Rangkuman Stockbitor Meet Mentor Vol. 5: Investing Strategies and Career Path in Capital Market / by Vira Syanindita

meet mentor 7 mei-02.jpg

Halo Stockbitor!

Pada Jumat 7 Mei 2021 lalu kita telah melakukan Q&A kelima dari rangkaian acara Stockbitor Meet Mentor. Stockbitor Meet Mentor Vol. 5 ini memiliki tema Investing Strategies and Career Path in Capital Market dengan mentor Vivi Handoyo Lie, CFA (ViviHL).

Vivi adalah seorang professional di bidang investment banking dan saat ini menjabat sebagai Equity Analyst di Global Bank. Sharing session kali ini di antaranya membahas mengenai strategi investasi dari sudut pandang seorang profesional pasar modal, perencanaan keuangan, serta bagaimana cara membangun karir profesional di dunia pasar modal.

Tim Stockbit Telah Merangkum Keseluruhan Acara Q&A Sebagai Berikut.

Apakah mungkin lulusan non-keuangan berkarir di industri pasar modal? Jika bisa maka Apa sertifikasi yang sebaiknya diambil dan sebaiknya berkarir sebagai apa? Tips untuk memulai karis sebagai analyst? - akhirzaman, alvinhernando, ntabs, migeraldo88

Tentu saja bisa. Sarjana apapun bisa berkarir di dunia pasar modal, hanya mungkin perlu usaha atau effort yang sedikit lebih.

Jika jurusan kuliah tidak berhubungan dengan bisnis/ keuangan/ finance maka harus bisa menunjukkan jika kalian memang tertarik di pasar modal. Ini bisa dilakukan dengan banyak cara, misalnya ikut acara atau perlombaan mengenai pasar modal yang diadakan di kampus atau luar kampus. Atau bisa juga dengan mengambil sertifikasi-sertifikasi keuangan, contohnya CFA level 1 yang akan jelas menunjukkan kalau kalian tidak hanya berminat, tetapi juga punya kompetensi di keuangan/ pasar modal tersebut.

Jika baiknya karir sebagai apa, menurut mentor hal ini kembali lagi kepada minat. Jika menyukai pekerjaannya, kemungkinan besar bisa sukses di karir manapun yang dipilih karna memang rajin untuk meng-improve diri sendiri. Pada umumnya, di pasar modal ada dua bagian: sell-side (sekuritas/ broker seperti mentor saat ini) dan buy-side (manajer investasi). Kemudian dibagi lagi, di sell-side: front-office itu ada research, sales, dan trader/dealer. Jadi tergantung minat, lebih menyukai riset, bertemu klien, atau trading.

Kemudian, karena industri pasar modal di Indonesia belum terlalu besar, biasanya job openings nya agak terbatas. Jadi menurut mentor lumayan penting juga untuk rajin networking sehingga bila ada job opening bisa langsung tahu. Lalu cara membangun networking nya bagaimana? Sama seperti jawaban di atas, bisa rajin ikut lomba-lomba yg berhubungan dengan pasar modal, atau ambil sertifikasi karena otomatis akan bertemu banyak orang yang sudah berkarir di pasar modal.

Timing juga hal tidak yang penting. Jika berkeinginan menjadi analyst di buy-side (manajer investasi) tetapi belum ada job opening di posisi itu, menurut mentor tidak ada salahnya memulai dari posisi lain dulu (eg. analyst di sell-side broker). Mentor sendiri memulai sebagai intern/magang di sekuritas, baru pelan-pelan naik menjadi associate dan analyst.

Apa saja tugas seorang equity analyst? Apakah private equity juga tetap harus memiliki izin WMI atau CFA dan OJK? - fxcastle

Singkatnya, equity analyst menganalisa suatu industri dan perusahaan lalu memberikan rekomendasi mengenai saham perusahaan itu kepada investor.

