q21: 42,8%).

     

    Secara kumulatif selama 9M22, laba Kalbe tumbuh +8,6% YoY menjadi 2,5 triliun rupiah. Penjualan tumbuh +10,9% menjadi 21,2 triliun rupiah, didorong pertumbuhan double digit pada seluruh segmen kecuali obat resep yang tumbuh +5,1%.

     

    Beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+15%), terutama didorong kenaikan beban bahan baku dan kemasan (+32,9%). Hal ini mendorong GPM turun menjadi 41,2% (9M21: 43,3%). Di sisi lain, beban penjualan naik lebih moderat +4,9% serta beban umum dan administrasi turun -0,3%. (IDX)

     

    Penjualan 9M22 Kalbe telah mencapai 72,4% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 29,3 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 70% dari estimasi laba FY22 sebesar 3,55 triliun rupiah.

     

  • $MLBI: Kinerja Multi Bintang Indonesia meningkat pada 3Q22. Laba bersih tumbuh +62,4% YoY menjadi 212 miliar rupiah. Hal ini didorong oleh kenaikan laba kotor (+65,3%) akibat pertumbuhan penjualan (+47,8%) melampaui kenaikan beban pokok penjualan (+25,1%).

     

    Secara kumulatif selama 9M22, kinerja emiten bagian dari Grup Heineken ini juga meningkat. Laba bersih tumbuh +47,1% YoY menjadi 607 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +26,7% menjadi 2,1 triliun rupiah, sedangkan beban pokok penjualan naik single digits +6,3% sehingga laba kotor tumbuh +44,4% dan GPM meningkat menjadi 61% (9M21: 53,5%). (IDX)

Source: Stockbit

Beberapa perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) mencatatkan kenaikan kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $CLEO: Laba bersih Sariguna Primatirta, produsen air mineral merek Cleo, tumbuh +7,2% YoY menjadi 48 miliar rupiah pada 3Q22. Pendapatan tumbuh +31,4% menjadi 359 miliar rupiah, tetapi beban pokok pendapatan naik +45,7% sehingga margin laba kotor turun menjadi 36,4% (3Q21: 42,7%).

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih CLEO tumbuh +10,5% YoY menjadi 151 miliar rupiah. Pendapatan tumbuh +26,4% YoY menjadi 1 triliun rupiah, tetapi beban pokok pendapatan naik +35,8% sehingga margin laba kotor turun menjadi 38,8% (9M21: 43,1%). (IDX)

  • $ADES: Laba bersih Akasha Wira International, produsen air mineral Nestle Pure Life dan Vica, tumbuh +58,1% YoY menjadi 84 miliar rupiah pada 3Q22. Pendapatan tumbuh +33,1% menjadi 321 miliar rupiah, sedangkan beban pokok pendapatan naik lebih moderat (+28,8%) sehingga margin laba kotor naik menjadi 53,2% (3Q21: 51,6%).

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih ADES tumbuh +68,5% YoY menjadi 241 miliar rupiah. Pendapatan tumbuh +50% YoY menjadi 924 miliar rupiah, sedangkan beban pokok pendapatan (+47,2%) dan beban usaha (+35,6%) tumbuh lebih konservatif sehingga mendorong kenaikan seluruh margin laba perseroan. (IDX)

Source: Stockbit

Beberapa perusahaan dalam grup Indofood mencatatkan penurunan kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $INDF: Laba bersih Indofood Sukses Makmur turun -11,7% YoY menjadi 1,7 triliun rupiah pada 3Q22. Penjualan tumbuh +9,9% YoY menjadi 28 triliun rupiah, dengan penjualan divisi consumer-branded products (CBP) +15,5% dan Bogasari +24,7%, sedangkan agrobisnis -25,5%. Namun, beban pokok penjualan naik +11%, dengan beban bahan baku naik +16,3%. Selain itu, beban keuangan melonjak menjadi 2,1 triliun rupiah.

    Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), kinerja INDF membaik. Penjualan tumbuh +10,6%, beban pokok penjualan naik +6,5%, laba bersih tumbuh +221,5%, dan seluruh margin laba meningkat.

    Secara kumulatif hingga 9M22, laba INDF turun -14,1% YoY menjadi 4,6 triliun rupiah. Penjualan tumbuh +11% YoY menjadi 80,8 triliun rupiah, dengan penjualan divisi CBP +15,7% dan Bogasari +25,4%, sedangkan agrobisnis -24,1%. Namun, beban pokok penjualan naik +14,3%, dengan beban bahan baku naik +18,4%. Akibatnya, GPM turun menjadi 31% (9M21: 33%).

    Selain itu, beban keuangan naik 2,7x lipat menjadi 5,4 triliun rupiah, terutama akibat rugi selisih kurs dari pendanaan sebesar 3,1 triliun rupiah, sementara beban bunga juga naik +21,5% menjadi 2,3 triliun rupiah. (IDX)


    Penjualan 9M22 INDF telah mencapai 73% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 110,4 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 62% dari estimasi sebesar 7,5 triliun rupiah.

  • $ICBP: Laba bersih Indofood CBP Sukses Makmur turun -21,1% YoY menjadi 1,38 triliun rupiah pada 3Q22. Penjualan tumbuh +13,1% YoY menjadi 16,3 triliun rupiah, dengan penjualan mi instan tumbuh +18,1%. Namun, beban pokok penjualan naik +15,1%, dengan beban bahan baku naik +17,3%. Selain itu, beban keuangan melonjak menjadi 1,6 triliun rupiah.

    Secara kuartalan (QoQ), kinerja ICBP membaik setelah membukukan rugi 11 miliar rupiah pada 2Q22. Penjualan tumbuh +5,9%, sedangkan beban pokok penjualan turun -1,4% sehingga mendorong kenaikan seluruh margin laba perseroan.


    Secara kumulatif hingga 9M22, laba ICBP turun -33,4% YoY menjadi 3,3 triliun rupiah. Penjualan tumbuh +14,8% YoY menjadi 48,9 triliun rupiah, ditopang pertumbuhan seluruh segmen usaha, salah satunya mi instan (+16,3%). Namun, beban pokok penjualan naik +21,5%, dengan beban bahan baku naik +25,6%. Akibatnya, GPM turun menjadi 32,7% (9M21: 36,4%).

    Selain itu, beban keuangan melonjak lebih dari 3x lipat menjadi 4,25 triliun rupiah, terutama akibat rugi selisih kurs sebesar 2,7 triliun rupiah, sementara beban bunga juga naik +39,8% menjadi 1,5 triliun rupiah. (IDX)


    Penjualan 9M22 ICBP telah mencapai 75% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 64,9 triliun rupiah, sedangkan laba bersih baru mencapai 56% dari estimasi sebesar 5,9 triliun rupiah.

Beberapa perusahaan susu UHT dan yogurt telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $CMRY: Laba bersih produsen yogurt dan susu Cimory tumbuh +23,4% YoY menjadi 297 miliar rupiah pada 3Q22. Penjualan tumbuh +44,7%, tetapi beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+68,6%) sehingga GPM turun menjadi 40,9% (3Q21: 49,3%).

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih Cimory tumbuh +45,1% YoY menjadi 879 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +75,9% menjadi 4,76 triliun rupiah, didorong produk olahan susu (+51%) dan makanan konsumsi (+125%).

    Namun, beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+96,4%), terutama akibat kenaikan beban bahan baku dan kemasan (+113%). Hal ini mendorong laba kotor tumbuh +54,1%, tetapi GPM turun menjadi 42,5% (9M21: 48,5%). (IDX)

    Pendapatan 9M22 CMRY telah mencapai 73,4% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 6,5 triliun rupiah, sedangkan laba bersih telah mencapai 76,2% dari estimasi sebesar 1,15 triliun rupiah.

  • $ULTJ: Laba bersih produsen susu Ultra Milk dan Teh Kotak turun -9,4% YoY menjadi 227 miliar rupiah pada 3Q22. Meskipun penjualan tumbuh +14,8%, kenaikan lebih tinggi pada beban pokok penjualan (+24,3%) menggerus laba kotor (-3% YoY). Selain itu, total beban usaha naik +37,2%.

    Secara kumulatif hingga 9M22, laba bersih Ultrajaya turun -8,3% YoY menjadi 835 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +18,5% menjadi 5,7 triliun rupiah. Namun, beban pokok penjualan meningkat lebih tinggi (+23,4%), terutama akibat kenaikan beban bahan baku (+30,6%). Hal ini mendorong laba kotor tumbuh lebih moderat (+9,5%) dan GPM turun menjadi 32,7% (9M21: 35,4%). Selain itu, total beban usaha naik +28,6%. (IDX)

Source: Stockbit

GOOD dan KEJU telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $GOOD: Laba bersih Garudafood turun -12,8% YoY menjadi 98 miliar rupiah pada 3Q22. Penjualan tumbuh +21% menjadi 2,6 triliun rupiah, tetapi beban penjualan naik +20% serta beban umum dan administrasi naik +48,1%.

     

    Secara kumulatif hingga 9M22, laba bersih Garudafood turun -11,3% YoY menjadi 278 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +22,8% menjadi 7,8 triliun rupiah, didorong segmen makanan (+24,5%) dan minuman (+12,3%).

     

    Namun, beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+28,7%), terutama akibat kenaikan beban bahan baku (+39,8%), yang mengakibatkan GPM turun menjadi 24,8% dibandingkan 9M21: 28,2%. Selain itu, penjualan naik +15,7% serta beban umum dan administrasi naik +8,8%. (IDX)

     

  • $KEJU: Laba bersih produsen keju Prochiz tumbuh moderat +3,5% YoY menjadi 34 miliar rupiah pada 3Q22. Hal ini didorong oleh penurunan total beban usaha (-14%), di saat penjualan relatif flat, tetapi beban pokok penjualan naik +1,9%.

    Secara kumulatif hingga 9M22, laba bersih KEJU tumbuh +8,9% YoY menjadi 114 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +10,5% menjadi 813 miliar rupiah, didorong segmen keju lembaran yang tumbuh +37,3%, sedangkan keju blok sebagai segmen terbesar tumbuh moderat +4,1%. Selain itu, total beban usaha turun -3,5%. (IDX)

Source: Stockbit

💊 Farmasi


🚧 Sektor Konstruksi

Perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi menjalankan bisnis operasinya dengan membangun bangunan atau proyek yang didapat dari perusahaan lain atau pemerintah. Sebagai contoh, pembangunan gedung perkantoran, LRT, MRT, atau tempat publik lainnya.

Beberapa perusahaan BUMN Karya telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $WSKT: Waskita Karya membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar +11,9% YoY menjadi 237 miliar rupiah pada 3Q22. Pendapatan naik +75% YoY menjadi 4,2 triliun rupiah, didorong segmen terbesar jasa konstruksi yang naik +88% dan beton pracetak ( precast) dengan pertumbuhan +200%. Selain itu, perseroan juga mencatatkan bagian laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar 1,2 triliun rupiah.

    Namun, secara kumulatif sepanjang 9M22, laba bersih anjlok -99,8% menjadi 425 juta rupiah dari 174 miliar rupiah pada 9M21. Meskipun pendapatan meningkat +44,6% YoY menjadi 10,3 triliun rupiah, beban umum dan administrasi naik +33% menjadi 1,9 triliun rupiah dan beban keuangan naik +19% menjadi 3 triliun rupiah. Selain itu, bagian laba kepentingan non-pengendali naik menjadi 578 miliar rupiah, yang menggerus laba bagi pemilik entitas induk. (IDX)


    Pendapatan 9M22 WSKT setara dengan 59% dari angka konsensus sebesar 17,5 triliun rupiah, sedangkan dari segi bottom line, perseroan telah berhasil mencetak laba dan melampaui konsensus dengan estimasi rugi bersih 893 miliar rupiah.

