Analisa Fundamental Saham MTLA, Layak Beli? / by Merissa Chaca

PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) bergerak dalam pengembangan perumahan dan pembangunan gedung, dan menyediakan layanan terkait lainnya. 

Lalu, apakah saham MTLA bagus untuk dikoleksi? Untuk menjawabnya, simak profil Metropolitan Land dan analisa fundamental saham MTLA berikut ini.

Profil PT Metropolitan Land Tbk (MTLA)

PT Metropolitan Land Tbk atau Metland adalah pengembang properti terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1994. Pada awalnya, Metland fokus pada pengembangan perumahan dan bangunan komersial untuk segmen pasar menengah bawah, menengah, dan menengah ke atas. Pada tahun 2011, Metland melakukan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham MTLA.

Pada tahun 2021, Reco Newton menjual sahamnya di Perusahaan kepada PT Metropolitan Persada International (MPI) dan Ciputra Group lewat anak perusahaannya PT Ciputra Nusantara. Hingga akhir Desember 2022, Metland telah memiliki 7 proyek perumahan dan 12 proyek komersial yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek. 

Per kuartal III/2023, mayoritas saham MTLA dikuasai oleh PT Metropolitan Persada International (37,52%) selaku pemegang saham pengendali, PT Ciputra Nusantara (15%), Afiliasi Pengendali (16,48%), PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk (6,16%), dan masyarakat (21,62%).

Adapun, sisanya dipegang oleh sejumlah individu seperti Iwan Putra Brasali (2,04%), Nanda Widya (1,06%), Anhar Sudradjat (0,08%), Olivia Surodjo (0,04%), serta Wahyu Sulistio dan Suntoso dengan kepemilikan masing-masing < 0,0001%. 

Kinerja Saham dan Keuangan MTLA

Kinerja Keuangan MTLA - Graphic

Kinerja saham MTLA terpantau volatil dalam lima tahun terakhir. Sepanjang 2019, saham ini berada dalam tren naik dan mencapai titik tertinggi di level Rp590 per lembar pada perdagangan intraday 30 Desember 2019.

Sayangnya, tren kenaikan saham MTLA terhenti ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia di awal 2020. Penyebaran virus Covid-19 yang sangat cepat di Indonesia pada saat itu membuat investor saham panik dan menjual saham-saham mereka, tak terkecuali saham MTLA yang tercatat anjlok -47% ke level Rp310/saham dari titik tertingginya. 

Terbaru, saham MTLA ditutup di harga Rp404/saham per 29 Desember 2023. Angka tersebut naik +3,5% secara tahunan (year-on-year/yoy), tetapi menunjukkan penurunan  -9,8% jika dibandingkan harga MTLA lima tahun lalu.

Kinerja Keuangan MTLA - Table

Sementara dari sisi kinerja keuangan, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menunjukkan raihan pendapatan dan laba bersih yang cukup stabil dalam tiga tahun terakhir. Dimana selama periode tersebut, perseroan hanya sekali saja mencatat penurunan kinerja yaitu pada tahun 2020 akibat dampak pandemi Covid-19.

Dalam laporan tahunan 2020 MTLA disebutkan bahwa pendapatan perseroan berkurang sebesar -20,87% dari Rp1,4 triliun pada 2019 menjadi Rp1,1 triliun pada 2020. Laba bersihnya juga anjlok -44,08% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp487 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp272 miliar.

Penurunan ini disebabkan oleh merosotnya pendapatan perseroan pada seluruh segmen usaha (real estate, pusat perbelanjaan, hotel, dan lainnya), terutama segmen real estat yang turun Rp120 miliar menjadi Rp778 miliar. Sebagai informasi, segmen real estate adalah segmen terpenting bagi MTLA karena memberikan kontribusi terbesar untuk pendapatan tahunan perseroan.

Pada periode 2021 dan 2020, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) berhasil membukukan perbaikan kinerja keuangan seiring dengan pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Tren positif kinerja perseroan terus berlanjut di tahun 2023, dimana selama periode Januari - September 2023, Perseroan mampu membukukan pendapatan sebesar Rp1,28 triliun (naik +29% yoy) dan laba bersih Rp301 miliar (naik +11,9% yoy).

Aksi Korporasi MTLA

Sejak IPO di BEI pada 2011, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) telah beberapa kali melakukan aksi korporasi seperti bagi dividen tunai dan saham bonus kepada pemegang saham. 

