saham

11 Aksi Korporasi Emiten yang Wajib Kamu Tau by Dedi Utomo

meeting.jpg

Setelah perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia, mereka bisa untuk melakukan aksi korporasi untuk mengembangkan perusahaan. Ini 11 aksi korporasi yang sering dilakukan dan wajib kamu tau sebagai seorang investor saham.

Aksi Korporasi (Corporate Action)

Aksi korporasi (corporate action) adalah langkah atau tindakan yang diambil oleh perusahaan yang berdampak langsung terhadap kepemilikan saham para pemegang saham (investor). 

IPO (Initial Public Offering)

Langkah pertama perusahaan menjual sahamnya kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia

Dividen

Dividen adalah bagian dari keuntungan (Laba) perusahaan, yang mana perusahaan itu memutuskan untuk membaginya kepada para pemegang saham.

Jenis-jenis dividen

  1. Cash Dividend (Dividen Tunai)
    Cash dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai. Pada umumnya cash dividend lebih disukai oleh para pemegang saham dan lebih sering dipakai perseroan jika dibandingkan dengan jenis dividen yang lain.

  2. Stock Dividend (dividen saham)
    Stock dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham, bukan dalam bentuk uang tunai. Pembayaran stock dividend juga harus disarankan adanya laba atau surplus yang tersedia, dengan adanya pembayaran dividen saham ini, maka jumlah saham yang beredar meningkat, namun pembayaran dividen saham ini tidak akan merubah posisi likuiditas perusahaan karena yang dibayarkan oleh perusahaan bukan merupakan bagian dari arus kas perusahaan.

  3. Property dividend (dividen barang)
    Property dividend adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk barang (aktiva selain kas). Property dividend yang dibagikan ini haruslah merupakan barang yang dapat dibagi-bagi atau bagian-bagian yang homogeny serta penyerahannya kepada pemegang saham tidak akan mengganggu kontinuitas perusahaan.

  4. Scrip Dividend
    Scrip dividend
    adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk surat (scrip) janji hutang. Perseroan akan membayar sejumlah tertentu dan pada waku tertentu, sesuai dengan yang tercantum dalam scrip tersebut. Pembayaran dalam bentuk ini akan menyebabkan perseroan mempunyai hutang jangka pendek kepada pemegang scrip.

  5. Liquidating dividend
    Liquidating dividend
    adalah dividen yang dibagikan berdasarkan pengurangan modal perusahaan, bukan berdasarkan keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Right Issue (HMETD)

Right Issue atau HMETD (HAK Memesan Efek Terlebih Dahulu) adalah hak bagi pemegang saham untuk membeli saham baru pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.

Pemegang saham yang berhak mendapatkan right adalah pemegang saham yang memiliki atau memegang saham perusahaan hingga batas akhir cum date. Jika pemegang saham tersebut tidak mengambil haknya, maka ia dapat menjual hak-nya tersebut kepada investor lain. inilah yang dikenal dengan perdagangan right.  Jadi right  adalah hak yang diberikan kepada pemegang saham lama untuk terlebih dahulu membeli saham yang baru dikeluarkan dengan tujuan agar para pemegang saham lama diberi kesempatan untuk mempertahankan persentase kepemilikannya dalam suatu perusahaan.

Pemegang saham tidak mempunyai kewajiban untuk melaksanakan haknya tersebut.

Tujuan Right Issue

Meningkatakan modal perusahaan

perusahaan melakukan right issue untuk meningkatkan modalnya dalam rangka membiayai ekspansi bisnis, membeli mesin, membuat inovasi produk baru, atau untuk biaya akuisisi perusahaan lain sehingga bisnis perusahaan semakin besar.

Membayar hutang

Selain itu, tujuan right issue bagi perusahaan adalah untuk membayar hutang perusahaan yang telah jatuh tempo atau mengurangi beban hutang yang ada. sehingga keuangan perusahaan terlihat lebih sehat dan mengurangi beban bunga perusahaan.