Untuk bisa melakukan itu dengan baik, equity analyst harus melakukan banyak hal. Mulai dari belajar keadaan industri itu (eg. Mentor pernah menelpon toko-toko semen di lima pulau Indonesia agar tahu perbedaan harga dan kompetisi diskon di lapangan seperti apa, pernah juga menelpon seluruh bank untuk mengecek rate KPR apakah atraktif atau tidak, atau mencari distributor suatu merek konsumer agar bisa tahu bagaimana struktur harga, mekanisme distribusi dan struktur pasar itu seperti apa), analisa perusahaannya, meembuat financial model (ekspektasi pendapatan dan laba tiga tahun ke depan) dan kemudian menghitung valuasinya 'fair' nya berapa. Kemudian hasil analisa ini akan dituangkan dalam sebuah laporan yang didistribusikan ke klien. Untuk klien institutional, biasanya juga akan bertemu untuk mempresentasikan laporan dan rekomendasi.

Private equity atau venture capital butuh izin dari OJK. Sementara itu, CFA bukanlah suatu keharusan.

Apakah seorang yang bekerja di sekuritas, baik sebagai analis atau broker, boleh berinvestasi menggunakan dana sendiri? - thowilz

Tergantung perusahaannya. Akan tetapi, best practice nya dan regulasi perusahaan di sekuritas asing tidak boleh.

Hal ini dikarenakan, jika memakai dana sendiri maka kemungkinan besar tidak bisa independen saat analisa saham itu. Misalnya jika sudah punya sahamnya di portfolio, kemungkinan besar akan melihat lebih banyak positifnya saham itu daripada jeleknya. Lalu juga akar berpikir 2x untuk membuat rekomendasi SELL soal saham itu karena portofolio pribadi bisa rugi. Untuk saham, mentor biasanya hanya percaya kepada manajer-manajer investasi yang sudah terbukti hebat dan professional saja.

Bagaimana cara untuk mengambil sertifikasi CFA karena susah dah mahal? Dan apakah ada program kursus persiapannya? Bisa diceritakan career path mentor? - renjin1

CFA memang agak mahal karena memang biaya yang dibayarkan termasuk biaya pendaftaran ujian dan biaya bahan ujian untuk di pelajari. Akan tetapi, CFA ada memberikan beasiswa berupa diskon biaya. Jika bekerja di perusahaan perbankan atau keuangan, biasanya mereka juga ada program sponsor beasiswa untuk ujiannya. Alternatifnya, jika masih berkuliah maka bisa coba mengikuti kompetisi-kompetisi keuangan / capital market untuk bisa mendapatkan biayanya.

Untuk mengambil ujian level 1 - 3, tidak memerlukan pengalaman atau aktif di dunia investasi. Hanya untuk bisa mendapat title 'CFA' nya, yang perlu pengalaman. Untuk mulai, hanya tinggal registrasi dan bayar ujian di websitenya CFA. Kemudian akan dikirimkan kurikulumnya oleh CFA yang harus dipelajari untuk ujian. Kemudian di tanggal ujian, tinggal datang dan mengerjakan tesnya. Untuk kursus persiapan CFA ada tetapi tidak diharusan ikut. Mentor selalu belajar sendiri di level 1 dan 2 dan berhasil lulus. Disipin adalah kuncinya.

Karir path mentor dari awal, bekerja di sekuritas asing menjadi intern/ magang. Kemudian diangkat menjadi full-time employee sebagai research associate yang tugasnya membantu analis - analis lain yang lebih senior. Selanjutnya menjadi analis yang mana sudah mempunyai tanggung jawab sendiri walaupun masih dalam supervisi senior analyst. Mentor lalu diangkat menjadi full analyst tanpa supervisi.

Total waktu yang dibutuhkan dari magang hingga menjadi vice president (senior analis) di sekuritas asing, kira-kira delapan tahun. Awalnya mengetahui ada lowongan magang karena diberi tahu teman yang sudah berkarir di pasar modal (tetapi tetap melalui interview dan proses seperti biasa). Setiap sekuritas karir pathnya bisa berbeda, biasanya perusahaan asing lebih ketat karena harus menjaga reputasi.