  • $WIKA: Wijaya Karya membukukan rugi bersih 14,6 miliar rupiah pada 3Q22, berbalik dari laba 21,5 miliar rupiah pada 3Q21. Pendapatan tumbuh +14,9% YoY menjadi 5,6 triliun rupiah, dengan pertumbuhan kuat pada segmen energi dan industrial plant (+137%), sedangkan segmen terbesar infrastruktur dan gedung sedikit turun -1,3% serta segmen industri tumbuh moderat (+1.3%). Kerugian dipengaruhi kenaikan beban pendanaan (+105,8%) dan penurunan laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama (-58,8%).

    Secara kumulatif sepanjang 9M22, WIKA juga membukukan rugi bersih 28 miliar rupiah, berbalik dari laba 105 miliar rupiah pada 9M21. Pendapatan tumbuh +9,8% YoY menjadi 12,8 triliun rupiah, didorong segmen energi dan industrial plant (+29,6%) dan properti (+163%), sedangkan segmen terbesar infrastruktur dan gedung hanya tumbuh +0,6%. Kerugian dipengaruhi kenaikan beban pendanaan (+13,4%) dan penurunan laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama (-50,9%). (IDX)

    Pendapatan 9M22 WIKA telah mencapai 63% dari estimasi konsensus sebesar 20,4 triliun rupiah untuk FY22. Sementara itu, konsensus analis memperkirakan laba FY22 sebesar 333 miliar.

Beberapa perusahaan konstruksi telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $WEGE: Wijaya Karya Bangunan Gedung mencatatkan penurunan laba bersih sebesar -44,7% YoY menjadi 27 miliar rupiah pada 3Q22. Hal ini sejalan dengan penurunan pendapatan sebesar -55,2% YoY menjadi 490 miliar rupiah, didorong penurunan dua segmen terbesar, yakni jasa konstruksi (-58,2% YoY) dan industri (-24,2% YoY).

    Secara kumulatif sepanjang 9M22, laba bersih WEGE turun -38,9% YoY menjadi 91 miliar rupiah. Pendapatan turun -31,7% YoY menjadi 1,7 triliun rupiah, didorong penurunan segmen jasa konstruksi sebesar -36,5% YoY. Sementara itu, segmen industri dan konsesi masing-masing tumbuh +81,2%. (IDX)

  • $WTON: Wijaya Karya Beton mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar +77,8% YoY menjadi 28 miliar rupiah pada 3Q22. Hal ini sejalan dengan pendapatan yang juga tumbuh +48,8% YoY menjadi 1,8 triliun rupiah, ditopang segmen beton pracetak yang tumbuh +56% YoY, sedangkan jasa dan konstruksi turun -23,6%.

    Secara kumulatif sepanjang 9M22, laba bersih WTON tumbuh +65,2% YoY menjadi 89 miliar rupiah. Pendapatan tumbuh +48% YoY menjadi 3,7 triliun rupiah, didorong segmen beton pracetak yang tumbuh +59,1%, sedangkan segmen jasa dan konstruksi turun -29,5%. Selain itu, beban pendanaan juga turun -22,4% YoY dari 68 miliar rupiah menjadi 53 miliar rupiah. (IDX)

    Pendapatan 9M22 WTON telah mencapai 65% dari estimasi konsensus sebesar 5,67 triliun rupiah untuk FY22. Sementara itu, laba bersih telah mencapai 50% dari estimasi konsensus sebesar 178 miliar rupiah untuk FY22.

Source: Stockbit


🏭 Sektor Manufaktur

Perusahaan yang berada di sektor manufaktur biasanya mengolah bahan baku, suku cadang, dan komponen lain untuk diproduksi menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual.

Selama 3Q22, Arwana Citramulia mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $ARNA: Laba bersih emiten produsen keramik Arwana Citramulia tumbuh +20,6% YoY menjadi 153 miliar rupiah pada 3Q22. Penjualan tumbuh moderat +1,0% YoY menjadi 645 miliar rupiah, sedangkan beban pokok penjualan turun -6,6% sehingga laba kotor tumbuh +14,0% dan GPM naik menjadi 41,7% dibandingkan 37% pada 3Q21.

Secara kumulatif hingga September 2022 (9M22), laba bersih tumbuh +31,9% YoY menjadi 458 miliar rupiah. Hal ini didorong oleh pertumbuhan penjualan sebesar +6,2% menjadi 2,0 triliun rupiah. Di sisi lain, beban pokok penjualan turun -2,3% sehingga laba kotor meningkat +21,4% dan GPM naik menjadi 41% dari 35,9% pada 9M21. (IDX)

🧱 Semen

Selama kuartal kedua 2022, berikut adalah kinerja beberapa perusahaan semen. Berikut adalah rinciannya:

Beberapa perusahaan produsen semen telah merilis kinerja keuangan untuk periode 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $SMGR: Semen Indonesia mengalami peningkatan kinerja pada Q3 2022. Laba bersih naik +38,4% menjadi 822 miliar rupiah dibanding 594 miliar rupiah pada Q3 2021. Pendapatan naik +3,2% YoY, tetapi beban pokok pendapatan naik +4,6% YoY sehingga laba kotor cenderung flat (+0,2% YoY). Dibandingkan dengan Q2 2022 (QoQ), pendapatan naik +21,5%, laba kotor naik +36,2%, dan laba bersih naik +148,8%.

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih SMGR naik +18,9% menjadi 1,65 triliun rupiah dibanding 1,4 triliun rupiah pada 9M21. Pendapatan cenderung flat (-0,2% YoY) di 25,3 triliun rupiah akibat penurunan volume (-12,9% YoY) ditutupi oleh kenaikan ASP domestik sebesar +8% dan ASP regional +25,3%. Peningkatan laba bersih didorong oleh penurunan total beban usaha (-9,6% YoY) dan beban keuangan (-24% YoY). (IDX)

    Pendapatan 9M22 SMGR mencapai 69% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 36,6 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 70% dari estimasi laba bersih FY22 menurut konsensus analis sebesar 2,4 triliun rupiah.

  • $INTP: Indocement Tunggal Prakarsa mengalami peningkatan kinerja pada Q2 2022. Laba bersih naik +5,4% menjadi 655 miliar rupiah dibanding 622 miliar rupiah pada Q3 2021. Pendapatan naik +20,5%, tetapi beban pokok pendapatan naik lebih tinggi (+25,9%) sehingga laba kotor naik +11,7%. Dibandingkan dengan Q2 2022 (QoQ), pendapatan naik +41,6%, laba kotor naik +107,1%, dan laba bersih naik +501%.

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih INTP turun -21,6% menjadi 947 miliar rupiah dibanding 1,2 triliun rupiah pada 9M21. Meskipun pendapatan naik +9,9% YoY menjadi 11,7 triliun rupiah, beban pokok pendapatan naik +17,1% sehingga laba kotor turun -4,2% menjadi 3,4 triliun dibanding 3,6 triliun rupiah pada 9M21. (IDX)

    Pendapatan 9M22 INTP mencapai 72,5% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 16,1 triliun rupiah, sedangkan laba bersih baru mencapai 81,4% dari estimasi laba bersih FY22 menurut konsensus analis sebesar 1,2 triliun rupiah.



🌴 Sektor Kelapa Sawit

Perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit dibedakan menjadi 2 yaitu hulu dan hilir. Perusahaan hulu kelapa sawit menjalankan bisnis operasinya dengan membeli tanah kosong, menanam pohon sawit dari bibit, memanen buah sawit dan menjual minyak sawitnya. Sehingga, harga komoditas sawit juga mempengaruhi harga jual rata rata yang dipunya oleh perusahaan.

Sedangkan, perusahaan hilir kelapa sawit menjalankan operasinya dengan membeli minyak sawit dari perusahaan hulu dan di proses kedalam produk jadi seperti minyak goreng, margarin, sabun, atau sampo.

Beberapa perusahaan CPO telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $DSNG: Laba bersih Dharma Satya Nusantara mengalami peningkatan +106,5% YoY menjadi 430 miliar rupiah pada 3Q22. Penjualan meningkat +59,4% menjadi 2,8 triliun rupiah, sedangkan beban pokok penjualan naik lebih rendah (+48,3%). Hal ini mendorong kenaikan margin laba kotor menjadi 34,1% dari 29,2% pada 3Q21. 

     

    Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba dan pendapatan DSNG masing-masing tumbuh +66,8% dan +30,6%, diikuti dengan kenaikan seluruh margin laba perusahaan.

    Secara kumulatif sepanjang 9M22, laba DSNG melesat +114,8% YoY menjadi 893 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +30,3% menjadi 6,6 triliun rupiah, didorong pertumbuhan segmen kelapa sawit (+31,8%) dan produk kayu (+24,2%). Sementara itu, beban pokok penjualan naik lebih moderat (+18,7%) sehingga mendorong seluruh margin laba perseroan. (IDX)

    Secara operasional, pada 9M22 DSNG memproduksi tandan buah segar sebanyak 1,55 juta ton (+5,6% YoY). Volume penjualan CPO naik +3% menjadi 425 ribu ton, dengan harga jual rata-rata CPO meningkat +27% menjadi 11,1 juta rupiah/ton dari 8,7 juta rupiah/ton pada 9M21.

     

    Penjualan 9M22 DSNG telah mencapai 74,8% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 8,8 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 77,6% dari estimasi laba FY22 sebesar 1,15 triliun rupiah. 

  • $TAPG: Laba bersih Triputra Agro Persada tumbuh +81,4% YoY menjadi 557 miliar rupiah pada 3Q22. Penjualan meningkat +33,5% menjadi 2,1 triliun rupiah, sedangkan beban pokok penjualan hanya naik +7,8% sehingga mendorong margin laba kotor naik menjadi 38,4% dari 23,8% pada 3Q21. 

     

    Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba TAPG turun -38,5%, sejalan dengan penjualan yang turun -12,1%.

    Secara kumulatif sepanjang 9M22, laba TAPG melesat +227,7% YoY menjadi 2,3 triliun rupiah. Penjualan tumbuh +51,5% menjadi 6,7 triliun rupiah, didorong penjualan minyak kelapa sawit dan inti sawit yang tumbuh +53,1%. Sementara itu, beban pokok penjualan naik lebih moderat (+16,4%) sehingga mendorong seluruh margin laba perseroan. (IDX)

    Secara operasional, pada 9M22 produksi tandan buah segar inti mencapai 2,45 juta ton (+19,1% YoY), dengan volume produksi CPO naik +15,9% menjadi 758,7 ribu ton. Selain kenaikan volume, kinerja juga didorong tingginya harga jual rata-rata CPO dan palm kernel.

     

    Penjualan 9M22 TAPG telah mencapai 75,8% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 8,9 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 81,3% dari estimasi laba FY22 sebesar 2,9 triliun rupiah.

Source: Stockbit



🛢️ Sektor Mining Dan Migas

Perusahaan yang berada di sektor tambang dan migas biasanya merupakan price-taker, karena harga produk yang dijualnya mengikuti pergerakan harga komoditas yang dijual. Harga komoditas dipengaruhi oleh permintaan, penawaran dari komoditas itu sendiri.

Selama 3Q22, Surya Esa Perkasa mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $ESSA: Surya Esa Perkasa mengalami kenaikan kinerja pada 3Q22. Pendapatan naik +102,9% YoY menjadi 206 juta dolar AS (~3,2 triliun rupiah) dan melanjutkan performa apik dari 2Q22 dengan pendapatan sebesar 192 juta dolar AS (~2,97 triliun rupiah). Sejalan dengan pendapatan, laba bersih 3Q22 juga meningkat menjadi 37,7 juta dolar AS (~584 miliar rupiah) dari 3Q21 yang hanya sebesar 18,9 juta dolar AS (~293 miliar rupiah).

    Secara kumulatif selama 9M22, pendapatan meningkat signifikan +131,6% YoY menjadi 557 juta dolar AS (~8,63 triliun rupiah) dan menjadi rekor pendapatan tertinggi ESSA sepanjang masa. Kenaikan ini ditopang oleh rata-rata harga jual (ASP) gas amonia yang melambung +105% YoY menjadi 902 dolar AS per metrik ton (9M21: 441 dolar AS per metrik ton), disertai dengan volume produksi yang tumbuh +16% YoY. Laba bersih juga terkerek naik hingga +1.183% YoY menjadi 104,6 juta dolar AS (~1,62 triliun rupiah). (IDX)

    Pendapatan 9M22 ESSA telah mencapai 82% dari target pendapatan FY22 konsensus analis yang dihimpun Bloomberg sebesar 681,5 juta dolar AS, sedangkan laba bersih mencapai 84% dari estimasi sebesar 124 juta dolar AS.