Private Placement

Private placement adalah penempatan sejumlah modal tertentu dalam suatu perusahaan melalui pembelian aset/sekuritas di mana transaksi tersebut terjadi pada pasar negosiasi. Trasaksi ini dilakukan atas dasar kesepakatan yang dicapai antara emiten dan investor, sedangkan sekuritas hanya sebagai perantara saja supaya transaksi yang telah disepakati tidak terjadi gagal serah atau gagal bayar. Tindakan private placement sering dilakukan oleh para emiten untuk dapat menjual sahamnya diatas harga pasar atau dilakukan oleh investor untuk mendapatkan saham yang diinginkannya dibawah harga pasar sesuai dengan hasil negosiasi kedua belah pihak. Selain untuk alasan tersebut, private placement juga sering dijadikan emiten sabagai cara yang ditempuh untuk memperbaiki laporan keuangan/ kondisi keuangan salah satunya untuk meningkatkan likuiditas perusahaan.

Saham Bonus

Saham bonus adalah saham yang diberikan secara cuma-cuma oleh emiten kepada pemegang saham,  yang merupakan kapitalisasi dari agio saham.

Saham bonus diambil dari agio dalam laporan keuangan, dimana agio ini didapat dari selisih harga nominal saham dengan harga penawaran saham pada saat IPO atau pada saat right issue.

Stock split

Stock split atau pemecahan saham adalah sebuah aksi korporasi yang dilakukan perusahaan yang telah go public (emiten) untuk memecahkan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil, dengan cara memecahkan selembar saham menjadi beberapa lembar saham. Stock split biasanya dilakukan pada saat harga saham dinilai sudah terlalu tinggi yang mengurangi kemampuan investor untuk membelinya. Sebenarnya stock split tidak menambah nilai dari perusahaan atau tidak mempunyai nilai ekonomis.

Reverse stock split

Reverse stock adalah salah satu aksi perusahaan dalam usaha menaikkan harga saham dengan memperkecil jumlah saham beredar.

Aksi ini dianggap pasar sebagai kabar negatif (bad news), hal ini karena perusahaan memiliki nilai saham yang sangat kecil seperti harga saham Rp 50. dalam peraturannya, investor tidak bisa menjual saham atau membeli saham dibawah harga tersebut, maka harus dilakukan aksi ini agar saham perusahaan bisa diperjual belikan

Meskipun nilai harga saham naik, jumlah kepemilikan juga berkurang, jika dikalikan jumlah saham yang dimiliki dengan harga saham pada saat penutupan cum date dengan jumlah saham yang dimiliki pada saat ex date dengan harga saham baru pada saat awal perdagangan ex date, maka nilai kekayaan pemegang saham tidak berubah. Aksi korporasi reverse stock split ini dinilai merugikan investor,karena perusahaan yang melakukan RSS ini biasanya adalah perusahaan yang sahamnya sudah lama tidur di harga Rp 50. Aksi RSS membuat investor berlomba-lomba melakukan aksi jual, karena memang sudah lama nyangkut pada saham tersebut dan pada akhirnya harga saham mengalami penurunan yang lebih dalam lagi. 

RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

RUPS adalah forum yang mana di dalamnya para pemilik saham memiliki hak untuk mengetahui pengelolaan perseroan dari pimpinan yang bertanggung jawab yaitu direksi atau dewan komisaris. Di dalam RUPS, kebijakan perusahaan ditetapkan sesuai dengan kondisi dan keadaan yang ada. Kewenangan RUPS bahkan diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan, yang mana berarti di dalam RUPS sekalipun para pemilik saham tidak dapat melakukan kebijakan secara sewenang-wenang. 

RUPS diadakan dalam 2 situasi. Pertama, ada RUPS tahunan yang wajib diselenggarakan oleh direksi minimal 6 bulan setelah tahun buku perseroan berakhir. RUPS tahunan ini akan membahas pengelolaan dan masalah-masalah yang ada di dalam perusahaan selama satu tahun terakhir. Selain RUPS tahunan, terdapat RUPS lainnya, yang hanya diadakan apabila ada kepentingan dari perusahaan yang mendesak dan harus segera diselesaikan. RUPS lainnya dapat diajukan oleh pemegang saham yang memiliki hak suara, dengan mengirimkan surat tercatat berisi alasan mengapa pemilik saham tersebut berkehendak untuk mengadakan RUPS kepada direksi. Selanjutnya, tugas direksi lah untuk melakukan pemangilan RUPS kepada para pemilik saham lainnya dalam jangka waktu 15 hari sejak surat tercatat tersebut diterima.