Apakah ada rekomendasi buku atau bahan untuk belajar CFA? Jika hanya sampai CFA level 1 tetap dihargai? Jika mengambil sertifikasi FRM apakah bisa masuk ke industri investasi juga? - renjin1

Jika sudah bayar registrasi ujian, otomatis akan dikirimkan materi pelajarannya. Kalau mau lihat-lihat dahulu sebelum bayar, mungkin bisa cek pinjam ke teman yang pernah ambil CFA juga atau cari second-hand di marketplace, siapa tahu ada yang jual

Jika hanya lulus CFA level 1 tetap akan dihargai dan tetap bisa dicantumkan di CV, apalagi jika sebelumnya tidak memiliki latar belakang keuangan/ ekonomi/ etc. Biasanya jika apply ke perusahaan keuangan, ini dilihat sebagai kompetensi tambahan dan bukti nyata memiliki minat di industri pasar modal. Menurut mentor, mempelajari CFA level 1 itu tidak kalah susah dengan bahan sarjana keuangan.

Mentor belum pernah mengambil FRM, tetapi itu termasuk salah satu sertifikasi untuk bidang keuangan juga. Hanya biasanya, diambil lebih banyak oleh risk manager atau yang berkarir di bidang perbankan.

Bagaimana stategi untuk memilih saham yang layak diinvestasikan, entry dan exit saham yang sudah dipilih, dan money management nya? - Mahayanna

Setiap orang memiliki style investasi yang berbeda-beda dan setiap investment style ada waktu dan tempatnya.

Jika secara fundamental maka bisa melihat analisa ekonomi, trend industri, dan perusahaan itu sendiri. Lalu dengan ekspektasi dan analisa prospek tersebut dilihat valuasinya, apakah saham perusahaan termasuk mahal/murah dengan perusahaan yang mirip industri/prospeknya. Mungkin lebih lengkapnya bisa dilihat di pembahasan Stockbitor Meet Mentor yang pertama mengenai Analisis Fundamental.

Pastikan analisa melihat ke MASA DEPAN. Jika perusahaannya sekarang memang besar dengan laba dan margin tinggi, tetapi jika kedepannya prospeknya berat (eg. mungkin karena regulasi seperti pajak cukai yang naik sangat tinggi, atau perubahan tren belanja di digital) dan labanya akan terus turun maka valuasinya juga harus disesuaikan dengan prospek yang berat tersebut.

Untuk market timing entry/exit, biasanya orang-orang memakai analisis teknikal. Akan tetapi, mentor biasanya dari awal sudah ada target perkiraan saham ini harusnya harga wajarnya berapa, tergantung analisa. Jika sudah sampai di harga tersebut dan menurut analisa mentor tidak ada faktor yang berubah yang dapat membuat saham harusnya bisa lebih tinggi lagi maka akan mentor jual.

Money management bergantung kepada kondisi masing-masing orang. Berdasarkan pengalaman mentor, ketika masih di awal karir maka yang terpenting adalah investasi ke diri sendiri. Karena dengan skill yang lebih baik, kemungkinan besar bisa mendapat penghasilan yang lebih besar. Dan dengan penghasilan lebih besar, tentu saja akan jauh lebih mudah untuk menyisihkan uang untuk berinvestasi.

Tetapi ini bukan berarti mentor sama sekali tidak berinvestasi saat di awal karir ya. Maksudnya adalah mentor menyerahkan investasi ini ke professional seperti manajer-manajer investasi yang ada di Bibit. Saat itu waktu mentor kebanyakan dipakai untuk kerja, belajar CFA, dan meningkatkan skill yang lain.

Tips money management lainnya:

  • Langsung potong porsi untuk investasi dari penghasilan bulanan agar 'dipaksa' untuk disiplin investasi dan bisa menikmati compounding effect di investasi kamu.

  • 'Side hustle' untuk mendapat pemasukan tambahan, seperti freelance-ing atau jualan online.

Bagaimana tips trading untuk karyawan? - NelsonReynaldi

Tergantung profil resiko dan waktu yang dimiliki. Jika sibuk dan tidak punya waktu belajar soal investasi dan trading, menurut mentor akan lebih baik jika investasi pasif di reksadana lewat Bibit. Kemudian ketika sudah lebih punya waktu dan belajar, baru investasi di saham langsung.