Paling baru, aksi korporasi yang dilakukan Metropolitan Land adalah membagikan dividen tunai sebesar Rp78,84 miliar atau setara dengan Rp10,3 per saham yang telah dibayarkan kepada pemegang saham MTLA pada 13 Juli 2023. 

Besaran dividen tersebut berasal dari 20% laba bersih Perseroan pada tahun 2022 yang mencapai Rp395,31 miliar. 

Dengan harga saham MTLA yang ditutup di level Rp374/saham pada Cum Date Dividen (19 Juni 2023), maka indikasi dividen yield MTLA untuk tahun buku 2022 mencapai 2,75%.

Analisa Fundamental Saham MTLA, Apakah Layak untuk Investasi?

Analisis fundamental adalah analisis yang berfokus pada performa bisnis suatu perusahaan. 

Analisis ini dilakukan dengan cara menilai faktor-faktor kualitatif (kualitas manajemen, tata kelola perusahaan, tren ekonomi makro, kondisi industri) dan kuantitatif (kinerja keuangan dan valuasi PER dan PBV) yang mempengaruhi kinerja perusahaan.

1. Analisa Kualitatif

Secara kualitatif, MTLA bisa dibilang memiliki manajemen yang cukup efektif dengan tata kelola yang baik. Hal ini terbukti dari kemampuan perseroan yang mampu mencetak laba tahunan secara konsisten dalam sepuluh tahun terakhir, termasuk di masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020.

Selain kualitas manajemen yang bagus, Perseroan juga mempunyai tata kelola yang baik, model bisnis yang sudah teruji, dan keunggulan kompetitif berupa reputasi yang kuat di industri properti, khususnya pembangunan proyek residensial seperti Metland Menteng, Metland Puri, dan Metland Tambun. 

2. Analisa Kuantitatif

Secara kuantitatif, Metropolitan Land memiliki kondisi keuangan yang sehat dengan rasio utang terhadap ekuitas (DER) sebesar 0,18 per kuartal III/2023 alias masih sangat terjaga. Bahkan angka tersebut masih lebih rendah daripada DER industri saat ini (kuartal III/2023) yang sebesar 0,22.

Dari sisi kinerja, perseroan juga mampu mencatat pendapatan dan laba yang stabil dalam lima tahun terakhir bahkan cenderung bertumbuh dengan rata-rata peningkatan tahunan sebesar +1,86% (CAGR 5 tahun). Sementara, untuk laba bersih justru mengalami penurunan -2,6% per tahun (CAGR) pada periode yang sama dikarenakan oleh efek pandemi Covid-19 dan tren suku bunga tinggi.

Sedangkan dari sisi valuasi saham, kamu dapat melihat indikator Price to Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV) saham MTLA saat ini, lalu bandingkan dengan data PER/PBV historis perusahaan atau dengan PER/PBV kompetitor dan industri untuk mengetahui apakah harga saham MTLA sedang dijual overvalued atau undervalued.

Setelah kamu selesai menganalisa fundamental saham MTLA, berikutnya kamu dapat melanjutkan dengan analisa teknikal dan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal lainnya yang berkaitan dengan kinerja perusahaan seperti kondisi ekonomi, tingkat suku bunga, dan kebijakan pemerintah sebelum memutuskan untuk berinvestasi saham MTLA atau tidak.

Mudah Beli Saham MTLA di Aplikasi Stockbit

Demikian ulasan singkat tentang profil, kinerja, dan analisa fundamental saham MTLA. Apabila kamu tertarik membeli saham ini, kamu dapat membelinya lewat aplikasi Stockbit. Stockbit adalah aplikasi saham online yang aman dan lengkap dengan berbagai fitur untuk memudahkan kamu berinvestasi saham. 

Apabila kamu sudah terdaftar di Stockbit, simak tutorial cara membeli saham MTLA di aplikasi Stockbit berikut ini:

Cara beli Saham MTLA
  • Buka aplikasi Stockbit

  • Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham MTLA (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.

  • Klik menu Search, cari saham MTLA atau PT Metropolitan Land Tbk 

  • Klik tombol Buy

  • Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli

  • Klik Buy, lalu Confirm.

Untuk melihat lebih detail laporan keuangan saham pilihanmu dari yang terbaru sampai 10 tahun kebelakang, kamu bisa gunakan fitur Financials di aplikasi Stockbit.

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.