RUPS bertujuan untuk mengambil keputusan berdasarkan musyawarah mufakat. Namun, apabila jalan musyawarah tidak dapat dicapai, maka pengambilan keputusan akan dilakukan dengan cara pengambilan suara, keputusan dianggap sah apabila disetujui oleh 50% anggota pemilik hak suara. 

Merger dan Akuisisi

Merger (Penggabungan)

Merger merupakan penggabungan dari dua perusahaan sehingga menjadi satu, dimana perusahaan yang melakukan merger sebagai pengambil atau pembeli semua aset dan liabilitas perusahaan yang dibeli atau yang di merger, sehingga perusahaan yang melakukan merger atau pembeli paling tidak akan mendapatkan 50% saham dari perusahaan yang di beli. Perusahaan yang di beli atau di merger akan berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya akan menerima sejumlah uang tunai atau saham pada perusahaan yang baru. Proses merger, secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:

Perusahaan A + Perusahaan B = Perusahaan A

Akuisisi (Pengambil alihan)

Akuisisi merupakan pengambil alihan atau takeover dari sebuah perusahaan dengan cara membeli saham ataupun aset dari perusahaan tersebut. Bedanya dengan merger, pada akuisisi perusahaan yang telah dibeli akan tetap ada. Akusisi secara sederhana digambarkan sebagai berikut:

Perusahaan A + Perusahaan B = Perusahaan (A+B)

Contoh dari proses akuisisi yaitu Aqua yang diakuisisi oleh Danone..

Tender offer

Tender offer adalah suatu proses penawaran pembelian saham yang hendak dilakukan oleh seorang investor atau sebuah perusahaan yang akan membeli saham suatu perusahaan yang tercatat di bursa efek (perusahaan publik) dalam jumlah tertentu.

Di Stockbit, kamu bisa gunakan Stockbit Calendar untuk cek jadwal aksi korporasi yang akan dilakukan.


 

Investasi dan Trading Saham itu Judi? Ini Penjelasannya by Dedi Utomo

Banyak orang di luar sana yang enggan untuk memulai investasi saham karena beranggapan bahwa saham adalah judi. Apakah kamu adalah salah satu yang beranggapan seperti itu? Stockbit akan meluruskan kesalahpahaman ini agar kamu tidak ragu lagi untuk berinvestasi saham.

gambling-poker-trading.jpg

Awal munculnya persepsi

Anggapan bahwa investasi di saham itu judi merupakan kesalahpahaman. Ada beberapa alasan yang menyebabkan munculnya persepsi ini.

  • Karena tidak ada pertukaran barang fisik pada saat jual/beli saham

Saat ini transaksi saham dilakukan tanpa warkat (scripless trading). Sistem perdagangan Efek di bursa Efek yang dilaksanakan secara elektronik dengan penyelesaian melalui sistem pemindah bukuan (book-entry settlement system) atau perpindahan Efek maupun dana hanya melalui mekanisme debit-kredit atas suatu rekening sekuritas (securities account). Adapun tanda bukti kepemilikan Efek tidak lagi akan berbentuk fisik sertifikat Efek, tetapi diwujudkan dalam rekening Efek pada Kustodian Sentral Efek Indonesia.

  • Banyak orang jual beli saham seperti mereka berjudi

Pilih perusahaan mana yang ingin dibeli lalu berharap semoga harganya naik dalam waktu singkat. Seperti kebanyakan orang berjudi, orang yang bertransaksi saham seperti ini umumnya merugi.

Masih bingung? Oke kita perjelas lagi ya.

Berjudi adalah mengambil keputusan berdasarkan spekulasi, investasi berdasarkan keahlian dan sistem yang bisa dipelajari.