Source: Stockbit

Selama 3Q22, emiten sektor pertambangan dan energi mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $AKRA: AKR Corporindo mencatatkan laba bersih sebesar 608,4 miliar rupiah pada 3Q22, tumbuh +146,7% dibandingkan 246,6 miliar rupiah pada 3Q21. Pendapatan bersih naik +90,6% menjadi 12,5 triliun rupiah dibandingkan 3Q21 sebesar 6,5 triliun rupiah.

     

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, AKRA berhasil membukukan laba bersih sebesar 1,6 triliun rupiah, naik +96,2% dari 797 miliar rupiah pada 9M21. Pendapatan tumbuh +100,5% YoY menjadi 34,6 triliun rupiah. Segmen perdagangan dan distribusi BBM dan kimia dasar mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar +110,2% YoY menjadi 33,1 triliun rupiah, disusul segmen pabrikan adhesive yang naik  +40,6% YoY menjadi 630,8 miliar rupiah. (IDX)

     

    Pendapatan 9M22 AKRA telah mencapai 85,4% dari estimasi konsensus analis sebesar 40,5 triliun rupiah untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 53,1% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 1,8 triliun rupiah.

     

  • $PTBA: Bukit Asam mencatatkan laba bersih sebesar 3,8 triliun rupiah pada 3Q22, tumbuh +28,6% dari 3 triliun rupiah pada 3Q21. Pendapatan bersih naik +39,1% menjadi 12,6 triliun rupiah dibandingkan 3Q21 sebesar 9,1 triliun rupiah.

     

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, PTBA berhasil membukukan laba bersih sebesar 10 triliun rupiah, naik +109,8% dari 4,8 triliun rupiah pada 9M21. Pendapatan tumbuh +60,3% YoY menjadi 31,1 triliun rupiah, didorong kenaikan rata-rata harga penjualan (ASP) sebesar +43 YoY menjadi 1,3 juta rupiah per ton. (IDX)

     

    Dari segi operasional, volume produksi dan penjualan batu bara masing-masing naik menjadi 27,7 juta ton (+21% YoY) dan 23,5 juta ton (+12% YoY). Adapun stripping ratio tercatat di level 5,5x.

     

    Pendapatan 9M22 PTBA telah mencapai 69,7% dari estimasi konsensus analis sebesar 44,6 triliun rupiah untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah memenuhi 80,3% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 12,5 triliun rupiah.

  • $INCO: Vale Indonesia mencatatkan penurunan  laba bersih sebesar -72,1% YoY menjadi 17,9 juta dolar AS pada 3Q22. Pendapatan naik +13,9% YoY menjadi 309,2 juta dolar AS, didorong oleh kenaikan average selling price (ASP) sebesar +22% YoY menjadi 17.840 dolar AS per ton. Penurunan laba bersih antara lain disebabkan oleh kenaikan beban pokok pendapatan menjadi 258,4 juta dolar AS (+37,7% YoY).

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, INCO membukukan laba bersih 168,4 juta dolar AS, naik +37% dari 122,9 juta dolar AS pada 9M21. Pendapatan tumbuh +27,3% YoY menjadi 873,8 juta dolar AS, antara lain ditopang oleh pertumbuhan ASP sebesar +41% YoY menjadi 19.703 dolar AS per ton. Adapun dari sisi operasional, produksi nikel mengalami penurunan -9,2% YoY menjadi 43.907 metrik ton.


    Pendapatan 9M22 INCO telah mencapai 71,6% dari estimasi konsensus analis sebesar 1,2 miliar dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut baru memenuhi 58,3% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 288,8 juta dolar AS. (IDX)

Berikut adalah rincian performa Adaro Energy Indonesia dan Adaro Minerals Indonesia selama 3Q22:

  • $ADRO: Adaro Energy Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 690,7 juta dolar AS (10,7 triliun rupiah) pada 3Q22, tumbuh +175,3% dari 250,9 juta dolar AS pada 3Q21. Pendapatan naik +135,7% menjadi 2,4 miliar dolar AS (37,2 triliun rupiah) dibandingkan 3Q21 sebesar 1 miliar dolar AS.

     

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, ADRO berhasil membukukan laba bersih sebesar 1,9 miliar  dolar AS (29,5 triliun rupiah), naik +352,2% dari 420,9 juta dolar AS pada 9M21. Pendapatan tumbuh +130,2% YoY menjadi 5,9 miliar dolar AS (91,5 triliun rupiah). Pendapatan dan laba tersebut merupakan rekor tertinggi perseroan.

     

    Volume produksi dan penjualan batu bara pada 9M22 tercatat sebesar 45,37 juta ton (+14,5% YoY) dan 44,17 juta ton (+13,7% YoY). Adapun pertumbuhan pendapatan ADRO juga ditopang oleh kenaikan rata-rata harga penjualan (ASP) yang mencapai +106% YoY. Sementara itu, stripping ratio tercatat sebesar 3,82x, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4,36x. 


    Pendapatan 9M22 ADRO telah mencapai 81,4% dari estimasi konsensus analis sebesar 7,3 miliar dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 81,5% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 2,3 miliar dolar AS. (IDX

     

  • $ADMR: Adaro Minerals Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 82,3 juta dolar AS pada 3Q22, tumbuh +459,8% dari 14,7 juta dolar AS pada 3Q21. Pendapatan naik +243,7% menjadi 230,8 juta dolar AS dibandingkan 3Q21 sebesar 67,2 juta dolar AS.

     

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, ADMR berhasil membukukan laba bersih sebesar 284,3 juta dolar AS, naik +481,6% dari 48,9 juta dolar AS pada 9M21. Pendapatan tumbuh +188,1% YoY menjadi 666,5 juta dolar AS. 


    Volume produksi dan penjualan batu bara pada 9M22 tercatat sebesar 2,56 juta ton (+48% YoY) dan 2,19 juta ton (+41,3% YoY). Adapun pertumbuhan pendapatan ADMR juga ditopang oleh kenaikan rata-rata harga penjualan (ASP) yang mencapai +105% YoY. Sementara itu, stripping ratio tercatat sebesar 2,36x, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 2,27x. (IDX)

Source: Stockbit

Beberapa perusahaan mining dan energi telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $PGAS: Perusahaan Gas Negara mencatatkan laba bersih sebesar 71,9 juta dolar AS pada 3Q22, turun -19,8% dari 89,7 juta dolar AS pada 3Q21. Pendapatan bersih tumbuh +14,1% menjadi 901,4 juta dolar AS dibandingkan 3Q21 sebesar 789,7 juta dolar AS.

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, PGAS berhasil membukukan laba bersih sebesar 310,5 juta dolar AS, naik +8,5% dari 286,2 juta dolar AS pada 9M21. Pendapatan tumbuh +17,2% YoY menjadi 2,6 miliar dolar AS. Segmen niaga gas bumi menjadi penyumbang 70% pendapatan sejumlah 1,8 miliar dolar AS (+6,2% YoY). Sementara itu, pertumbuhan tertinggi terjadi pada segmen penjualan minyak dan gas yang naik +90,4% YoY menjadi 468,8 juta dolar AS. (IDX)

    Pendapatan 9M22 PGAS telah mencapai 76% dari estimasi konsensus analis sebesar 3,5 miliar dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah memenuhi 82,2% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 377,7 juta dolar AS.

  • $TINS: PT Timah mencatatkan laba bersih sebesar 64  miliar rupiah pada 3Q22, turun -81,3% dari 342 miliar rupiah pada 3Q21. Pendapatan bersih turun -29,4% menjadi 2,7 triliun rupiah, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,8 triliun rupiah.

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, TINS berhasil membukukan laba bersih sebesar 1,1 triliun rupiah, naik +87,3% dari 612 miliar rupiah pada 9M21. Pendapatan tumbuh +5% YoY menjadi 10,2 triliun rupiah, meski segmen logam timah yang menyumbang 77% pendapatan TINS turun -4,1% YoY. Adapun pertumbuhan pendapatan dialami oleh segmen lain, yaitu: tin chemical (+35,9% YoY), batu bara (+102,2% YoY), dan tin solder (+75,4% YoY). (IDX)

    Dari segi operasional, produksi bijih timah dan logam timah mengalami penurunan menjadi masing-masing sebesar 14.502 ton (-19,1% YoY) dan 14.130 ton (-26,1% YoY). Adapun volume penjualan logam timah juga tercatat turun -19,6% YoY menjadi 15.325 ton. Namun, penurunan volume penjualan berhasil tertutup oleh kenaikan rata-rata harga jual (ASP) logam timah yang naik menjadi 35.026 dolar AS per ton (+16,1% YoY).

     

    Pendapatan 9M22 TINS telah mencapai 64% dari estimasi konsensus analis sebesar 15,9 triliun rupiah untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 54,5% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 2,1 triliun rupiah.

Beberapa perusahaan Pertambangan telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $HRUM: Harum Energy mencatatkan laba bersih sebesar 91,4 juta dolar AS pada 3Q22, naik +236,5% dari 27,2 juta dolar AS pada 3Q21. Pendapatan naik +262,2% menjadi 325,3 juta dolar AS dibandingkan 89,8 juta dolar AS pada 3Q21.

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, HRUM berhasil membukukan laba bersih sebesar 237,4 juta dolar AS, melesat +532,5% dari 37,5 juta dolar AS pada 9M21. Pendapatan tumbuh +241,9% YoY menjadi 702,8 juta dolar AS.

    Segmen penjualan batu bara tumbuh signifikan +255,5% YoY menjadi 692,9 juta dolar AS, didukung kenaikan rata-rata harga jual (ASP) yang tumbuh +128,5% YoY menjadi 179,9 dolar AS/ton. Sementara itu, volume produksi dan penjualan batu bara sepanjang 9M22 juga berhasil tumbuh masing-masing sebesar +51,2% YoY dan +55,6% YoY.

    Selain itu, dari lini bisnis nikel, HRUM membukukan bagian atas laba entitas asosiasi sebesar 28,7 juta dolar AS. Rinciannya, 22,4 juta dolar AS dari 49% kepemilikan atas PT Infei Metal Industry dan 6,4 juta dolar AS (per 6M22) dari 6,41% kepemilikan atas Nickel Industries Limited.

    Pendapatan 9M22 HRUM telah mencapai 86,6% dari estimasi konsensus analis sebesar 811,9 juta dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 79% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 300,4 juta dolar AS. (IDX)

  • $ITMG: Indo Tambangraya Megah mencatatkan laba bersih sebesar 433 juta dolar AS pada 3Q22, tumbuh +181,4% dari 153,9 juta dolar AS pada 3Q21. Pendapatan naik +84,7% menjadi 1,2 miliar dolar AS dibandingkan 647 juta dolar AS pada 3Q21.

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, ITMG berhasil membukukan laba bersih sebesar 893,8 juta dolar AS, naik +229,2% dari 271,5 juta dolar AS pada 9M21. Pendapatan tumbuh +97,7% YoY menjadi 2,6 miliar dolar AS, didukung kenaikan rata-rata harga jual/average selling price (ASP) menjadi 189,7 dolar AS per ton (+113,1% YoY).

    Sementara itu, volume penjualan batu bara turun -6.8% YoY menjadi 13,8 juta ton. Dari segi operasional, rata-rata strip ratio 9M22 tercatat di 10,6x, turun dari 10,9x pada 9M21. (IDX)

    Pendapatan 9M22 ITMG telah mencapai 76,7% dari estimasi konsensus analis sebesar 3,4 miliar dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 84,7% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 1,05 miliar dolar AS.

INDY dan MEDC mencatatkan kinerja positif sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $INDY: Indika Energy mencatatkan laba bersih sebesar 137,7 juta dolar AS pada 3Q22, berbalik dari kerugian sebesar 17,9 juta dolar AS pada 3Q21. Pendapatan naik +69,2% menjadi 1,2 miliar  dolar AS,  dibandingkan 3Q21 sebesar 705,9 juta dolar AS.