Untuk bagaimana cara memilih saham, intinya tergantung investor lebih bisa dan lebih cocok dengan metode investasi seperti apa. Jika sibuk bekerja dan tidak bisa monitor harga saham tiap jam dan tiap hari maka jangan pake teknikal analisis. Investasinya dengan jangka waktu yang lebih panjang sehingga cari saham dengan fundamental dan prospeknya yang akan baik di beberapa tahun ke depan.

Market is unpredictable. Kombinasi Analisa dan indikator apa yang sering digunakan para professional? Bagaimana kiat-kiat memilih saham untuk investasi jangka pendek? - Ashar57

Biasanya akan ada mix antara teknikal/ momentum/ flow dan juga fundamental. Akan tetapi, secara umum biasanya fundamental bobotnya lebih berat.

Indikator yang paling mudah dilihat biasanya adalah pertumbuhan laba, P/E ratio, dan P/E band (tetapi tidak bisa dipukul rata untuk semua industri, industri perbankan biasanya melihat P/B bukan P/E). Seorang professional biasanya selalu melihat prospek ke depan sehingga dalam menghitung P/E menggunakan ekspektasi laba tahun depan, bukan laba tahun lalu.

Dalam berinvestasi jangka pendek, biasanya manajer investasi suka mencari saham yang akan ada katalisnya dalam waktu dekat. Misalnya, apakah laporan keuangannya akan bagus kuartal ini dan akan keluar dalam waktu dekat, apakah akan ada announcement atau newsflow positif dalam waktu dekat, apakah Rupiah akan melemah di jangka pendek sehingga perusahaan yang banyak ekspor akan diuntungkan, dan lain sebagainya.

Mengapa Warren Buffet menghindari penggunaan EBITDA dalam menilai sebuah bisnis? - Agusary23

Hal ini dikarenakan menurut Warren Buffett, EBITDA itu meng-overstate atau melebih-lebihkan laba dari yang seharusnya. Menurut beliau, bunga (I), pajak (T), depresiasi dan amortisasi (DA) tetap sebuah 'biaya' untuk sebuah bisnis sehingga dalam perhitungan laba harus diperhitungkan semua. Menurut beliau, EBITDA juga suka dipakai oleh manajemen untuk menyembunyikan performa yang sebenernya agar terlihat lebih bagus dari yang sebenarnya.

Menurut mentor, EBITDA tetap ada kegunaannya tetapi asalkan mengetahui beberapa kelemahannya. Contohnya, jika ingin membandingkan perusahaan-perusahanan yang utangnya besar biasanya lebih cocok menggubakan EV/EBITDA (eg. sektor telekomunikasi). Hal ini dikarenakan EBITDA diperoleh sebelum memperhitungkan interest sehingga investor bisa membandingkan dan tidak bias tergantung capital structure. Akan tetapi, tentunya investor juga harus melihat apakah manajemen ada mengganti cara mereka melaporkan depresiasi/amortisasi demi membuat EBITDA terlihat tinggi sesaat.

Bagaimana ciri khas emiten hendak multibagger, baik dari segi fundamental, teknical dan katalis?- Giordanobandi

Berdasarkan pengalaman mentor, saham yang benar-benar multibagger (bukan terbang sesaat kemudian ARB berkali-kali hingga ke harga awal), secara fundamental biasanya ada 'turnaround story'. Artinya performa atau laba yang dahulu tumbuhnya pelan atau malah rugi, bisa menjadi bagus di masa depan. Hal ini bisa terjadi antara lain karena industrinya sedang banyak trend bagus ke depannya (biasa disebut structural trend, eg. yang menjual produk berhubungan dengan kesehatan dan immunitas tubuh setelah Covid-19).

Akan tetapi mentor lebih sering melihat multibagger terjadi karena ada perubahan pada manajemen atau kepemilikan. Di mana manajemen dan kepemilikan yang baru itu lebih capable, punya strategi dan kemampuan eksekusi yang lebih baik, atau 'reputasi' atau tata kelolanya juga lebih baik (track record nya tidak suka merugikan investor minoritas).

beberapa pertanyaan oleh - cshelge

  1. "The big money is not in a bull or bear, but in the waiting". In practice, do you think it is true?