Judi biasanya dipicu oleh keinginan mencari untung dalam waktu singkat, sangat dipengaruhi oleh emosi seperti ketamakan dan ketakutan dan tanpa melakukan analisa terlebih dahulu. Sedangkan investasi dilakukan berdasarkan strategi dan diputuskan berdasarkan data-data riset keadaan pasar.

Judi menginginkan keuntungan instan, investasi membutuhkan waktu.

Investasi adalah sebuah proses, jadi membutuhkan waktu untuk menghasilkan keuntungan meskipun tetap ada resiko untung dan rugi. Jika kamu mencoba mencari keuntungan dari naik turunnya saham dalam waktu yang singkat, maka hal itu bisa mengarah ke perjudian.

Penjelasan Fatwa MUI

Menurut Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011, investasi saham di Bursa Efek Indonesia dianggap sesuai syariah apabila hanya melakukan jual-beli saham syariah dan tidak melakukan transaksi yang dilarang secara syariah – yaitu transaksi spekulatif , transaksi yang dilakukan tanpa menggunakan analisis, riset atau pengetahuan. Di Bursa Efek Indonesia sendiri daftar saham yang masuk dalam kategori syariah masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES/$ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII).

Jadi bertransaksi saham di Bursa Efek Indonesia sebenarnya bukanlah berjudi, karena sudah ada fatwa dari MUI yang menjelaskan bahwa transaksi saham adalah halal. Judi atau tidaknya adalah tergantung kita, sebagai investor kita harus membekali diri dengan pengetahuan yang cukup untuk memulai berinvestasi saham agar kita lebih selektif dalam memilih saham untuk investasi, dan menggunakan metode transaksi yang benar disertai dengan analisis mengenai kondisi perusahaan yang ingin kita beli sahamnya.

Jangan ragu lagi untuk memulai investasi, semakin cepat kamu memulai, maka potensi keuntungan yang akan kamu peroleh juga akan lebih tinggi.

Diskusikan analisa saham kamu melalui aplikasi Stockbit, kamu juga bisa bertransaksi saham secara langsung melalui aplikasi Stockbit, karena Stockbit bekerjasama dengan Sinarmas Sekuritas menyediakan fitur untuk transaksi beli dan jual saham. Kamu bisa bertransaksi saham melalui platform Stockbit yang bisa diakses melalui Web, Android, dan iOS.

Baca : Stockbit Real Trading: Cara Baru Investasi Saham Online

Melalui Stockbit, Investasi saham kamu akan lebih mudah dan terarah karena kamu bisa berdiskusi, analisa, dan bertransaksi saham dari satu tempat.

Kenapa Harus Investasi?-How Investing Can Change Your Life for The Better by Dedi Utomo

invest.jpg

Kenapa Investasi itu Penting?

Sebelum kita menjawab pertanyaan kenapa harus investasi, mari kita pahami apa yang akan terjadi jika seseorang memilih untuk tidak berinvestasi. Mari kita asumsikan kamu mendapatkan Rp. 5.000.000 per bulan dari gaji bulanan dan kamu menghabiskan Rp.4.000.000 per bulan untuk biaya hidup kamu yang meliputi kebutuhan rumah, makanan, transportasi, belanja, medis dll. Sisa Rp.1.000.000 adalah surplus bulanan kamu untuk disimpan. Dalam satu tahun kamu mendapatkan Rp 60.000.000, mengeluarkan Rp 48.000.000 untuk kebutuhan dan memiliki simpanan sebesar Rp 12.000.000.

Coba kita buat beberapa asumsi sederhana:

  • Bos di kantor kamu memberi kenaikan gaji 8% setiap tahun.

  • Biaya hidup kemungkinan akan naik sebesar 4% dari tahun ke tahun.

  • Kamu berusia 25 tahun dan berencana untuk pensiun pada usia 55 tahun. Kamu memiliki waktu 30 tahun untuk mendapatkan gaji dari pekerjaan sebelum kamu pensiun.

  • Kamu tidak ingin bekerja setelah pensiun dan biaya pengeluaran hanya menggunakan hasil simpanan selama kamu bekerja.

  • Tidak ada pengeluaran lainnya.