     

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, INDY membukukan laba bersih sebesar 338,4 juta dolar AS, dibandingkan dengan kerugian sebesar 5,9 juta dolar AS pada 9M21. Pendapatan tumbuh +57,2% YoY menjadi 3,1 miliar dolar AS. Segmen penjualan batu bara mengalami kenaikan terbesar +45,2% dari 1,9 miliar dolar AS pada 9M21 menjadi 2,8 miliar dolar AS pada 9M22.

    Kenaikan penjualan ditopang oleh pertumbuhan average selling price (ASP) dari Kideco, anak usaha dengan kontribusi terbesar, sebesar +55,4% YoY menjadi 84,2 dolar AS per ton. Adapun dari sisi operasional, volume produksi Kideco turun -3% YoY menjadi 26,1 juta ton. Sementara itu, stripping ratio pada 9M22 tidak mengalami perubahan di level 5,1x. (IDX)

  • $MEDC: Medco Energi Internasional mencatatkan laba bersih sebesar 130,8 juta dolar AS pada 3Q22, naik 13x lipat dari 9,6 juta dolar AS pada 3Q21. Pendapatan naik +106,6% menjadi 660,4 juta dolar AS dibandingkan 3Q21 sebesar 319,6 juta dolar AS.

     

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, MEDC berhasil membukukan laba bersih sebesar 400,9 juta dolar AS, naik +614,4% dari 56,1 juta dolar AS pada 9M21. Pendapatan tumbuh +89,1% YoY menjadi 1,8 miliar dolar AS, didorong segmen penjualan minyak dan gas yang mencapai 1,7 miliar dolar AS (+102,4% YoY). (IDX)

    Dari segi operasional, produksi dan lifting minyak masing-masing turun -3,4% YoY dan -5,3% YoY menjadi 33,8 dan 32 MBOPD. Adapun produksi dan penjualan gas naik signifikan menjadi masing-masing 691,4 MMSCFD (+122,1% YoY) dan 656,2 BBTUPD (+127,3% YoY). Sementara itu, rata-rata harga realisasi minyak naik menjadi 101,4 dolar AS per barel (+58,2% YoY) dan gas menjadi 7,9 dolar AS per MMBTU (+25,3% YoY).

     

    Pendapatan 9M22 MEDC telah mencapai 74,4% dari estimasi konsensus analis sebesar 2,4 miliar dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 86,8% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 462 juta dolar AS.

Source: Stockbit

Beberapa perusahaan pertambangan seperti ANTM dan BRMS telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $ANTM: Aneka Tambang mencatatkan laba bersih sebesar 1,1 triliun rupiah pada 3Q22, tumbuh +100,2% YoY dari 550 miliar rupiah pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bersih tumbuh +62% YoY menjadi 14,9  triliun rupiah dibandingkan 3Q21 sebesar 9,2 triliun rupiah.

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, ANTM berhasil membukukan laba bersih sebesar 2,6 triliun rupiah, naik +53,6% YoY dari 1,7 triliun rupiah pada 9M21. Pada periode yang sama, pendapatan tumbuh +27,2% YoY menjadi 33,7 triliun rupiah. Pertumbuhan pendapatan terjadi pada mayoritas segmen, diantaranya Emas (+33,1% YoY), Feronikel (+13% YoY), Bijih Nikel (+9,6% YoY), Alumina (+57,3% YoY), dan Bijih Bauksit (36% YoY).

    Dari segi operasional, terjadi penurunan volume produksi pada beberapa komoditas utama seperti: Emas menjadi 31.090 troy oz (-16,7% YoY), Feronikel menjadi 18.088 ton (-5,3% YoY), dan Bijih Nikel menjadi 6,22 juta Wmt (-25,1% YoY). Adapun dari sisi volume penjualan, segmen Emas mengalami kenaikan sebesar +30,5% YoY menjadi 833.701 troy oz. Sementara itu, volume penjualan segmen feronikel dan bijih nikel tercatat turun masing-masing menjadi 17.269 ton (-8,5% YoY) dan 4,75 juta Wmt (-17,5%). (IDX)

    Pendapatan 9M22 ANTM telah mencapai 84,5% dari estimasi konsensus analis sebesar 39,8 triliun rupiah untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut baru memenuhi 84,8% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 3,1 triliun rupiah.

  • $BRMS: Bumi Resources Minerals mencatatkan laba bersih sebesar 2,6 juta dolar AS pada 3Q22, naik 7,1% dari 2,5 juta dolar AS pada 3Q21. Pendapatan tumbuh +31,6% menjadi 2,8 juta dolar AS dibandingkan 3Q21 sebesar 2,1  juta dolar AS.

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, BRMS berhasil membukukan laba bersih sebesar 6,5 juta dolar AS, turun -6,3% dari 6,9 juta dolar AS pada 9M21.  Namun pendapatan masih mampu naik tipis +1% YoY menjadi 8,3 juta dolar AS. Berdasarkan segmen pendapatan, penjualan emas berhasil naik +28,1% YoY menjadi 7,2 juta dolar AS (9M21: 5,6 juta dolar AS). Namun, segmen jasa pertambangan mengalami penurunan signifikan sebesar -57,7%YoY menjadi 1,1 juta dolar AS (9M21 : 2,6 juta dolar AS). (IDX)

    Dari segi operasional, BRMS mampu mencatatkan kenaikan produksi emas sebesar +26,5% YoY dari 98 kg pada 9M21 menjadi 124 kg pada 9M22. Rata-rata harga jual Emas tercatat turun tipis menjadi 1.804 dolar AS/troy ounce.

Source: Stockbit

Merdeka Copper Gold telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $MDKA: Merdeka Copper Gold mencatatkan rugi bersih sebesar 27,6 juta dolar AS pada 3Q22, berbalik dari laba bersih sebesar 15,2 juta dolar AS pada 3Q21. Meskipun pendapatan naik +126,4% YoY menjadi 284,6 juta dolar AS, beban pokok pendapatan melonjak +204,4% sehingga GPM turun menjadi 14,4% (3Q21: 36,3%). Selain itu, kerugian disebabkan kenaikan signifikan pada beban keuangan (+482,5% YoY) dan beban lain-lain (+565% YoY)

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, MDKA berhasil membukukan laba bersih sebesar 69,2 juta dolar AS, tumbuh +228,5% YoY dari 21 juta dolar AS pada 9M21. Pendapatan tumbuh +139,7% YoY menjadi 626 juta dolar AS, ditopang dari proyek Tujuh Bukit dan proyek Wetar yang masing-masing tumbuh +36% YoY dan +52,1% YoY. Selain itu, MDKA juga membukukan pendapatan dari proyek Merdeka Battery Materials sebesar 255,4 juta dolar AS, menyusul rampungnya proses akuisisi MBM pada Mei 2022. (IDX)

    Dari segi operasional, MDKA mencatatkan kenaikan produksi emas menjadi  107.168 ons (+11,8% YoY) dan tembaga 15.793 ton (+18% YoY), sementara produksi nickel pig iron (NPI) sebesar 28.918 ton. Dari sisi harga jual, ASP emas dan tembaga masing-masing naik tipis menjadi 1.820 dolar AS per ons (+0,6% YoY) dan 9.321 dolar AS per ton (+0,1% YoY). Adapun perusahaan juga mencatat ASP produk NPI sebesar 16.602 dolar AS per ton.

    Pendapatan 9M22 MDKA telah mencapai 83% dari estimasi konsensus analis sebesar 754,6 juta dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut baru memenuhi 55,9% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 123,7 juta dolar AS.

ELSA dan MARK telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $ELSA: Laba bersih Elnusa melesat +289,7% menjadi 64,3 miliar rupiah pada 3Q22 dari 16,5 miliar rupiah pada 3Q21. Pendapatan bersih tumbuh +57,3% menjadi 3,2 triliun rupiah dibandingkan 3Q21 sebesar 2 triliun rupiah.

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, laba bersih ELSA meroket +673,7% menjadi 290,6 miliar rupiah dari 37,6 miliar rupiah pada 9M21. Pendapatan tumbuh +49,9% YoY menjadi 8,6 triliun rupiah, diikuti kenaikan margin laba kotor menjadi 7,7% (9M21: 7,3%). Selain itu, beban usaha naik lebih moderat (+15,9%).

    Berdasarkan segmen usaha, pendapatan dari jasa distribusi dan logistik mengalami kenaikan sebesar +58,8% YoY menjadi 5,1 triliun rupiah. Sementara itu, dua segmen lainnya juga mengalami kenaikan pendapatan, yaitu jasa hulu migas menjadi 2,8 triliun rupiah (+33,6% YoY) dan jasa penunjang migas menjadi 677,5 miliar rupiah (+62,7% YoY). (IDX)

  • $MARK: Mark Dynamics Indonesia mengalami penurunan kinerja pada 3Q22. Laba bersih turun -89,7% menjadi 12,5 miliar rupiah dibandingkan 120,9 miliar rupiah pada 3Q21. Pendapatan turun -70% YoY menjadi 108 miliar rupiah.

    Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), pendapatan turun -60%, laba kotor turun -75%, dan laba bersih turun -84%.

    Secara kumulatif selama 9M22, kinerja emiten produsen cetakan sarung tangan ini juga menurun. Laba bersih turun -21,2% menjadi 218 miliar rupiah dibanding 276 miliar rupiah pada 9M21. Laba kotor turun -13,7% YoY, sejalan dengan penurunan pendapatan (-11,5% YoY) menjadi 736 miliar rupiah, terutama akibat penurunan penjualan ekspor (-16,5%). (IDX

Source: Stockbit


🚘 Sektor Otomotif dan Alat Berat

Perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dan alat berat menjalankan bisnis operasinya dengan menjual produk yang berhubungan dengan otomotif seperti mobil, motor, alat berat, suku cadang, ban, dan komponen-komponen lain.

Group Astra

Grup Astra mencatatkan kenaikan kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

$ASII: Astra International mengalami peningkatan kinerja pada 3Q22. Pendapatan tumbuh +29,4% YoY menjadi 77,7 triliun rupiah. Laba kotor tumbuh +28,6% menjadi 17,7 triliun rupiah dan GPM naik menjadi 22,8% (3Q21: 22,4%). Namun, beban pajak naik +41,6% dan bagian laba kepentingan non-pengendali naik +70%. Hal tersebut mendorong laba bersih turun -16,1% menjadi 5,16 triliun rupiah. 

 

Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba bersih turun -54,4%. Pendapatan tumbuh +8,1%, tetapi beban pokok pendapatan naik +11% dan total beban usaha naik +15,4%. Selain itu, terdapat penurunan keuntungan nilai wajar atas investasi pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk ($GOTO) dari 3,7 triliun pada 2Q22 menjadi 1,08 triliun rupiah pada 3Q22.

Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih tumbuh +55,8% YoY menjadi 23,3 triliun rupiah, memenuhi 77,2% dari estimasi konsensus sebesar 30,2 triliun rupiah untuk FY22. Hal ini didukung oleh pendapatan bersih yang tumbuh sebesar +32,2% YoY menjadi 221,3 triliun rupiah (78,7% dari estimasi konsensus sebesar 281,1 triliun rupiah untuk FY22). (IDX)


Kinerja berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut.

  • Otomotif. Penjualan mobil Astra secara wholesales pada 9M22 naik +20% YoY menjadi 413.464 unit, diikuti oleh pangsa pasar yang stabil sebesar 55%. Astra sendiri membawahi 7 brand mobil, yakni Toyota, Lexus, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot, dan UD Trucks. Di sisi lain, penjualan sepeda motor Astra Honda Motor (AHM) turun -8% menjadi 2,7 juta unit, dipicu gangguan pasokan semikonduktor. Sejalan dengan itu, pangsa pasar turun menjadi 74% dibandingkan 77% pada 9M21.

  • Alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi, yang dioperasikan oleh United Tractors ($UNTR). Penjualan alat berat Komatsu tumbuh +107% menjadi 4.534 unit, didorong kuatnya permintaan dari sektor pertambangan. Pangsa pasar Komatsu juga naik menjadi 28% dibandingkan 21% pada 9M21.

    Sementara itu, kontraktor tambang Pamapersada Nusantara mencatatkan penurunan produksi batu bara menjadi 83,2 juta ton (-5%), sedangkan overburden removal naik +10% menjadi 691,5 juta bcm. Penjualan batu bara Tuah Turangga Agung relatif stabil di angka 7,77 juta ton dan volume penjualan emas Agincourt Resources turun -16% menjadi 216 ribu ons.

  • Agrobisnis, yang dioperasikan oleh Astra Agro Lestari ($AALI). Volume produksi CPO turun -14% YoY menjadi 984 ribu ton dan volume penjualan CPO turun -28% menjadi 1,08 juta ton. Namun, harga jual rata rata (ASP) CPO naik +24% menjadi 13,244 rupiah/kg.

Source: Stockbit

United Tractors telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $UNTR: United Tractors mencatatkan laba bersih sebesar 5,5 triliun rupiah pada 3Q22, naik +66,9% dari 3,3 triliun rupiah pada 3Q21. Pendapatan naik +51,6% menjadi 31,1 triliun rupiah dibandingkan 20,5 triliun rupiah pada 3Q21.

    Dibandingkan dengan capaian kinerja pada 2Q22, kinerja pada 3Q22 sedikit turun. Laba bersih turun -8,7% QoQ, sejalan dengan penurunan pendapatan sebesar -4,3% QoQ.

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, UNTR berhasil membukukan laba bersih sebesar 15,9 triliun rupiah atau naik +103% dari 7,8 triliun rupiah pada 9M21. Pendapatan tumbuh +58,3% YoY menjadi 91,5 triliun rupiah.

    Kenaikan pendapatan ditopang oleh pertumbuhan pada segmen-segmen bisnis utama, seperti alat berat (+74%), kontraktor pertambangan (+37%), dan pertambangan batu bara (+138%). Di segmen alat berat, penjualan Komatsu pada 9M22 telah mencapai 4.534 unit, naik +107% dibandingkan 2.194 unit pada 9M21. (IDX)

    Pendapatan 9M22 UNTR telah mencapai 79,5% dari estimasi konsensus analis sebesar 115,1 triliun rupiah untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencapai 81,4% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 19,5 triliun rupiah.

Source: Stockbit

Beberapa emiten sub sektor komponen automotif telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $AUTO : Laba bersih Astra Otoparts mengalami peningkatan +122,5% YoY menjadi 399 miliar rupiah pada Q3 2022. Total pendapatan meningkat sebesar +26,4% menjadi 4,9 triliun rupiah. Margin laba kotor perusahaan juga meningkat menjadi 16,1% dari 12,8% pada Q3 2021.

    Dibandingkan dengan Q2 2022 (QoQ), laba dan pendapatan Astra Otoparts masing-masing tumbuh +92,7% dan +22,9%.

    Secara kumulatif sepanjang 9M22, laba AUTO tumbuh +86,3% YoY menjadi 832 miliar rupiah. Hal ini didukung pertumbuhan pendapatan sebesar +22,2% menjadi 13,5 triliun rupiah, didorong segmen manufaktur komponen otomotif (+33,9%)  dan perdagangan suku cadang (+11,0%). (IDX)

     

  • $SMSM : Laba bersih perusahaan manufaktur filter merek Sakura, Selamat Sempurna mengalami peningkatan +47,3% YoY menjadi 262 miliar rupiah pada Q3 2022. Total pendapatan meningkat sebesar +27,6% menjadi 1,3 triliun rupiah. Margin laba kotor juga meningkat menjadi 33,5% dari yang sebelumnya 31,7%.

    Dibandingkan dengan Q2 2022 (QoQ), laba dan pendapatan Selamat Sempurna masing-masing tumbuh +38,0% dan +19,3%.

    Secara kumulatif sepanjang 9M22, laba Selamat Sempurna tumbuh +29,9% YoY menjadi 639 miliar rupiah. Hal ini didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar +20,7% menjadi 3,6 triliun rupiah, didorong meningkatnya penjualan dalam negeri (+36,1%) dan ekspor (+13,3%). Berdasarkan segmen produk, penjualan filter tumbuh +15,6%, radiator +29,3%, dan karoseri +71,9%. (IDX)

Beberapa perusahaan di bidang otomotif telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $IMAS: Laba bersih Indomobil Sukses Internasional, pemegang lisensi sekaligus distributor truk Hino, mobil Nissan dan Suzuki, mengalami peningkatan +211,6% YoY menjadi 164 miliar rupiah pada 3Q22. Hal ini didorong oleh pendapatan yang tumbuh +52,3% YoY menjadi 6,9 triliun rupiah.


    Secara kumulatif sepanjang 9M22, laba IMAS melesat +386,6% YoY menjadi 336 miliar rupiah. Pendapatan tumbuh +33,1% menjadi 18,7 triliun rupiah, di antaranya didorong segmen penjualan mobil, truk, dan alat berat (+34,7%) dan suku cadang & aksesoris (+28,9%). Selain itu, terdapat bagian atas laba neto entitas asosiasi sebesar 208 miliar rupiah (9M21: 13,4 miliar rupiah). (IDX)

     

  • $MPMX: Laba bersih Mitra Pinasthika Mustika, distributor motor Honda untuk wilayah Jawa Timur dan NTT, mengalami peningkatan +39,1% YoY menjadi 150 miliar rupiah pada 3Q22. Meskipun pendapatan turun -5,5% menjadi 3,45 triliun rupiah, beban usaha turun -18,1%.

     

    Secara kumulatif sepanjang 9M22, laba MPMX tumbuh +41,6% YoY menjadi 457 miliar rupiah. Pendapatan turun -2,8% menjadi 8,6 triliun rupiah. Kenaikan laba didorong penurunan beban pokok pendapatan (-3,3%), kenaikan bagian laba entitas asosiasi (+173%), dan adanya pendapatan atas penjualan 49,99% saham MPM Rent sebesar 96,8 miliar rupiah. (IDX)

    Dari segi operasional, volume distribusi motor mengalami penurunan -12% YoY menjadi 424 ribu unit pada 9M22, yang disebabkan terganggunya suplai semikonduktor pada 2Q22.

Source: Stockbit


🏠 Sektor Properti

Perusahaan yang bergerak di bidang properti mendapat keuntungan dengan beli lahan (land bank), lalu mengembangkan lahan itu dan menjual atau menyewakan lahan yang sudah dikembang itu. Perusahaan properti adalah perusahaan yang krusial di hidup kita, karena menyediakan tempat tinggal, mall, hotel, tempat hiburan sampai kawasan industri:

Beberapa perusahaan properti mencatatkan kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $BSDE: Bumi Serpong Damai mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar +81,3% YoY menjadi 455 miliar rupiah pada 3Q22. Pendapatan meningkat +73% YoY menjadi 3,3 triliun rupiah, ditopang kenaikan penjualan tanah dan bangunan sebesar +107% YoY, sedangkan penjualan apartemen masih tertekan -58% YoY. Selain itu, pendapatan dari segmen sewa naik +32% YoY dan recurring income +52% YoY.

    Secara kumulatif sepanjang 9M22, laba bersih BSDE sedikit turun (-1,3% YoY) menjadi 918,3 miliar rupiah. Pendapatan naik +38% YoY menjadi 7,1 triliun rupiah, didorong segmen penjualan tanah dan bangunan (+37%), penjualan apartemen (+17%), sewa (+27%), serta recurring income (+29%). Selain itu, perseroan juga mencatatkan pendapatan konstruksi sebesar 599 miliar rupiah (+125%), yang berasal dari konstruksi Tol Serpong - Balaraja.

    Sejalan dengan kinerja positif tersebut, laba kotor naik +35% YoY. Penurunan laba bersih dipengaruhi kerugian selisih kurs yang melonjak hingga 30x lipat dari 11,6 miliar rupiah per 9M21 menjadi 349,5 miliar rupiah. Selain itu, beban keuangan naik +1,6% YoY menjadi 1,26 triliun rupiah. (IDX)

    Pendapatan 9M22 BSDE setara dengan 89% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 8 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 67% dari estimasi laba FY22 senilai 1,4 triliun rupiah.

  • $CTRA : Ciputra Development mencatatkan laba bersih sebesar 548,4 miliar rupiah pada 3Q22, relatif stagnan dibandingkan 548,2 miliar rupiah pada 3Q21. Pendapatan turun -2,5% YoY menjadi 2,6 triliun rupiah, dipengaruhi penurunan signifikan segmen perkantoran (office) sebesar -75%. Sementara itu, recurring income mengalami pemulihan di hampir seluruh segmen, terutama hotel (+161%) dan pusat perbelanjaan (+39,3%), sedangkan rumah sakit masih turun -5,9%.

    Namun, secara kumulatif sepanjang 9M22, laba Ciputra melesat +50,3% YoY menjadi 1,5 triliun rupiah. Pendapatan meningkat +8,7% YoY menjadi 7,2 triliun rupiah, ditopang segmen residential yang tumbuh +23% YoY. Selain itu, recurring income tumbuh +13,5% YoY, didorong segmen pusat perbelanjaan (+33,3%) dan hotel (+84%). (IDX)

    Pendapatan 9M22 CTRA setara dengan 80% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 9 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 88% dari estimasi laba FY22 senilai 1,7 triliun rupiah.

Source: Stockbit

Beberapa perusahaan properti mencatatkan kenaikan kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $PWON: Laba bersih Pakuwon Jati tumbuh +70,2% YoY menjadi 438 miliar rupiah pada 3Q22. Pendapatan tumbuh +31,3% YoY menjadi 1,7 triliun rupiah, di antaranya didorong pertumbuhan segmen sewa ruangan (+331%) dan hotel (+262%). Sementara itu, beban pokok pendapatan (+3,2%) dan beban usaha (+27,8%) tumbuh lebih konservatif.

    Secara kumulatif sepanjang 9M22, laba bersih PWON tumbuh +65% YoY menjadi 1,2 triliun rupiah. Pendapatan naik +18,7% YoY menjadi 4,5 triliun rupiah, di antaranya ditopang segmen sewa ruangan (+74,9%) dan hotel (+141,4%), sedangkan penjualan kondominium dan kantor turun -15,1%. Sementara itu, beban pokok pendapatan (+3,4%) dan beban usaha (+18,7%) tumbuh lebih konservatif. (IDX)

    Pendapatan 9M22 PWON telah mencapai 79,5% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 5,6 triliun rupiah, sedangkan laba bersih setara dengan 74,6% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 1,6 triliun rupiah.

  • $SMRA: Laba bersih Summarecon Agung turun -11% YoY menjadi 55 miliar rupiah pada 3Q22. Pendapatan tumbuh low double digit sebesar +11,4% YoY menjadi 1,5 triliun rupiah, sedangkan beban pokok pendapatan relatif flat (-0,2%). Penurunan laba didorong kenaikan beban usaha (+20,6%), beban keuangan (+35,2%), dan bagian laba kepentingan non-pengendali dari 17 miliar rupiah pada 3Q21 menjadi 60 miliar rupiah pada 3Q22.

    Secara kumulatif sepanjang 9M22, laba SMRA tumbuh +81,7% YoY menjadi 310 miliar rupiah. Pendapatan tumbuh +11,1% YoY menjadi 4,2 triliun rupiah, didorong pendapatan berulang dari mal (+81,6%) dan hotel (+112%), sedangkan penjualan rumah tapak turun -33%. Sementara itu, beban pokok pendapatan naik secara terbatas (+0,1%). (IDX)

    Pendapatan 9M22 SMRA telah mencapai 73,6% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 5,7 triliun rupiah, sedangkan laba bersih setara dengan 63,4% dari estimasi laba berSsih FY22 sebesar 489 miliar rupiah.