    Yes and No. Yes karena mau bull atau bear market, investor tetap bisa menemukan peluang untuk menghasilkan uang, asalkan sabar menunggu hingga katalis yang investor rasa bisa menaikkan harga saham ke penghitungan 'intrinsic value' pada perusahaan tersebut terjadi.

    No, karena jika membeli saham yang memang salah dan tidak ada katalis, mau ditunggu bertahun-tahun pun bisa saja harganya tidak berubah, meskipun sedang bull market. Ini mengapa menurut mentor penting untuk mempunyai time horizon saat berinvestasi saham. Misalnya jika investor memiliki investment horizon satu tahun dan membeli saham batubara, karena dirasa akan ada katalis yang membuat harga batu bara naik dalam satu tahun ke depan maka boleh-boleh saja. Jika ternyata investment horizon investor hanya 3 bulan atau bahkan mingguan, maka akan kurang cocok.

  2. saat instrumen investasi saham dan Obligasi relatif lesu seperti sekarang ini, apakah terjadi money in the waiting ini?

    Ada banyak faktor. Kebanyakan faktor yang dikhawatirkan investor akhir-akhir ini adalah mengenai kenaikan kasus Covid-19 di banyak negara di seluruh dunia dan Asia, dan khawatir jika ini juga bisa terjadi di Indonesia. Kemudian pemulihan ekonomi Indonesia juga masih agak pelan, dengan GDP Q1 kemarin masih negatif -0.74% (yoy).

  3. instrumen investasi apa yang menarik di momen sekarang ini?

    Ini tergantung ekspektasi masing-masing investor. Mentor sendiri biasanya mengalokasikan bobot di semua jenis instrumen mulai dari pasar uang, obligasi, dan reksadana saham/campuran. Karena menurut mentor saham masih prospektif dan mentor percaya kepada manajer investasi mentor, bobot asset yang paling berat tetap reksadana saham/campuran di Bibit.

  4. Bagaimana outlook pasar ekuitas di negara berkembang, termasuk indonesia, pada paruh dua 2021? apakah anda melihat ada kemungkinan crash lagi?

    Pada dasarnya tetap optimis dan tidak ada crash. Hal ini dikarenakan seharusnya pada paruh dua 2021, ekonomi Indonesia sudah lebih membaik karena kasus Covid-19 berkurang dan vaksinasi sudah lebih banyak sehingga kegiatan usaha dan ekonomi juga sudah mulai berangsur normal. Akan tetapi jangan lupa untuk selalu melakukan manajemen resiko dan tetap menyediakan kas sehingga kalaupun ada crash, investor bisa membeli saham-saham baik dengan harga yang lebih murah.

Apakah di pasar saham ada bandar (market maker)? Apakah pergerakan harga saham juga dipengaruhi oleh pandangan ritel terhadap saham tersebut? - FarezaAndre

Market maker ada, ada yg memang fungsinya baik (membantu likuiditas bukan manipulasi harga) namun ada juga yang kurang baik. Jika sahamnya bagus tetapi tidak ada likuiditas maka investor - investor institusi dan asing juga akan susah dan bisa tidak mau investasi di saham tersebut.

Pergerakan saham apakah murni market maker atau pandangan/outlook, ini kembali lagi tergantung sahamnya apa. Hasil observasi mentor untuk saham - saham yang market cap dan proporsi kepemilikan investor asingnya besar, biasanya akan jauh lebih susah dimanipulasi market maker. Saham jenis ini akan lebih dipengaruhi soal prospek saham ke depan dan sentimen investor terhadap sektor itu dan Indonesia.

Dengan maraknya jasa ‘titip dana’ yang ditertibkan OJK, - thowilz

  1. Apa alasan jasa titip dana ini terkena sidak OJK?

    Mereka ditindak OJK karena melanggar aturan karena mengambil modal dari nasabah/investor tetapi tidak memiliki izin usaha manajer investasi sehingga termasuk investasi ilegal atau bodong. Menurut UU No 21 tahun 2011, OJK adalah pihak yang memiliki kewenangan untuk pengaturan dan pengawasan di sektor dan kegiatan jasa keuangan.