  • Simpanan kamu setiap bulan akan disimpan dalam bentuk uang tunai.

Dengan asumsi ini, bagaimana simpanan kamu pada saat kamu pensiun?

Pada saat kamu pensiun atau berumur 55 tahun, kamu memiliki simpanan sebesar Rp 4.55 Milyar, sepertinya banyak kan? Tapi pada saat itu, biaya pengeluaran kamu per tahunnya sudah sebesar Rp 155.6 juta. Karena kamu sudah tidak bekerja lagi maka simpanan kamu akan dipakai untuk pengeluaran kamu yang tetap naik 4% per tahun. Jika kamu seperti ini, simpanan kamu akan habis pada saat kamu berusia 70 tahun. Kalo kamu hidup lebih dari 70 tahun, maka kamu harus mencari uang lagi. 

Perlu diingat, kamu harus menjalani gaya hidup yang sama selama bertahun-tahun untuk memiliki simpanan sebanyak Rp 4.55 Milyar. Kamu mungkin bahkan menekan beberapa cita-cita kamu seperti - rumah yang lebih bagus, mobil yang lebih bagus, atau liburan ke luar negeri.

Apa yang akan kamu lakukan setelah kehabisan uang dalam waktu 15 tahun setelah kamu pensiun? Bagaimana kamu membiayai hidup kamu? Apakah ada cara untuk memastikan bahwa kamu mengumpulkan jumlah yang lebih besar pada saat kamu berusia 55 tahun?

Mari kita pertimbangkan skenario lain di mana alih-alih menyimpan uang tunai, kamu memilih untuk menginvestasikan uang tunai dalam instrumen investasi yang tumbuh katakanlah 15% per tahun.

Tidak perlu semua surplus dari pendapatanmu diinvestasikan, cukup 50% saja, jadi pada tahun pertama dari Rp 12 juta surplus yang kamu simpan, kamu investasikan Rp 6 juta atau Rp 500 ribu setiap bulan. Lalu pada tahun kedua kamu investasikan Rp 7.4 juta dan seterusnya.

Pada saat kamu pensiun, hasil invesasi rutin kamu adalah Rp 13.9 Milyar, atau 3 kali lipat dari simpanan kamu jika tidak kamu investasikan. Plus, kamu masih punya tambahan Rp 2.27 Milyar dari uang yang tidak kamu investasikan. 

Investasi vs Tidak Investasi

Dengan hasil investasi Rp 13.9 Milyar, kamu tidak akan kehabisan uang untuk pengeluaran rutin kamu dan juga masih bisa untuk mencapai beberapa cita-cita kamu seperti membeli rumah dan mobil yang lebih bagus atau berlibur.

Baca juga : 6 Tips Mengelola Keuangan dengan Investasi

Sekarang, kembali ke pertanyaan awal Kenapa harus Investasi? Ada beberapa alasan kuat untuk berinvestasi.

1. Memerangi Inflasi

Dengan berinvestasi seseorang dapat menghadapi kenaikan biaya hidup yang tak terelakkan dengan lebih baik  - yang umumnya disebut sebagai Inflasi

2. Meningkatkan Nilai Kekayaan

Dengan berinvestasi seseorang dapat mencapai tujuan dengan lebih baik pada akhir periode waktu yang ditentukan. Dalam contoh di atas, kamu sudah pensiun namun mempunyai uang cukup untuk biaya hidup, atau keperluan lain baik pendidikan anak, pernikahan anak, membeli rumah, atau liburan.

Pilihan Investasi

Setelah mengetahui alasan untuk berinvestasi, pertanyaan yang jelas berikutnya adalah - Di mana orang akan berinvestasi? Apa keuntungan dari investasi?

Ketika memulai untuk berinvestasi seseorang harus memilih kelas aset yang sesuai dengan risiko individu. Kelas aset adalah kategori investasi dengan karakteristik risiko dan pengembalian tertentu. Berikut ini adalah beberapa kelas aset populer :

  • Instrumen pendapatan tetap

  • Saham

  • Properti

  • Logam mulia

  • Reksa dana

Instrumen Pendapatan Tetap

Instrumen Pendapatan Tetap pada prinsipnya adalah instrumen investasi dengan risiko yang sangat kecil dan dengan pengembalian berupa bunga. Bunga yang dibayarkan, bisa setiap bulan, triwulan atau tahunan. Pada periode jatuh tempo, modal dikembalikan kepada investor.