Beberapa perusahaan di bidang properti dan konstruksi telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $BEST: Bekasi Fajar Industrial Estate mencatatkan rugi bersih sebesar 36 miliar rupiah pada 3Q22, meningkat dari rugi 16 miliar rupiah pada 3Q21 dan berbalik dari laba 117 miliar rupiah pada 2Q22. Pendapatan naik +43,2% YoY menjadi 61 miliar rupiah. Namun, beban keuangan naik +20,3% dan terdapat kerugian lain-lain sebesar 9 miliar rupiah, berbalik dari laba lain-lain sebesar 17 miliar rupiah pada 3Q21.

     

    Namun, secara kumulatif sepanjang 9M22, BEST membukukan laba bersih sebesar 95 miliar rupiah, berbalik dari rugi sebesar 91 miliar rupiah pada 9M21. Pendapatan melesat +245,8% YoY menjadi 407 miliar rupiah, terutama didorong penjualan tanah yang meroket 31x menjadi 283,4 miliar rupiah. Sementara itu, beban pokok pendapatan (+128,8%) dan beban usaha (+12%) naik lebih rendah dari pendapatan. (IDX)

     

    Pendapatan BEST pada 9M22 telah mencapai 70% dari estimasi konsensus sebesar 580 miliar rupiah untuk FY22. Sementara itu, laba bersih telah mencapai 72% dari estimasi konsensus sebesar 131 miliar rupiah untuk FY22.

     

  • $SSIA: Surya Semesta Internusa membukukan rugi bersih sebesar 9 miliar rupiah pada 3Q22, jauh membaik dari rugi 78 miliar rupiah pada 3Q21, tetapi berbalik dibandingkan laba 155 miliar rupiah pada 2Q22. Penurunan kerugian didorong oleh pendapatan yang tumbuh +76,4% YoY menjadi 920 miliar rupiah. Sementara itu, beban pokok pendapatan (+58%) dan beban usaha (+42,2%) naik lebih rendah dari pendapatan.

    Namun, secara kumulatif sepanjang 9M22, SSIA membukukan laba bersih sebesar 71 miliar rupiah, berbalik dari rugi sebesar 269 miliar rupiah pada 9M21. Perbaikan ini didorong oleh pendapatan yang tumbuh +77,3% YoY menjadi 2,47 triliun rupiah, ditopang pertumbuhan seluruh segmen usaha, khususnya jasa konstruksi (+72,7%) yang menyumbang 70% dari total pendapatan.

    Segmen bisnis properti dan perhotelan, yang margin labanya lebih tinggi, masing-masing membukukan pertumbuhan +33,9% dan +249,2%. Selain itu, penghasilan lainnya naik 6x lipat menjadi 238,4 miliar rupiah. (IDX)

    Pendapatan SSIA pada 9M22 telah mencapai 78% dari estimasi konsensus sebesar 3,2 triliun  rupiah untuk FY22. Sementara itu, laba bersih baru mencapai 38% dari estimasi konsensus sebesar 185 miliar rupiah untuk FY22.


🛍️ Sektor Retail

Perusahaan yang berada di sektor retail biasanya mendapatkan pendapatan dari penjualan produk dan layanan yang dimilikinya. Biasanya, retail berekspansi dengan membuka semakin banyak outlet yang dimiliki.

Selama 3Q22, Matahari Department Store mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $LPPF: Matahari Department Store mencatatkan laba bersih sebesar 136 miliar rupiah pada 3Q22, meningkat +244,7% dibandingkan rugi bersih sebesar 94 miliar rupiah pada 3Q21. Penjualan bersih tumbuh +133,6% menjadi 1,2 triliun rupiah dari 515 miliar rupiah pada 3Q21. Selain itu, peningkatan yang lebih rendah pada beban pokok penjualan (+111,9% YoY) dan total beban usaha (+23,0% YoY) turut mendorong peningkatan margin laba LPPF.

    Secara kumulatif hingga 9M22, LPPF mencatatkan laba bersih sebesar 1,05 triliun rupiah, meningkat +140,3% YoY dan memenuhi 82,9% dari estimasi konsensus analis untuk FY22. Penjualan bersih tumbuh +21,5% YoY menjadi 4,96 triliun rupiah dan memenuhi 70% dari estimasi konsensus analis untuk FY22. Dari sisi operasional, LPPF mencatatkan pertumbuhan same store sales growth (SSSG) sebesar +27,8%. (IDX)

Source: Stockbit

Grup Mitra Adiperkasa mencatatkan kenaikan kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $MAPI: Mitra Adiperkasa mencatatkan laba bersih sebesar 465 miliar rupiah pada 3Q22, berbalik dari rugi bersih sebesar 355 miliar rupiah pada 3Q21. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar +123% menjadi 6,6 triliun rupiah dari 2,9 triliun rupiah pada 3Q21. Selain itu, beban pokok penjualan (+93,3% YoY) dan beban usaha (+54,9% YoY) naik lebih moderat sehingga mendorong ekspansi pada seluruh margin laba perseroan.

    Secara kumulatif hingga 9M22, MAPI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 1,5 triliun rupiah, berbalik dari rugi sebesar 83 miliar rupiah pada 9M21. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar +55,8% YoY menjadi 18,8 triliun rupiah, didorong pertumbuhan seluruh segmen usaha, terutama penjualan ritel (+62%), kafe dan restoran (+48,8%), dan department store (+26,2%).


    Di sisi lain, beban pokok penjualan (+46,4% YoY) dan beban usaha (+36,2% YoY) naik lebih moderat. Selain itu, MAPI juga membukukan keuntungan atas penjualan entitas asosiasi sebesar 283 miliar rupiah yang berasal dari penjualan kepemilikan saham pada Burger King. (IDX)

    Pendapatan 9M22 MAPI memenuhi 76,4% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 24,6 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 88,2% dari estimasi sebesar 1,7 triliun rupiah.

  • $MAPA: MAP Aktif Adiperkasa mencatatkan laba bersih sebesar 332 miliar rupiah pada 3Q22, berbalik dari rugi sebesar 103 miliar rupiah pada 3Q21. Hal ini ditopang oleh peningkatan pendapatan sebesar +172% YoY menjadi 2,5 triliun rupiah. Sementara itu, beban pokok penjualan (+127,5% YoY) dan beban usaha (+66,5% YoY) meningkat lebih konservatif.

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih MAPA melonjak 578x menjadi 805 miliar rupiah dari 1,4 miliar rupiah pada 9M21. Pendapatan tumbuh +79,6% YoY menjadi 6,8 triliun rupiah, sementara beban pokok pendapatan dan beban usaha tumbuh lebih konservatif masing-masing sebesar +61,8% YoY dan +42,4% YoY. (IDX)

Source: Stockbit

Beberapa perusahaan di bidang ritel berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $ACES : Ace Hardware mencatatkan laba bersih senilai 109 miliar rupiah pada 3Q22, meningkat sebesar +138,1% YoY. Hal ini didukung oleh peningkatan penjualan sebesar +22,2% YoY menjadi 1,6 triliun rupiah. Selain itu, meskipun beban pokok penjualan meningkat +26,8% YoY, total beban usaha naik relatif moderat (+6,6% YoY).

    Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba bersih tumbuh +23%. Meskipun penjualan turun -5,6%, total beban usaha turun lebih dalam (-9,3%).

    Secara kumulatif hingga 9M22, ACES berhasil membukukan laba bersih sebesar 352 miliar rupiah, meningkat +8,9% YoY. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar +4,3% YoY menjadi 4,9 triliun rupiah, dengan segmen produk perbaikan rumah tumbuh +6,7% dan produk mainan +9,2%, sedangkan produk gaya hidup relatif flat. Same store sales growth (SSSG) tercatat meningkat +1,8% YoY. Di sisi lain, beban usaha naik lebih moderat (+1,5% YoY). (IDX)

    Penjualan 9M22 Ace Hardware telah mencapai 72,4% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 6,8 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 63,8% dari estimasi sebesar 552 miliar rupiah.

  • $RALS : Ramayana Lestari Sentosa membukukan laba bersih sebesar 12 miliar rupiah pada 3Q22, berbalik dari rugi sebesar 35 miliar rupiah pada 3Q21. Hal ini didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar +109,2% YoY menjadi 547 miliar rupiah. Dari sisi biaya, beban pokok penjualan meningkat sebesar +120,8% YoY, sedangkan total beban usaha naik lebih moderat sebesar +30,6% YoY.

    Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba bersih turun -95,3% akibat penjualan turun -56,5%. Hal ini disebabkan efek musiman (seasonality) periode Ramadan dan Idulfitri yang mendorong tingginya kinerja pada 2Q22.

    Secara kumulatif hingga 9M22, RALS membukukan laba bersih 298 miliar rupiah, meningkat +190% YoY. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan sebesar +21,5% YoY menjadi 2,4 triliun rupiah, sementara beban pokok penjualan (+12,9% YoY) dan total beban usaha (+2,5% YoY) meningkat lebih moderat. (IDX)

    Penjualan 9M22 RALS memenuhi 68% dari estimasi penjualan FY22 menurut konsensus analis sebesar 3,5 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 93,7% dari estimasi sebesar 318 miliar rupiah.

Source: Stockbit


💻 Sektor Telco, Tech, dan Media

Selama kuartal kedua 2022, Dayamitra Telekomunikasi dan Telkom Indonesia  mencatatkan peningkatan kinerja. Berikut adalah rinciannya: 

Selama 3Q22, emiten sektor Telco dan Telco Tower mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $MTEL: Dayamitra Telekomunikasi mencatatkan laba bersih sebesar 335 miliar rupiah pada 3Q22, turun -0,9% dari 338 miliar rupiah pada 3Q21. Pendapatan tercatat meningkat +4,4% menjadi 1,9 triliun rupiah pada 3Q22 dari 1,8 triliun rupiah pada 3Q21, tetapi peningkatan lebih tinggi pada beban pokok pendapatan (+13,1% YoY) menyebabkan penurunan laba kotor sebesar -5,1% YoY menjadi 812 miliar rupiah.

     

    Secara kumulatif 9M22, laba bersih MTEL tercatat sebesar 1,2 triliun rupiah, meningkat +18,1% YoY, sekaligus memenuhi 67% dari estimasi konsensus analis untuk FY22. Hal ini didukung oleh pendapatan yang tumbuh +11,5% YoY menjadi 5,6 triliun rupiah (72,5% dari estimasi konsensus untuk FY22), serta penghasilan keuangan yang naik +509% YoY menjadi 284 miliar rupiah. Sementara itu, beban pokok pendapatan tumbuh lebih tinggi (+16,2%). (IDX)


    Dari sisi operasional, MTEL memiliki 35.051 tower, tumbuh +24,8% dari 28.079 tower pada 9M21. Sementara itu, jumlah tenant tumbuh +19,6% menjadi 50.390 tenant dari 42.137 tenant pada 9M21. Hal ini mendorong tenancy ratio turun menjadi 1,44x dari 1,5x pada 9M21.

     

  • $ISATIndosat Ooredoo mencatatkan laba bersih sebesar 427 miliar rupiah pada 3Q22, tumbuh +111,3% dari 202 miliar rupiah pada 3Q21. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan sebesar +48,7% YoY menjadi 12 triliun rupiah, serta total beban usaha yang tumbuh lebih rendah (+44,3% YoY).

     

    Secara kumulatif 9M22, ISAT berhasil membukukan laba bersih sebesar 3,7 triliun rupiah, turun -36,4% dari 5,8 triliun rupiah pada 9M21. Walaupun pendapatan tumbuh +49,8% YoY menjadi 34,5 triliun rupiah, total beban usaha naik lebih signifikan (+77,8% YoY), menyebabkan penurunan margin laba usaha menjadi 22,9% (9M21: 35%). (IDX)


    Dari sisi operasional, trafik data Indosat meningkat +94,4% YoY menjadi 9.402 petabyte. Sementara itu, rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) blended turun -1,1% YoY menjadi 33,8 ribu rupiah, dengan jumlah pelanggan 98,6 juta pelanggan (+58,3% YoY).

