Mengenal Saham Treasury Dalam Aksi Buy Back Saham / by Guest User

Tren investasi saham harus dibekali dengan ilmu yang cukup. Salah satunya yaitu dengan mengenal jenis-jenis saham. Ada satu jenis saham yang jarang dibahas yaitu saham treasury.

Di bawah ini kita akan mengulik lebih dalam tentang saham ini.

Pengertian Saham Treasury

Saham treasury adalah saham hasil pembelian kembali (buyback). Biasanya, emiten melakukan buyback ketika harga sahamnya dianggap undervalued dengan tujuan menjaga harga saham agar tidak semakin turun.

Saham yang dibeli kembali oleh perusahaan inilah yang disebut saham treasury (treasury stock)

Ketika dicatat di laporan keuangan, peletakan saham ini berada di neraca bagian ekuitas. Alasan perusahaan melakukan buyback saham

1. Mendongkrak harga saham yang melemah

Aksi korporasi ini biasanya cukup efektif untuk menahan agar harga saham tidak turun lebih dalam. Saham ini pun masih bisa dijual kembali sewaktu-waktu jika perusahaan memerlukan likuiditas tambahan.

2. Memberikannya ke karyawan

Untuk menghargai loyalitas karyawan di level tertentu, perusahaan biasanya memberikan saham sehingga karyawan tersebut menjadi bagian dari pemegang saham. Biasanya saham yang digunakan adalah saham yang sudah tersedia.

Namun, adakalanya perusahaan khusus melakukan buyback dan mengalokasikan saham treasury tersebut sebagai bonus untuk karyawan.

3. Sebagai dividen

Seperti yang kita ketahui, dividen dapat diberikan dalam berbagai bentuk. Bisa dalam bentuk dividen cash atau dividen saham. 

Jika dividen yang diberikan dalam bentuk saham, maka hal ini akan menambah komposisi saham yang dimiliki oleh pemegang saham. 

4. Tukar menukar surat berharga dengan pihak lain

Jika terjadi kesepakatan dengan pihak lain, adanya tukar menukar surat berharga dengan saham, bisa saja perusahaan menggunakan saham treasury. 

Sebelumnya perusahaan melakukan buyback terlebih dahulu sehingga tersedia saham treasury di neraca yang bisa ditukar dengan surat berharga lain. Hal ini tidak umum terjadi tapi dimungkinkan karena saham treasury sifatnya sama dengan saham biasa. 

Contoh Saham Treasury

Di bawah ini adalah emiten yang pernah menarik sahamnya dan memiliki stok saham treasury di neracanya, yaitu:

  1. Sido Muncul mengabarkan akan menjual saham treasurynya sebanyak 229 juta lembar di kuartal pertama tahun 2022. 

  2. Bank BRI menggunakan saham treasury yang di-buyback di tahun 2015 dan 2016 sebagai bonus untuk karyawannya. Program kepemilikan saham bagi karyawannya ini dilakukan di tahun 2020. 

  3. Bukit Asam memiliki sejumlah saham treasury yang dialihkan kepemilikannya melalui private placement atau metode penjualan di luar bursa. 

Metode Perolehan Saham Treasury

Dalam mendapatkan kembali sahamnya yang beredar, perusahaan dapat menggunakan satu dari metode ini, yaitu:

1. Open Market Repurchase

Metode ini mirip dengan bursa saham di mana perusahaan membeli sahamnya melalui perantara pialang dan membayar sejumlah biaya komisi normal dan harga saham yang dibeli perusahaan sesuai dengan harga pasar. 

2. Tender Offer

Merupakan metode perolehan kembali saham dengan cara mengumumkannya ke pemegang saham dengan harga dan di periode yang telah ditentukan oleh perusahaan. Metode ini membantu mengerek harga saham di pasar modal.

Ilustrasi Saham Treasury

Untuk memahami saham treasury, perhatikan ilustrasi di bawah ini: 

PT. ABC melakukan IPO di tahun 2010 dengan melepas saham ke publik sebanyak 40% dari total saham. Sehingga PT. ABC masih memiliki 60% saham. Pada tahun 2015, terjadi pelemahan harga saham yang terlalu drastis, sehingga PT. ABC melakukan penarikan kembali sahamnya (buyback) sebanyak 5% dengan cara membelinya kembali. Cara ini efektif mengerem penurunan harga saham PT. ABC. 

Saham yang ditarik ini disebut saham treasury dan akan menempati bagian ekuitas di neraca yaitu tersedia 5% dari 40% saham yang beredar di pos saham treasury. Penggunaan saham ini bisa untuk dijual kembali ke publik atau menjadi saham bonus untuk para pemegang saham lama atau karyawan.