Begini Cara Mudah Screening Saham Syariah di BEI / by Merissa Chaca

cara screening saham syariah di aplikasi Stockbit

Saham syariah merupakan instrumen investasi yang semakin diminati oleh masyarakat Indonesia, terutama bagi investor muslim. Hal ini tidak mengherankan, mengingat saham syariah menawarkan peluang keuntungan yang menarik sekaligus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.

Namun, untuk memilih saham syariah yang tepat, investor perlu melakukan screening terlebih dahulu. Screening saham syariah adalah proses penyaringan saham yang dilakukan untuk memastikan bahwa saham tersebut memenuhi kriteria syariah. 

Lantas bagaimana cara screening saham syariah? Simak artikel berikut.

Apa itu Saham Syariah?

Saham syariah adalah jenis saham yang memenuhi kriteria syariah dalam Islam. 

Saham-saham ini diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus mematuhi prinsip-prinsip syariah, seperti larangan berinvestasi di perusahaan yang berhubungan dengan alkohol, judi, riba (bunga), rokok, dan sektor haram lainnya. 

Di Indonesia, penyeleksian saham syariah dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES). Daftar Efek Syariah tersebut kemudian digunakan oleh BEI sebagai acuan dalam membentuk indeks-indeks saham syariah. 

Daftar Indeks Saham Syariah

Indeks saham syariah adalah ukuran statistik yang mencerminkan pergerakan harga sekumpulan saham syariah yang diseleksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan kriteria tertentu. 

Kriteria tersebut ditetapkan oleh OJK dan digunakan oleh BEI untuk memilih saham-saham syariah yang menjadi konstituen indeks saham syariah.

Indeks saham syariah bertujuan untuk memudahkan investor dalam berinvestasi syariah di pasar modal. Saat ini, terdapat 5 (lima) indeks saham syariah di pasar modal Indonesia, yaitu:

1. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. ISSI mengukur kinerja pasar saham syariah Indonesia. Konstituen ISSI terdiri dari seluruh saham syariah yang masuk Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). ISSI diseleksi ulang setiap bulan Mei dan November.

2. Jakarta Islamic Index (JII)

Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks saham syariah yang paling likuid yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. JII terdiri dari 30 saham syariah yang dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar dan nilai transaksi harian. Indeks JII diseleksi ulang setiap Mei dan November, mengikuti jadwal review DES.

3. Jakarta Islamic Index 70 (JII70)

Jakarta Islamic Index 70 (JII70) adalah indeks saham syariah yang terdiri dari 70 saham syariah paling likuid yang tercatat di BEI. JII70 dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar dan nilai transaksi harian. JII70 diseleksi ulang setiap bulan Mei dan November.

4. IDX-MES BUMN 17

IDX-MES BUMN 17 adalah indeks saham syariah yang terdiri dari 17 saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan afiliasinya. IDX-MES BUMN 17 dipilih berdasarkan likuiditas dan fundamental perusahaan. 

5. IDX Sharia Growth (IDXSHAGROW)

IDX Sharia Growth (IDXSHAGROW) adalah indeks saham syariah yang terdiri dari 30 saham syariah dengan tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan yang tinggi. Saham yang terpilih sebagai konstituen indeks ini diseleksi berdasarkan tren pertumbuhan rasio PER (price to earnings ratio) dan PSR (price to sales ratio) tertinggi. IDXSHAGROW diseleksi ulang setiap Mei dan November sesuai jadwal review DES oleh OJK.

Cara Screening Saham Syariah

Mengacu data Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), per 7 Desember 2023 total jumlah saham syariah yang tercatat di BEI telah mencapai 583 saham.

Dari seluruh saham syariah tersebut tidak semua layak untuk investasi, makanya perlu dilakukan screening atau proses seleksi untuk menemukan saham-saham syariah terbaik. 

Cara screening saham syariah mudah dilakukan karena pada prinsipnya sama seperti proses screening saham konvensional. 

Pertama, kamu perlu memilih terlebih dulu kriteria-kriteria yang ingin digunakan untuk memfilter saham syariah. Bisa pake kriteria fundamental seperti PER, PBV (price to book value), dan PEG (price to earning growth) atau teknikal seperti dengan melihat pergerakan volume dan price Moving Average.

Jika ingin mengikuti pergerakan bandar, kamu juga bisa pake kriteria bandarmologi seperti Foreign Flow dan Net Foreign Buy/Sell. 

Kedua, terapkan kriteria tersebut pada saham-saham syariah saja, yaitu saham-saham yang masuk dalam kategori Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). 

Apabila kamu ingin proses screening saham syariah yang lebih simpel, kamu bisa pakai indeks saham syariah lain untuk filter saham syariah terbaik, seperti indeks JII, JII70, IDX-MES BUMN 17, dan IDXSHAGROW.

Mudah Screening Saham Syariah di Stockbit dengan Fitur Stock Screener

Untuk memudahkan proses screening saham syariah, kamu bisa menggunakan fitur Screeners di platform Stockbit.

https://linkto.stockbit.com/L9u5/SnipsHomepage

Dengan Screeners Stockbit, kamu bisa menyaring daftar saham syariah di BEI dengan mudah dengan cara membuat Screener baru, lalu pilih indeks saham syariah seperti ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) atau JII (Jakarta Islamic Index) pada kolom Stock Universe.

Setelah itu, pada bagian Rules kamu bisa tambahkan aturan custom lainnya untuk menyaring saham-saham syariah terbaik di BEI berdasarkan kriteria fundamental atau teknikal tertentu sesuai preferensi.

Ayo manfaatkan fitur Screeners di Stockbit untuk memudahkan proses screening saham syariah kamu. 

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.