     

  • $TLKM: Telkom Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 3,3 triliun rupiah pada 3Q22, turun -49,1% dari 6,4 triliun rupiah pada 3Q21. Pendapatan tumbuh moderat +0,9% YoY menjadi 36,9 triliun rupiah, sementara total beban usaha naik signifikan (+18,3% YoY) sehingga menekan margin laba perseroan.

     

    Secara kumulatif 9M22, Telkom mencatatkan penurunan laba bersih sebesar -12,1% YoY menjadi 16,6 triliun rupiah (63,2% dari estimasi konsensus sebesar 26 triliun rupiah). Walaupun pendapatan tumbuh +2,7% YoY menjadi 108,9 triliun rupiah (72,3% dari estimasi konsensus sebesar 150 triliun rupiah), peningkatan total beban usaha sebesar +10,8% YoY menekan margin laba operasi perseroan sebesar 520 basis poin. Selain itu, Telkom juga mencatatkan kerugian yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar investasi sebesar 3 triliun rupiah, berbalik dari laba 403 miliar pada 9M21. (IDX)

     

    Dari sisi operasional, jumlah pelanggan Telkomsel pada 9M22 turun -7,9% YoY menjadi 159,8 juta pelanggan. Sementara itu, rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) juga mengalami penurunan sebesar -1,7% YoY menjadi 43 ribu rupiah.

Source: Stockbit

Beberapa perusahaan menara telekomunikasi telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $TOWR: Sarana Menara Nusantara mencatatkan laba bersih sebesar 868 miliar rupiah pada 3Q22, turun -2,5% YoY. Pendapatan tumbuh +33,2% YoY menjadi 2,8 triliun rupiah. Namun, beban pokok pendapatan naik +35,3%, total beban usaha naik +111,7%, dan beban keuangan naik +100,9% sehingga menekan margin laba bersih menjadi 31,1% (3Q21: 42,5%).

    Secara kumulatif hingga 9M22, TOWR membukukan laba bersih sebesar 2,6 triliun rupiah, turun -0,8% YoY. Pendapatan tumbuh +33,6% YoY menjadi 8,1 triliun rupiah. Namun, beban pokok pendapatan naik +33,9%, total beban usaha naik +94,3%, dan beban keuangan naik +120,9% sehingga menekan margin laba bersih menjadi 31,6% (9M21: 42,5%). (IDX)

    Dari sisi operasional, TOWR berhasil menambah 445 menara baru dan 313 tenant baru sepanjang 3Q22. Tenancy ratio berada pada 1,85x, turun dari 1,87x pada 2Q22.

    Laba bersih TOWR berhasil memenuhi 71,6% dari estimasi laba konsensus analis untuk FY22 sebesar 3,6 triliun rupiah. Sementara itu, pendapatan memenuhi 76,4% dari estimasi konsensus analis sebesar 10,6 triliun rupiah.

  • $TBIG: Tower Bersama Infrastructure mencatatkan laba bersih sebesar 397 miliar rupiah pada 3Q22, turun -5,0% YoY. Pendapatan tumbuh moderat +1,8% YoY menjadi 1,6 triliun rupiah. Sementara itu, beban pokok pendapatan naik +19,8% YoY dan beban usaha naik +12,8% YoY sehingga menggerus seluruh margin laba perseroan.

    Secara kumulatif hingga 9M22, TBIG berhasil membukukan laba bersih sebesar 1,2 triliun rupiah, tumbuh +13,1% YoY dan memenuhi 71,9% dari estimasi laba konsensus analis untuk FY22 sebesar 1,7 triliun rupiah. Pendapatan tumbuh +7,9% YoY menjadi 4,9 triliun rupiah, memenuhi 73,3% dari estimasi konsensus analis untuk FY22 sebesar 6,7 triliun rupiah. Dari sisi biaya, peningkatan beban pokok pendapatan sebesar +24,3% YoY dapat di-offset oleh penurunan beban keuangan sebesar -13,6% YoY sehingga margin laba bersih naik menjadi 24,8% dari 23,7% pada 9M21. (IDX)


    Dari sisi operasional, TBIG memiliki 21.553 menara telekomunikasi (bertambah 288 menara dibandingkan 6M22) dengan 40.578 tenant (bertambah 398 tenant dibandingkan 6M22). Tenancy ratio tercatat berada pada 1,88x.

Source: Stockbit

SCMA dan MNCN mencatatkan penurunan laba sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $SCMA: Laba bersih Surya Citra Media turun -36,3% YoY menjadi 214 miliar rupiah pada 3Q22. Pendapatan tumbuh +23,9% YoY menjadi 1,8 triliun rupiah, tetapi beban program dan siaran melonjak +62,7% dan beban usaha naik +28,1%.

    Secara kumulatif pada 9M22, laba bersih SCMA turun -21,9% YoY menjadi 831 miliar rupiah. Pendapatan naik +12,8% YoY menjadi 4,95 triliun rupiah, dengan pendapatan Indosiar sebesar 1,8 triliun rupiah (+20,6%) dan SCTV 2,25 triliun rupiah (+1,1%). Audience share keduanya juga naik menjadi 33,7% dari 28,8% pada 9M21.

    Selain itu, pendapatan Vidio tumbuh +71,4% YoY menjadi 544,5 miliar rupiah di tengah kenaikan jumlah pengguna dan pelanggan berbayar. Per 9M22, rata-rata monthly active users (MAU) Vidio mencapai 60 juta pengguna, dengan 4 juta pelanggan berbayar per 1 November 2022.

    Di sisi biaya, beban program dan siaran naik +32,6% dan beban usaha naik +34,8%. Selain itu, kenaikan rugi bersih Vidio menjadi 438,9 miliar rupiah juga menggerus laba perusahaan. (IDX)

    Pendapatan 9M22 SCMA telah mencapai 75% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 6,6 triliun rupiah, sedangkan laba bersih telah mencapai 74% dari estimasi laba FY22 sebesar 1,1 triliun rupiah.

  • $MNCN: Laba bersih Media Nusantara Citra turun -7,4% YoY menjadi 454 miliar rupiah pada 3Q22. Pendapatan turun -6,7% YoY menjadi 2,1 triliun rupiah, sementara beban umum dan administrasi naik +4,4%.

    Secara kumulatif pada 9M22, laba bersih MNCN turun -1,6% YoY menjadi 1,66 triliun rupiah. Pendapatan tumbuh +3,7% YoY menjadi 7,3 triliun rupiah, didorong pendapatan konten yang tumbuh +88,9% YoY dan pendapatan subscription dari Vision+ sebesar 417 miliar rupiah. Sementara itu, pendapatan iklan turun -7,8% YoY menjadi 6,1 triliun rupiah.

    Namun, beban program dan konten serta penyusutan dan amortisasi naik +5,6%. Selain itu, beban umum dan administrasi naik +9,3%. (IDX)

    Pendapatan 9M22 MNCN telah mencapai 70% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 10,5 triliun rupiah, sedangkan laba bersih telah mencapai 65% dari estimasi laba FY22 sebesar 2,6 triliun rupiah.

Source: Stockbit


🛒Sektor Trade And Services

Perusahaan yang berada di sektor trade and service biasanya mendapatkan pendapatan dari jasa yang ditawarkan. Pendapatan perusahaan dalam sektor ini bergantung kepada jumlah klien dan besarnya margin yang didapat dari jasa yang ditawarkan. Selain itu tingkat kapasitas dan keterisian menjadi salah satu faktor penting terhadap pendapatan perusahaan yang bergerak di bidang ini.

Selama 3Q22, Eastparc Hotel mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $EAST: Emiten perhotelan yang berlokasi di Yogyakarta, Eastparc Hotel, berhasil mencetak kenaikan pendapatan sebesar +145,5% dari 8,7 miliar rupiah pada 3Q21 menjadi 21,3 miliar rupiah pada 3Q22. Begitu pula dengan laba bersih yang naik signifikan sebesar +347% dari 1,5 miliar rupiah pada 3Q21 menjadi 6,8 miliar rupiah pada 3Q22.

     

    Secara kumulatif selama 9M22, pendapatan tumbuh +98,9% dari 30,4 miliar rupiah menjadi 60,4 miliar rupiah. Sejalan dengan itu, laba bersih juga naik 4x lipat dari 4,8 miliar rupiah pada 9M21 menjadi 20 miliar rupiah pada 9M22. (IDX)

    Kenaikan pendapatan ditopang oleh:

    • Pendapatan kamar naik +98,4% YoY menjadi 39 miliar rupiah

    • Pendapatan makanan dan minuman naik +105,8% YoY menjadi 19,8 miliar rupiah

    • Pendapatan lainnya naik +45,8% YoY menjadi 1,6 miliar rupiah

Source: Stockbit

Beberapa emiten rumah sakit telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $MIKA: Laba bersih Mitra Keluarga turun -19,7% YoY menjadi 214 miliar rupiah pada 3Q22. Pendapatan turun tipis -1,6% YoY, penurunan tahunan terendah dalam 4 kuartal terakhir, didorong mulai tumbuhnya segmen rawat inap (+1,5%), sedangkan rawat jalan masih turun (-7,1%). Selain itu, beban usaha naik cukup signifikan (+57%) sehingga laba usaha turun -19,9%.

     

    Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba bersih MIKA turun -17,7%. Meskipun pendapatan tumbuh +2,1%, beban usaha naik +20,5% sehingga laba usaha turun -12,4%.

     

    Secara kumulatif hingga 9M22, laba bersih MIKA turun -15,7% YoY menjadi 744 miliar rupiah. Pendapatan turun -9,8% YoY menjadi 3,07 triliun rupiah, didorong segmen rawat inap (-9,6%) dan rawat jalan (-10,1%). Selain itu, beban usaha naik +16,6%, didorong kenaikan beban gaji dan tunjangan (+12,3%) serta penyusutan (+32%). (IDX)

     

    Pendapatan 9M22 MIKA telah mencapai 71% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 4,3 triliun rupiah, sedangkan laba bersih telah mencapai 70% dari estimasi sebesar 1,07 triliun rupiah.

     

  • $SILO: Laba bersih Siloam International Hospitals tumbuh +4,2% YoY menjadi 239 miliar rupiah pada 3Q22. Pendapatan tumbuh moderat +0,7%, didorong segmen rawat inap (+0,8%) maupun rawat jalan (+0,6%).

     

    Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba bersih SILO melesat +115,2%. Hal ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan +15,2%.

     

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih turun -15,6% YoY menjadi 449 miliar rupiah. Pendapatan turun -3% menjadi 6,9 triliun rupiah, didorong penurunan pendapatan rawat inap (-4,4%) dan rawat jalan (-1,2%). (IDX)

     

    Pendapatan 9M22 Siloam telah mencapai 80% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 8,67 triliun rupiah, sedangkan laba bersih mencapai 93% dari estimasi laba sebesar 483 miliar rupiah.

     

  • $HEAL : Laba bersih Medikaloka Hermina turun -64,5% YoY menjadi 81 miliar rupiah pada 3Q22. Hal ini didorong oleh penurunan pendapatan sebesar -17,4% menjadi 1,3 triliun rupiah, didorong penurunan pendapatan rawat inap -33,6%, sedangkan rawat jalan tumbuh +26,9%.

     

    Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba bersih Hermina tumbuh +52,7%. Hal ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan (+11,1%), baik dari rawat inap (+6,2%) maupun rawat jalan (+18,9%).

     

    Secara kumulatif selama 9M22, laba bersih Hermina turun -68,2% YoY menjadi 246 miliar rupiah. Pendapatan turun -22,4% menjadi 3,6 triliun rupiah, didorong penurunan pendapatan rawat inap -35,2%, sedangkan rawat jalan tumbuh +11,2%. (IDX)

     

    Pendapatan 9M22 HEAL telah mencapai 71% dari estimasi pendapatan FY22 menurut konsensus analis sebesar 5 triliun rupiah, sedangkan laba bersih telah mencapai 54% dari estimasi sebesar 457 miliar rupiah.


🐓 Sektor Poultry

Perusahaan yang bergerak di bidang poultry menjalankan bisnis operasinya dengan menjual pakan, telur, day old chicken (anak ayam), maupun daging ayam baik olahan atau broiler.