  2. Apakah ini berarti jika ada influencer saham membuka jasa titip dana dan sudah ada dokumen pernyataan pemahaman akan risiko yang ditandatangani oleh nasabah dan dilegalisir oleh notaris masih termasuk sesuatu yg ilegal?

    Jika tidak memiliki izin dari OJK maka tetap termasuk ilegal.

  3. Jika ingin dibuat menjadi resmi, apa saja persyaratan yang harus dipenuhi? Apakah ada sertifikasi yang wajib dimiliki oleh si influencer tersebut?

    Harus memiliki izin usaha Manajer Investasi dari OJK. Untuk persyaratannya, mungkin akan lebih baik kalau ditanyakan langsung ke OJK atau pakar hukum.

  4. Jika si influencer tersebut ingin membuka sebuah perusahaan investasi bersifat tertutup apa saja persyaratan baik untuk mendapatkan izin usaha ataupun sertifikasi yang harus dimiliki? Apa saja kewajiban yang harus diberikan perusahaan investasi yang bersifat tertutup ini?

    Meskipun tertutup (bukan produk ritel). Tetap harus memiliki izin usaha Manajer Investasi dan KPD (Kontrak Pengelolaan Dana).

Bagaimana pendapat mengenai fenomena hot money ke cryptocurrencies? Apakah akan tumbuh berkesinambungan atau trend sesaat? Jika hot money ini kembali lagi ke saham, apakah akan berpengaruh positif atau negatif terhadap pasar saham global? - juliushalim

Seperti pasar saham, pasar crypto pasti ada cycle boom and bust nya. Setelah mentor pelajari mengenai blockchain technology dan crypto, teknologinya memang memiliki nilai, khususnya jika digitalisasi terus bertambah di masa depan. Hanya sama seperti saham, setiap crypto/ coin memiliki kualitas tidak sama. Ada yang kualitasnya baik namun ada juga yang buruk, sehingga harus tetap dianalisa fundamentalnya.

Jika dana kembali ke pasar saham maka pasar menjadi lebih likuid karena volume transaksi yang kembali tinggi.

Apakah ada pembukaan akun rekening crypto yang aman seperti sekuritas pada saham? - cintagame

Crypto memang tidak menggunakan mekanisme RDN dan tidak ada kustodian yang memakai nama nasabah sendiri seperti saham. Hal ini membuat memilih investasi lewat exchange yang mana itu sangat penting.

Dalam memilih exchange yang terpercaya, investor crypto bisa melihat latar belakang founder dan timnya. Misalnya, apakah keliatannya foundernya ada kemungkinan bisa tiba-tiba kabur membawa rekening nasabah (seperti beberapa kejadian di exchange luar negri), apa timnya memang punya pengetahuan dan kapabilitas di bidang crypto dan keamanan (ie. gampang di hack gak?).

Daftar seluruh pertanyaan yang diajukan dapat dibaca di sini

Full transcript Stockbitor Meet Mentor Vol.5: Investing Strategis and Career Path in Capital Market dapat dibaca timeline Stream Vivi Handoyo Lie, CFA (ViviHL)

Rangkuman Stockbitor Meet Mentor Vol. 1: All About Fundamental Analysis dapat dibaca di sini

Rangkuman Stockbitor Meet Mentor Vol. 2: How to Beat the Market During a Pandemic dapat dibaca di sini

Rangkuman Stockbitor Meet Mentor Vol. 3: How to Understand Market Psychology and Self-Psychology dapat dibaca di sini

Rangkuman Stockbitor Meet Mentor Vol. 4: Sharia Stock Market dapat dibaca di sini

Semoga sharing session ini bermanfaat bagi Stockbitor semua dan sampai jumpa di Stockbitor Meet Mentor selanjutnya!

#SharingisCaring
#StockbitorMeetMentor