Investasi pendapatan tetap meliputi :

  • Deposito

  • Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah (Untuk Ritel SBR & ORI)

  • Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan

Pada Mei 2018, pengembalian dari instrumen pendapatan tetap bervariasi antara 4% sampai 12%.

Saham

Investasi Saham dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan publik. Saham diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia/Indonesia Stock Exchange (BEI/IDX).

Baca juga :

-Metode Sederhana Berinvestasi dengan Nabung Saham

-Yuk Kenalan Dulu dengan Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia

Ketika seorang investor berinvestasi di saham, tidak seperti instrumen pendapatan tetap, tidak ada jaminan modal. Namun sebagai trade-off, pengembalian dari investasi saham bisa sangat menarik dibanding alternatif investasi lain, selain itu tingkat pajak atas investasi saham juga lebih rendah dari kelas aset lainnya. Peluang investasi di saham memang membutuhkan keterampilan, kerja keras, dan kesabaran namun tingkat pengembaliannya juga bisa sangat tinggi dalam jangka panjang.

Properti

Investasi Properti meliputi transaksi (membeli dan menjual) lahan komersial dan non komersial. Contoh-contoh umum termasuk bertransaksi di situs, apartemen, dan bangunan komersial. Ada dua sumber pendapatan dari investasi real estate yaitu :
- Pendapatan sewa, dan Penambahan modal dari jumlah investasi.

Prosedur transaksi pada investasi properti bisa sangat rumit yang melibatkan verifikasi dokumen legal. Pengeluaran uang tunai dalam investasi real estate biasanya cukup besar. Tidak ada metrik resmi untuk mengukur pengembalian yang dihasilkan oleh real estate, oleh karena itu akan sulit untuk mengomentari hal ini.

Logam mulia

Investasi emas dan perak dianggap sebagai salah satu cara investasi paling populer. Ada beberapa cara untuk berinvestasi dalam emas dan perak. Seseorang dapat memilih untuk berinvestasi dalam bentuk perhiasan atau emas batangan.

Reksa dana

Pengertian secara mudahnya, Kamu bersama investor-investor lain mengumpulkan sebuah dana yang akan dikelola oleh seorang profesional yang disebut Manajer Investasi, dana kamu akan dikelola dan diinvestasikan ke dalam beberapa instrumen di pasar modal. keunggulan utama dari investasi reksadana adalah modal yang relatif terjangkau, dikelola secara professional, dan terdiversifikasi.

Jelas, saham cenderung memberi kamu hasil terbaik terutama ketika kamu memiliki perspektif investasi jangka panjang.

Catatan tentang investasi

Investasi yang optimal optimal harus memiliki campuran yang kuat dari semua kelas aset. Adalah cerdas untuk melakukan diversifikasi investasi kamu di antara berbagai kelas aset. Teknik mengalokasikan uang di seluruh kelas aset disebut sebagai ‘Asset Allocation’.

Salah satu general rule dalam asset allocation adalah 100 dikurangi umur kamu saat ini sama dengan jumlah aset yang dialokasikan ke saham lalu sisanya dialokasikan pada aset yang lebih relatif aman dan likuid seperti deposito atau reksa dana pasar uang. Jadi misal saat ini umur kamu 25 maka 75% dari aset dialokasikan ke saham, pada saat kamu berumur 30 maka alokasinya turun menjadi 70%. Lalu ketika kamu berumur 55 maka alokasi saham kamu tinggal 45% dari total aset.

Rasio alokasi aset ini juga tergantung pada selera risiko investor masing-masing.

Jadi kenapa harus Investasi? jawabannya adalah untuk menanggulangi kenaikan biaya hidup yang tak ter-elakkan dan tetap bisa mencapai cita-cita kamu walaupun kamu tidak bekerja lagi. Yuk mulai berinvestasi dan meraih mimpimu.