Selama 3Q22, Wismilak Inti Makmur mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $WIIM: Laba bersih Wismilak Inti Makmur melesat +90,4% YoY menjadi 87 miliar rupiah pada 3Q22. Penjualan tumbuh +39,8% YoY menjadi 1 triliun rupiah, didorong segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang tumbuh +45,4%, sedangkan segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT) turun -1,0%. Hal ini mendorong laba kotor tumbuh +44,9% dan GPM naik menjadi 21,9% (3Q21: 21,2%).

    Secara kumulatif hingga 9M22, laba bersih Wismilak tumbuh +55,6% YoY menjadi 169 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +38,8% YoY menjadi 2,6 triliun rupiah, didorong segmen SKM yang tumbuh +50,2%, sedangkan segmen SKT turun -7,4%.

    Namun, beban pokok penjualan naik lebih tinggi (+45,2%), didorong kenaikan beban pita cukai (+44,9%) dan bahan baku (+41,7%). Hal ini menyebabkan pertumbuhan laba kotor hanya mencapai 19,1% dan lebih rendah daripada penjualan yang naik 38%. GPM pun turun menjadi 20,9% (9M21: 24,4%). Efisiensi beban penjualan (-4,2%) dan beban umum dan administrasi yang tumbuh moderat (+5,1%) menopang kenaikan NPM menjadi 6,4% (9M21: 5,7%) (IDX)

Source: Stockbit

Beberapa perusahaan poultry telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $CPIN: Charoen Pokphand berhasil membukukan laba bersih 769 miliar rupiah pada Q3 2022, berbalik dari rugi 157 miliar rupiah pada Q3 2021. Hal ini ditopang oleh angka penjualan yang tumbuh +22,1% YoY menjadi 14,8 triliun rupiah (vs Q3 2021: 12,1 triliun rupiah). Di sisi lain, beban pokok tumbuh lebih rendah yakni +11,7% YoY akibat melandainya harga bahan baku jagung.

    Kendati begitu, dibandingkan dengan Q2 2022 (QoQ), penjualan hanya naik tipis +3,2%, sedangkan beban pokok naik +7,9% sehingga laba bersih masih tertekan -37,3%.

    Secara kumulatif sepanjang 9M22, penjualan neto meningkat +15,5% YoY menjadi 43,4 triliun rupiah, didorong pertumbuhan penjualan segmen broiler (+27,2%), yang berkontribusi 55,7% terhadap pendapatan (9M21: 50,6%). Sementara itu, beban pokok juga turut naik +15,5% YoY mencapai 36,5 triliun dan laba bersih tumbuh +19,1% YoY menjadi 3,2 triliun rupiah. Hal ini membuat margin laba bersih naik ke 7,3% (9M21: 7,2%). (IDX)

    Pencapaian laba bersih CPIN pada 9M22 setara dengan 75,1% dari estimasi laba bersih FY22 konsensus analis senilai 4,2 triliun rupiah, sedangkan penjualan mencapai 75,5% dari estimasi sebesar 57,6 triliun rupiah.

  • $JPFA: Japfa Comfeed berhasil membukukan laba bersih sebesar 317 miliar rupiah pada Q3 2022, membalikkan kerugian 36 miliar rupiah pada Q3 2021. Penjualan naik +15,1% YoY menjadi 12,3 triliun rupiah, ditopang segmen pengolahan hasil peternakan (+23%), pembibitan unggas (+22%), serta aquaculture (+22%). Kenaikan penjualan tersebut menopang kenaikan laba kotor +136,2% YoY menjadi 1,7 triliun rupiah (vs Q3 2021: 738 miliar rupiah).

    Secara kumulatif sepanjang 9M22, laba bersih JPFA turun -5,2% menjadi 1,4 triliun rupiah dibandingkan 9M21 yang mencapai 1,5 triliun rupiah. Penjualan bersih meningkat +12,2% YoY menjadi 36,8 triliun rupiah dan didominasi oleh penjualan lokal 98%. Sejalan dengan penurunan laba bersih, margin laba bersih turun dari 4,6% (9M21) menjadi 3,9% (9M22). (IDX)

    Pencapaian laba bersih JPFA pada 9M22 ini setara dengan 71,8% dari estimasi laba bersih FY22 konsensus analis senilai 2 triliun rupiah, sedangkan penjualan mencapai 75,5% dari estimasi sebesar 48,7 triliun rupiah.

Source: Stockbit


🚚 Sektor Transportasi

Beberapa perusahaan perkapalan mencatatkan kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $MBSS: Mitrabahtera Segara Sejati mencatatkan laba bersih sebesar 6,8 juta dolar AS (105 miliar rupiah) pada 3Q22, tumbuh +67,7% dari 4,1 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bersih naik +21,8% menjadi 24,8 juta dolar AS (384 miliar rupiah), dibandingkan 3Q21 sebesar 20,4 juta dolar AS.

     

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, MBSS berhasil membukukan laba bersih sebesar 11,5 Juta dolar AS (178 miliar rupiah), naik +178,6% dari 4,1 juta dolar AS pada 9M21. Pada periode yang sama, pendapatan tumbuh +18% YoY menjadi 63,4 juta dolar AS (982 miliar rupiah).

    Secara lebih rinci, pendapatan sewa berdasarkan muatan (freight charter) mengalami kenaikan +17,8% YoY menjadi 57,7 juta dolar AS. Sementara itu, segmen pendapatan berdasarkan waktu (time charter) tumbuh +19,7% YoY menjadi 5,7 juta dolar AS.(IDX)

  • $PSSI: Pelita Samudera Shipping mencatatkan laba bersih sebesar 14,2 juta dolar AS (220 miliar rupiah) pada 3Q22, meningkat +74,4% dari 8,2 juta dolar AS pada 3Q21. Pendapatan relatif stabil (+0,3% YoY) di 29,8 juta dolar AS (462 miliar rupiah), sedangkan beban pokok pendapatan turun -1,4% YoY. Pertumbuhan laba bersih didorong adanya pendapatan lain-lain yang naik 20x menjadi 7,4 juta dolar AS.

     

    Secara kumulatif selama 9M22, PSSI mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar +114% menjadi 33 juta dolar AS (511 miliar rupiah) dari 15,4 juta dolar AS pada 9M21. Pendapatan tumbuh +14,1% YoY menjadi 86 juta dolar AS (1,3 triliun rupiah). Dari sisi biaya, beban pokok pendapatan (+3,7% YoY) dan beban usaha (+7,1% YoY) tumbuh lebih konservatif. Selain itu, PSSI membukukan keuntungan atas penjualan aset tetap sebesar 10,5 juta dolar AS. (IDX)

     

  • $WINS: Wintermar Offshore mencatatkan rugi bersih sebesar 1,05 juta dolar AS pada 3Q22, berbalik dari laba bersih 1,05 juta dolar AS pada 3Q21. Meskipun pendapatan naik +63,3% YoY, WINS membukukan beban lain-lain sebesar 2,2 juta dolar AS, berbalik dari pendapatan lain-lain sebesar 1,3 juta dolar AS pada 3Q21.

     

    Secara kumulatif selama 9M22, WINS membukukan rugi bersih 2,07 juta dolar AS, berbalik dari laba bersih 486 ribu dolar AS pada 9M21. Hal ini disebabkan adanya kerugian dari pelepasan aset tetap sebesar 2,6 juta dolar AS, berbalik dari laba pelepasan aset tetap sebesar 2,4 juta dolar AS pada 9M21.


    Sementara itu, pendapatan WINS berhasil tumbuh +37,7% menjadi 41,6 juta dolar AS dari 30,2 juta dolar AS pada 9M21. Kenaikan pendapatan didorong segmen kapal yang disewa meningkat 3x lipat serta jasa lainnya sebesar 2,8x lipat, sedangkan segmen kapal yang dimiliki relatif flat. (IDX)

Source: Stockbit

SMDR dan BIRD mencatatkan kinerja positif sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $SMDR: Laba bersih Samudera Indonesia tumbuh +99,9% YoY menjadi 55,8 juta dolar AS pada 3Q22. Hal ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan sebesar +79,5% YoY menjadi 302,8 juta dolar AS, sementara beban pokok pendapatan naik lebih konservatif (+68,7% YoY). Selain itu, total beban usaha hanya naik +13,5% YoY.

    Secara kumulatif hingga 9M22, laba bersih SMDR melesat +232,9% YoY menjadi 171,5 juta dolar AS. Pendapatan tumbuh +92,9% YoY menjadi 853,9 juta dolar AS, didorong seluruh segmen usaha, terutama jasa pelayaran dan keagenan (+114%). Sementara itu, beban pokok pendapatan naik lebih rendah (+64,6% YoY) dan total beban usaha tumbuh moderat (+16,2% YoY). (IDX)

  • $BIRD: Blue Bird membukukan laba bersih 114 miliar rupiah pada 3Q22, berbalik dari rugi 36 miliar rupiah pada 3Q21. Pendapatan naik +137,6% YoY menjadi 960,8 miliar rupiah, didorong segmen taksi (+166%) dan non-taksi (+70%). Alhasil, laba kotor naik +341,9% YoY dan GPM naik menjadi 30,9% (3Q21: 16,6%).

     

    Dibandingkan dengan 2Q22 (QoQ), laba bersih tumbuh +15,6%, sejalan dengan pertumbuhan pendapatan sebesar +9,9%.

    Secara kumulatif hingga 9M22, BIRD membukukan laba bersih 260,6 miliar rupiah, berbalik dari rugi 66,2 miliar rupiah pada 9M21. Pendapatan naik +73% YoY menjadi 2,5 triliun rupiah, didorong segmen taksi yang tumbuh lebih cepat (+81%) dibanding segmen non-taksi (+49%). Alhasil, laba kotor naik +167,2% YoY dan GPM naik menjadi 29,4% (9M21: 19%). (IDX)

Source: Stockbit

Beberapa emiten di sektor transportasi telah merilis kinerja sepanjang 9M22. Berikut adalah rinciannya:

  • $ASLC: Autopedia Sukses Lestari membukukan rugi bersih 4,7 miliar rupiah pada 3Q22, berbalik dari laba bersih 3,1 miliar rupiah pada 3Q21. Meskipun pendapatan meningkat +244,3% YoY menjadi 148,7 miliar rupiah, beban pokok pendapatan melonjak lebih dari 18x lipat sehingga laba kotor turun -8,8%. Selain itu, beban usaha juga naik +37,7%.

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, anak usaha Adi Sarana Armada ($ASSA) ini juga membukukan rugi bersih 7,3 miliar rupiah, berbalik dari laba bersih 11,4 miliar rupiah pada 9M21. Pendapatan tumbuh +127,8% YoY menjadi 308 miliar rupiah, terutama didorong segmen bisnis baru penjualan kendaraan bekas yang membukukan pendapatan 204 miliar rupiah.

    Di sisi lain, beban pokok pendapatan melonjak 10x lipat, terutama dari biaya penjualan kendaraan bekas sebesar 196 miliar rupiah seiring adanya segmen bisnis baru. Hal ini menyebabkan laba kotor turun -15,4%. Selain itu, beban usaha naik +24,1%. (IDX)

  • $WEHA: AutoWeha Transportasi Indonesia membukukan laba bersih 5,9 miliar rupiah pada 3Q22, berbalik dari rugi 4,3 miliar rupiah pada 3Q21. Hal ini didorong peningkatan pendapatan sebesar +139,3% YoY menjadi 46,7 miliar rupiah, diikuti kenaikan gross profit margin menjadi 40,3% dari 29,9% pada 3Q21.

    Secara kumulatif untuk periode 9M22, anak usaha Panorama Sentrawisata ($PANR) ini membukukan laba bersih 12 miliar rupiah, berbalik dari rugi 11 miliar rupiah pada 9M21. Pendapatan naik +112,1% YoY menjadi 123,3 miliar rupiah, didorong pertumbuhan seluruh segmen usaha, seperti jasa angkutan antarkota (+125%) dan jasa angkutan penumpang (+86,5%). Sejalan dengan itu, GPM juga naik menjadi 40,6% dari 29% pada 9M21. (IDX)